Sunday, 3 July 2011

KEKHAWATIRAN BARAT YG SEMAKIN BESAR ATAS IRAN


Perkembangan senjata Iran semakin mencemaskan para pemimpin barat. Sehari setelah Iran melaksanakan latihan perang rudal "Great Prophet 6", Rabu (29/6), menlu Inggris William Hague mengeluarkan komentarnya yang bernada khawatir atas perkembangan persenjataan Iran.

"Iran telah melakukan serangkaian uji coba secara rahasia peluncuran rudal-rudal balistik yang bisa membawa kepala nuklir, yang bertentangan dengan resolusi PBB no 1929," kata Hague kepada para anggota parlemen, sehari setelah Iran dikabarkan telah meluncurkan 14 rudal, satu di antaranya berdaya jangkau menengah yang mampu menghantam Israel dan pangkalan-pangkalan militer Amerika di Timur Tengah.

Hague juga menyinggung pengumuman Iran yang akan meningkatkan kapasitas pengayakan uraniumnya hingga 20%. "Itu adalah tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk membuat energi nuklir damai," katanya.

Untuk itu Hague menjamin bahwa Inggris akan "terus meningkatkan tekanan kepada Iran untuk melakukan perundingan atas program nuklir mereka, ... termasuk pemberian sanksi-sanksi," demikian katanya.

Sehari sebelumnya, Selasa (28/6) jubir kemenlu Amerika, Victoria Nuland mengatakan bahwa Iran "melebih-lebihkan" kemampuan militernya, namun menolak mengomentari kemungkinan Iran telah memiliki kemampuan meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir.



RUSIA PERIKSA RERUNTUHAN PESAWAT TANPA AWAK AMERIKA

Sementara itu televisi Iran, Press TV, mengabarkan bahwa sekelompok ahli Rusia telah berkunjung ke Iran untuk melihat reruntuhan pesawat tanpa awak Amerika yang ditembak jatuh Iran di Teluk Parsia.

Komandan Divisi Aerospace Tentara Pengawal Revolusi Brigjen Amir Ali Hajizadeh, kepada para wartawan, Selasa (28/6), mengatakan bahwa rombongan ahli militer Rusia telah datang ke Iran untuk mempelajari reruntuhan pesawat tak berawak Amerika yang ditembak jatuh Iran pada bulan Januari lalu.

Pada Januari lalu angkatan bersenjata Iran mengumumkan telah menembak jatuh dua pesawat tanpa awak Amerika yang terbang di atas wilayah Iran di Teluk Parsia. Pengumuman tersebut bersamaan dengan peningkatan militer Amerika di Teluk Parsia terkait aksi kerusuhan di Bahrain, tempat markas besar Armada V Amerika berada.

Dipelopori oleh Israel yang menggunakan pesawat tanpa awak dalam melakukan kegiatan spionase maupun serangan militer terhadap lawan-lawannya di Lebanon dan Palestina, Amerika kini gencar menggunakan senjata sejenis di Afghanistan, Pakistan dan Somalia.


Sumber:
"Iran secretly tested ‘nuclear-capable missiles’"; AFP – June 29, 2011 dalam thetruthseeker.co.uk; 29 Juni 2011

"Iran shows downed US drones to Russia"; Press TV; 29 Juni 2011 dalam thetruthseeker.co.uk; 30 Juni 2011

No comments: