Wednesday, 28 September 2011

TEROR KARTEL NARKOBA UNTUK RAKYAT MEXICO


Ulah geng-geng narkoba Mexico sudah di luar kendali. Ribuan orang tewas setiap tahunnya karena ulah mereka meski pemerintah Mexico sudah habis-habisan berusaha menghancurkan mereka dengan mengerahkan puluhan ribu aparat keamanan dan tentara untuk memerangi mereka. Terima kasih pada senjata-senjata yang dijual oleh inteligen Amerika dan Israel kepada geng-geng narkoba itu.

Dan yang membuat keadaan semakin menyedihkan adalah bahwa geng-geng narkoba itu tidak hanya membunuh orang-orang yang dianggap mengancam bisnis mereka, mereka menggunakan pembunuhan itu sebagai senjata terror. Pembunuhan-pembunuhan yang mereka lakukan dilakukan dengan cara-cara biadab dan di luar perikemanusiaan. Namun untuk kali ini mereka sasaran khusus: para aktifis jejaring sosial yang aktif menyuarakan kampanye anti geng narkoba.

Pada tgl 14 September lalu para aktifis jejaring sosial anti-narkoba mendapat pesan khusus dari geng-geng narkoba, yaitu berupa potongan tubuh manusia yang digantung di bawah jembatan di wilayah Nuevo Laredo, dengan pesan khusus tertulis di atas plakard.

"Ini akan terjadi pada siapa saja yang menuliskan kata-kata mainan di internet. Anda sebaiknya memperhatikan ini karena kami akan menemukan Anda," demikian pesan yang tertulis di potongan mayat itu.

Pesan itu memberikan dampak mengerikan pada saat jejaring sosial internet menjadi media yang ampuh untuk menyuarakan aspirasi masyarakat menentang penggunaan narkoba serta tingkah para anggota geng narkoba. Di beberapa bagian negeri itu, ancaman serius geng-geng narkoba cukup untuk menghentikan suara media massa lokal, bahkan aparat keamanan setempat. Sudah menjadi keseharian di Mexico bahwa geng-geng narkoba itu membunuh korban dan membuang mayatnya yang telah dimutilasi di tempat-tempat umum yang bisa dilihat sasaran mereka, termasuk di depan kantor polisi atau kantor media massa. Mereka juga sering menggantung korbannya di bawah jembatan. Korban-korban itu tidak hanya rakyat sipil, namun juga wartawan, aparat penegak hukum, termasuk jendral AD yang memimpin unit khusus pemberantasan narkoba.

Para blogger yang sering membagi informasi tentang peredaran obat terlarang telah lama mendapat ancaman pembunuhan. Namun inilah kali pertama ancaman ditujukan kepada para aktifis situs jejarang sosial seperti Twitter dan Facebook.

Tidak ada saksi mata atas aksi biadab geng narkoba yang telah menggantung mayat korbannya di jembatan Nuevo Laredo sehingga hampir mustahil untuk mengadili pelakunya.

Masih belum jelas apakah dua mayat korban mutilasi yang tergantung itu adalah aktifis jejaring sosial yang sering menyuarakan kampanye anti narkoba karena biasanya mereka menggunakan nama samaran.

Dalam plakard yang terikat pada mayat tersebut tertulis dua blog yang dianggap memusuhi geng narkoba, yaitu blog "Al Rojo Vivo" dan "Blog del Narco". Terdapat tanda "Z" dalam plakard itu, kemungkinan menunjukkan nama geng narkoba yang beroperasi di wilayah itu, yaitu geng Zetas.

Blog del Narco adalah blog yang khusus mempostingkan berita-berita dan artikel tentang kejahatan narkoba di Mexico. Penulisnya tidak diketahui namanya.

Dalam forum "Al Rojo Vivo" dimana orang bisa menuliskan komentar dengan nama tersembunyi, seseorang menulis: "Jangan takut untuk mengutuk kejahatan ini. Adalah mustahil bagi mereka untuk menemukan kita. Mereka hanya menakut-nakuti masyarakat."

Seorang Twitter menuliskan komentarnya: "Cukup! Jika kita bungkam sekarang, kita akan kehilangan kemenangan yang telah kita raih selama ini. Kinilah saatnya kita menunjukkan kepada mereka apa yang telah kita lakukan."

Laporan resmi pemerintah Mexico menyebutkan sampai bulan Januari lalu lebih dari 34.000 orang tewas selama kampanye anti-narkoba yang dilancarkan Presiden Felipe Calderon sejak Desember 2006. Laporan-laporan lain menyebutkan angka yang lebih tinggi.


Sumber:
"Bodies hanging from bridge in Mexico are warning to social media users"; Mariano Castillo; CNN.com; 15 September 2011

No comments: