Wednesday 15 December 2010

Beberapa Pernak-pernik Wikileaks


Courtesy of incogman.net

Referensi: "Something Wiki This Way Comes, Philip Marlowe, incogman.net, 10 Desember 10


Pendiri Wikileaks, Julian Assange, akhirnya ditangkap polisi Inggris dengan tuduhan menggelikan, pelecehan seksual terhadap dua orang wanita Swedia, dan bukan tuduhan yang sangat serius: mengancam keamanan nasional beberapa negara sekaligus, termasuk Inggris, dengan ancaman hukuman mati. Well, seorang di antara "korban" pelecehan Assange mengadakan pesta khusus untuk Assange sehari setelah ia disebut-sebut "diperlakukan tidak senonoh" oleh Assange. Tentu saja ia adalah seorang double secret agent CIA dan Mossad. Seorang "korban" lainnya adalah seorang aktifis wanita yang baru saja menulis buku tentang "bagaimana cara membalas perlakuan kejam laki-laki".

Semuanya cerita itu mengingatkan saya pada cerita tentang seorang agen utama CIA di Indonesia yang memperkosa seorang aktifis wanita. Sementara korbannya yang lain, seorang wartawati lesbian, diberi hadiah berupa kedudukan sebagai "penulis cemerlang". Tulisan-tulisan wartawati itu tentu saja buatan sang agen utama CIA yang kebetulan adalah wartawan senior dan sastrawan terkenal sekaligus inisiator gerakan Islam liberal Indonesia. Yeah, sebagaimana Indonesia, Yahudi telah mengacaukan Swedia juga.

Penangkapan Assange adalah upaya terang-terangan "para penguasa belakang layar" untuk "mengamankan" Assange. Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia akan menjalani hukumannya. Mungkin ia bahkan tinggal di apartemen mewah dengan deposito membengkak. Atau ia bahkan telah meninggal diam-diam karena racun di dalam penjara setelah menjalankan "missi"-nya.

Mungkin Assange adalah seorang agen rahasia aktif, atau hanya seorang na'if yang dimanfaatkan, namun tampak sekali ia telah mengadakan kesepakan dengan Israel untuk tidak membocorkan dokumen-dokumen rahasia yang terkait dengan kepentingan Israel, contohnya aksi-aksi Israel di Lebanon dan Gaza.

Maka kini kita hanya bisa berharap drama permainan selanjutnya akan segera dimainkan, mungkin yang jauh lebih menghebohkan.

Setidaknya dari kasus Wikileaks ini "para penguasa belakang layar" mendapatkan dua keuntungan: pertama adalah pengalihan perhatian massa dari masalah-masalah riel yang mendasar berupa eksploitasi manusia oleh segelintir kecil manusia yang berkuasa di belakang layar dan alasan untuk menerapkan sensor ketat terhadap internet, satu-satunya media massa yang tanpa bisa dikontrol telah menjadi satu-satunya media independen yang belum bisa dikendalikan "penguasa belakang layar". Bahkan Indonesia pun mungkin akan terseret dalam "arus permainan" setelah namanya tersangkut paut dengan Wkileaks serta munculnya kasus Indoleaks yang tidak lebih dari Wikileaks versi Indonesia yang dilakukan orang-orang yang sama.

Kedua Wikileaks membuka peluang terjadinya operasi "false flag" yang jauh lebih besar daripada Serangan WTC 2001 yang mengantar dunia pada perang besar di Timur Tengah atau Asia Timur. Dan saat itu terjadi dunia akan memandang Amerika sebagai biang keladinya, bukan Israel.

Beberapa waktu lalu senator yahudi Joe Lieberman telah memberi Barack Obama kewenangan untuk menyensor internet dengan alasan keamanan nasional setelah isu kejahatan internet yang dilakukan Cina dihembuskan ke media massa. Lieberman Cs. juga tengah menggodok ”Net Neutrality Law" ataupun "Fairness Doctrine Law" dengan tujuan sama: menyensor internet. Dan kalau Obama kemudian menunjuk Cass Sunstein, seorang yahudi komunis, menjadi pejabat tinggi untuk mengurusi masalah itu maka hal itu tidaklah mengherankan.

"Waduh, para goyim (julukan non yahudi yang diberikan oleh orang-orang yahudi, artinya binatang ternak) sekarang mulai berbicara keras tentang Israel, zionisme, teori konspirasi dan buruknya ekonomi karena ulah yahudi. Bahkan Wikileak telah dilihat dalam perspektif sebenarnya," kata para "penguasa belakang layar".

Apa yang tidak pernah diberitakan media-media massa liberal idiot adalah beberapa hal sensitif seperti nomor telepon Wikileaks.org yang ternyata berada di Distric of Columbia yang terdaftar atas nama perusahaan Verizon yang berbasis di Adelphi, Maryland. Nomor itu kini digunakan oleh sebuah LSM baru bernama Iraq Study Group yang berkantor tidak jauh dari kantor CIA di Reston, Virginia.

Hal lain yang tidak diberitakan media massa adalah Bradley Manning, seorang prajurit Amerika yang menjadi seorang pemasok data inteligen Wikilieaks. Ia adalah seorang gay homoseks. Pemberitaan tentang dirinya tentu akan menghambat agenda "penguasa belakang layar" menjadikan orang-orang homoseks menjadi anggota tentara Amerika. Bagi mereka, orang-orang yang jiwanya terganggu seperti Manning ini memang telah menjadi alat yang ampuh untuk menjalankan misi mereka.

Membuka kedoknya sebagai seorang zionis dengan menulis "Pentagon Papers” Daniel Ellsberg memuji-muji Julian Assange. Tidak bisa dipungkiri Wikileaks adalah sebuah operasi rahasia zionisme yang melibatkan media massa secara intensif, untuk mendorong Amerika menerjukan diri dalam perang melawan Iran demi kepentingan Israel. Setelah presiden George "Dubya" Bush gagal membujuk para jendralnya untuk "bunuh diri" di Iran setelah bermandi darah di Irak, kini cara baru dilakukan untuk mendorong Barack "Mambo Dumbo" Obama melakukan hal yang sama. Apalagi setelah presiden terakhir ini, khawatir suatu saat kelak rakyat Amerika akan mengencingi kuburannya setelah dirinya gagal memenuhi janji-janjinya saat kampanye, terus merengek pada Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman yahudi Jerussalem.

Dengan adanya perang besar di Timur Tengah, maka untuk sementara perhatian masyarakat tidak lagi tertuju ke Israel dan yahudi sebagai biang kerok semua permasalahan dunia. Selain itu dengan perang, seperti biasa, orang-orang yahudi menjadi penangguk keuntungan politik dan ekonomi terbesar.

Dunia kini telah berada di jurang kehancuran ekonomi, mata uang dolar dan Euro semakin terancam oleh ekonomi Cina, dan konspirasi pemerintahan global mendapat penentangan di mana-mana, Turki telah balik arah setelah insiden Mavi Marmara dengan membentuk poros Turki-Iran-Lebanon-Syria menentang poros Israel-Amerika-Saudi Arabia. Maka satu cara harus dilakukan, dimulai dengan Wikileaks.

Gubernur bank sentral Amerika, Ben "Shalom" Bernanke dalam wawancara pada acara "60 Minutes" CBS baru-baru ini membuat pernyataan yang demikian bodoh hingga orang tidak akan percaya karenanya. Ia mengatakan, "Satu mitos keliru tentang bank sentral adalah sebagai pencetak uang. Yang kami lakukan adalah mengurangi inflasi dan menurunkan suku bunga dengan membeli surat-surat berharga pemerintah."

Membeli $600 miliar obligasi pemerintah dari perusahaan-perusahaan seperti Goldman Sachs saat sebenarnya bisa langsung membelinya dari pemerintah adalah cara paling bodoh untuk mengurangi inflasi dan menurunkan suku bunga. Sebaliknya itu adalah cara paling jitu untuk memperkaya para penjahat keuangan yahudi di Goldman Sach dengan beban seluruhnya ditanggung seluruh rakyat Amerika yang harus membayar pajak penghasilan (income tax) untuk membiayai semua skenario jahat itu. Tentu saja sebagian dari dana itu kemudian mengalir ke Israel.

Yang tengah dilakukan "para penguasa belakang layar" dengan Bernanke sebagai operatornya adalah menghancurkan sistem keuangan global secara perlahan untuk kemudian dibentuk mata uang internasional baru sebagai alat efektif untuk membentuk negara fasis global dengan yahudi sebagai pemimpinnya.

Munculnya Iran sebagai pesaing Israel di Timur Tengah dan Hizbollah sebagai duri dalam daging Israel serta semakin banyaknya orang yang menyadari kejahatan global Israel dan yahudi membuat mereka mempunyai alasan kuat untuk menciptakan krisis global baru, bisa berbentuk perang, bencana alam, wabah virus, atau tragedi yang jauh lebih besar dari WTC 2001. Serangan nuklir oleh teroris? Bukan hal yang tidak mungkin mengingat adanya laporan beberapa hulu ledak nuklir yang telah hilang dicuri, termasuk hulu ledak nuklir eks Afrika Selatan yang berada di tangan Israel.

Satu hal lagi yang membuat zionis menginginkan rakyat Amerika sibuk dengan dirinya sendiri dengan kasus Wikileaks adalah demi menjalankan ambisi Israel menyerang Iran. Mungkin dengan nuklir mengingat Iran telah membangun fasilitas-fasilitas nuklirnya jauh di dalam tanah.

Inilah cara-cara biasa yang telah dilakukan zionis untuk melaksanakan misinya. Mereka tidak peduli jutaan orang tak berdosa harus menjadi korban sebagaimana mereka menembaki orang-orang Palestina seperti binatang. Ingat dengan apa yang telah dikatakan Henry Ford, bapak otomotif pendiri Ford Motor Company:

"Saya yakin bahwa hampir semua perang di dunia diciptakan demi menghasilkan keuntungan dan siapa yang mendapat keuntungan itu adalah para bankir internasional, orang-orang yahudi. Saling bekerjasama, 50 bankir yahudi terkaya merekayasa perang demi perang demi keuntungan mereka. Tangkap mereka dan kita akan menghakhiri semua peperangan."

Sangatlah mungkin operasi "false flag" sebenarnya telah dimulai beberapa waktu lalu dan tahap akhirnya hanya menunggu Israel mengibarkan bendera hijau. Dan seperti biasanya Israhell menggunakan prinsip menembak dua burung dengan satu peluru. Sangat mungkin dua burung itu adalah Iran dan Amerika. Satu perang dan dua kelompok besar goyim berguguran.

Para bankir yahudi juga sadar, sistem perbankan yang mereka ciptakan di dunia telah menciptakan hutang global yang menggunung dan suatu saat akan runtuh karena bebannya. Bagaimana jika suatu saat rakyat Indonesia sadar hutang yang ditanggung negaranya telah mencapai Rp 130.000 triliun seperti Amerika saat ini? "Persetan presiden dan pemerintah, mari kita tegakkan kembali kemerdekaan. Hancurkan yahudi dan antek-anteknya!" kata para patriot negara.

Maka sebelum itu semua terjadi, peristiwa besar yang menjadi perhatian besar harus diciptakan.

Inilah yang menjadi dasar mengapa pemerintah Amerika mulai menerapkan prinsip-prinsip negara fasis: Patriot Act, pembangunan kamp-kamp konsentrasi FEMA, dan prosedur keamanan bandara yang luar biasa ketat plus wacana penerapan Real ID Act.

Para bankir yahudi akan membuat beberapa langkah besar dalam waktu dekat. Mereka memang belum akan menampakkan jati diri mereka. Lalu apa tujuan akhirnya? Sebagian orang-orang yahudi mati ketakutan saat orang-orang di jalanan memburu mereka setelah bosan dengan semua "omong kosong" yahudi dan menyadari semua kejahatan mereka. Sebagian lainnya, para penderita Masochistic, penyakit jiwa khas yahudi, justru menikmatinya sebagai sebuah "mimpi buruk" yang dinantikan. Namun sebagian besar lainnya akan terbang ke ibu pertiwi Israel. Dan inilah yang ditunggu-tunggu. Dengan orang yahudi bersatu di Israel mereka bermimpin bisa mewujudkan negeri Isarel Raya yang wilayahnya meliputi Mesir hingga Irak dan kemudian menunggu kedatangan messiah yang ditunggu-tunggu.

Namun sebelum itu semua terjadi, mereka sebelumnya akan menerapkan negara fasis di Amerika. Selanjutnya mereka mengusir rakyat Palestina dari wilayah pendudukan. Ketiga menyerang Lebanon dan Syria serta merancang kerusuhan politik di Yordania untuk menjustifikasi serbuan Israel ke sana. Semua dilakukan saat ribuan pasukan Amerika bunuh diri di Iran dan Pakistan sementara Israel menyerang negara-negara yang lebih lemah.

Beberapa orang liberal idiot mengatakan: Israel dan yahudi tidak sekuat itu, tidak semua hal dilakukan Israel, paranoid dan teori konspirasi. Hal yang sama dikatakan orang-orang saat terbongkarnya dokumen rahasia yahudi, "Protokol Zion" tahun 1905. Dokumen itu membongkar rencana rahasia yahudi menguasai dunia, melalui revolusi-revolusi, krisis keuangan dan ekonomi global, hingga perang dunia. Semua rencana itu terwujud nyata. Perang Rusia-Jepang tahun 1905, revolusi komunis di Rusia tahun 1908 dan 1917, Perang Dunia I tahun 1914-1918, dan krisis ekonomi global tahun 1930. Hanya satu rencana yang gagal, yaitu revolusi komunis di Jerman. Ini terjadi karena di Jerman muncul seorang pemimpin kharismatik Adolf Hitler yang sadar dengan permainan jahat yahudi. Tidak hanya memimpin Jerman, Hitler juga memimpin rakyat Italia, Rumania dan negara-negara Eropa Timur untuk melawan yahudi. Dan karena Protoko Zion menyebutkan: "Jika ada satu negara memerangi yahudi, kita akan menyerangnya dengan menggunakan tangan negara tetangganya. Namun jika ada sekelompok negara bersekutu memerangi yahudi, kita akan mengobarkan perang dunia," yahudi kembali menggelar Perang Dunia II.

Selain perang melawan Iran, perang di semenanjung Korea sangat berpotensi memicu terjadinya Perang Dunia III. Jika Iran "disentuh", maka tidak hanya pasukan reguler dan Pengawal Revolusi Iran, tapi juga sekutu-sekutunya di Timur Tengah akan bergerak: Hizbollah di Lebanon, Hamas Palestina, dan Milisi Sadr di Irak. Ribuan roket dan missil akan meluluhlantakkan Israel sehingga memaksa Israel membalas dengan senjata pamungkasnya, nuklir. Dan jika Korea Utara diserang, kemungkinan Cina tidak akan tinggal diam halamannya diacak-acak Amerika. Sebuah rudal anti-kapal Cina, Dong Feng 21 yang terbang dengan kecepatan hypersonik hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk menghancurkan kapal induk Amerika. Cina juga mampu meluncurkan rudal-rudal nuklir balistik ke semua kota di Amerika sebagaimana dilakukan sebuah kapal selam nuklir Cina yang melakukan unjuk gigi meluncuran rudal balistik di lepas pantai California beberapa waktu lalu. Memang Amerika bisa memukul balik dengan nuklirnya. Tapi dengan jumlah penduduk miliaran orang hampir pasti jauh lebih banyak penduduk Cina yang selamat dari perang nuklir daripada penduduk Amerika. Hasil dari perang tersebut adalah "zionist occupied goverments of European Union" menjadi superpower dunia baru dan orang-orang yahudi tetap berkuasa. Rusia dan negara-negara lainnya akan diatasi dengan rencana selanjutnya.

Hampir semua orang berfikir setelah berakhirnya era Perang Dingin, dunia akan bebas dari perang besar dan rakyat Amerika akan hidup aman dan tenteram setelah musuh besarnya, Uni Sovyet Cs, lenyap dan diganti oleh regim baru yang bersahabat. Namun hampir semua orang tidak pernah berfikir, orang-orang yang sama yang telah mendorong Perang Dunia I dan II, Perang Korea, dan Perang Vietnam tetap tak tersentuh, mempermainkan dunia seperti permainan.

Boleh saja sebagian besar orang yahudi sendiri tidak menginginkan dunia hancur, namun masih ada banyak yang justru menginginkan demikian agar sang messiah yang ditunggu-tunggu muncul.

No comments: