Tuesday, 25 December 2012

MOSSAD PELAKU PEMBANTAIAN SANDY HOOK?

Siapa yang paling ahli dalam membunuhi anak-anak, selain Israel? Tentu saja tidak ada. Dan siapa yang bertanggungjawab dalam pembunuhan anak-anak sekolah di Sandy Hook, Connecticut baru-baru ini? Israel? Sangat mungkin.

Pemilihan lokasi pembantaian itu sendiri sangat mengundang perhatian seolah sengaja memberikan tanda tertentu tentang maksud dari pembantaian itu. “Sandy” berarti penjaga manusia atau senjata, dan “hook” bisa berarti merampas atau mengumpulkan. “Sandy hook” berarti merampas senjata.

Jika dikaitkan dengan konteks saat ini, dimana isu kepemilikan senjata telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun, maka “sandy hook” berarti operasi untuk merampas senjata-senjata api yang saat ini banyak dimiliki oleh sebagian masyarakat Amerika. Harap dicatat bahwa kepemilikan senjata api merupakan sesuatu hal yang dilindungi oleh konstitusi Amerika.

Pembantaian Sandy Hook, sebagaimana pembantaian-pembantaian massal sebelumnya di Amerika,  adalah suatu operasi rahasia yang ditujukan untuk menciptakan ketakutan massal bagi masyarakat Amerika terhadap kepemilikan senjata api. Ujung-ujungnya adalah dilakukannya amandemen konstitusi bagi larangan kepemilikan senjata api.

Sebuah sub-komite Senat baru saja mengeluarkan laporan berdasarkan laporan-laporan dari berbagai lembaga keamanan dalam negeri selama tahun 2009 – 2011. Hasilnya adalah sama sekali tidak ada ancaman teroris dari dalam negeri. Namun pada saat yang sama Department of Homeland Security (lembaga non-konstitusi setingkat menteri yang dibentuk setelah Serangan WTC 2001. Kini dipimpin seorang lesbian berdarah yahudi bernama Elena Kagan) menumpuk sejumlah besar senjata api, termasuk 1,5 miliar renteng peluru kaliber 40 mm dan amunisi “hollow-point” yang dilarang Konvensi Geneva. FEMA (lembaga federal yang menangani bencana nasional) diam-diam juga telah membangun ratusan kamp pengungsi rahasia dan menumpuk jutaan peti mati.

Saat pemerintah merencanakan untuk memerangai rakyatnya, alasan apa paling tepat untuk melarang rakyat memiliki senjata api untuk melawan? Jawabnya adalah pembantaian-pembantaian massal terhadap warga negara yang paling mudah diserang sekaligus menimbulkan dampak psikologis massal yang hebat, yaitu anak-anak.

Mike Harris, pengamat politik dan teori konspirasi dari situs independen Veterans Today mengatakan, “Seperti inilah apa yang telah dilakukan Israel terhadap Norwegia. Negara yang telah berani menentang kesakralan Israel, diserang oleh penembak tunggal (Anders Breveik) yang membunuh 77 anak-anak. Inilah yang selalu Israel lakukan, mereka memburu anak-anak.”

“Seperti inilah mereka lakukan terhadap anak-anak Palestina di Gaza sehari-hari. Seperti itu pulalah yang telah mereka lakukan di Norwegia dan Sandy Hook. Kecuali Israel, tidak ada yang akan membuat cerita tentang “penembak tunggal” sebagaimana penembakan Gabby Giffords, penembakan Aurora Batman,  penembakan Breveik Norwegia, apalagi penembakan Sandy Hook Connecticut.”

Kemungkinan terbesar dari skenario penembakan Sandy Hook, berdasarkan temuan-temuan yang ada, adalah bahwa tertuduh penembak tunggal Adam Lanza dan ibunya telah tewas sehari sebelum peristiwa penembakan. Mayat Adam dibawa oleh polisi lokal, dengan pakaian polisi khusus termasuk jaket anti peluru, dan kemudian ditempatkan di lokasi penembakan. Selanjutnya tiga orang penyerang memasuki lokasi penembakan, seorang tertangkap di dalam sekolah, seorang tertangkap saat berusaha kabur, dan seorang lagi berhasil kabur (seseorang sempat memfilm-kan pelariannya).

Dua orang yang tertangkap (seorang di antaranya sempat diwawancarai televisi swasta nasional dengan kondisi terborgol) kini tidak diketahui keberadaannya, dan nama-namanya tidak pernah disebutkan polisi.

Kondisi serupa terjadi pada peristiwa penembakan massal di bioskop “Aurora” pertengahan tahun ini, yang dilakukan banyak orang, namun polisi menyembunyikan nama-namanya. Demikian pula dengan penembakan di Washington DC yang dilakukan oleh anggota pasukan khusus Delta Force bernama John Allen Muhammad, masyarakat tidak pernah mengetahuinya. Rekan John dalam penembakan massal itu, Lee Boyd Malvo, sempat ditahan di Seattle, namun kemudian dilepas kembali. Padahal Malvo adalah seorang imigran ilegal.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah Nidal Malik Hasan, seorang perwira pelaku penembakan massal di Ft. Hood, Texas, duduk di sebelah Direktur Homeland Security Elena Kagan, dalam satu acara di George Washington University. Namun cerita paling menarik adalah tentang “Dancing Israelis”, yaitu 5 orang mahasiswa seni Israel yang melakukan studi tour di New York saat terjadinya Serangan WTC th 2001. Mereka ditangkap polisi yang curiga dengan tingkah laku mereka berteriak-teriak dan menari-nari seusai merekam runtuhnya menara kembar WTC. Secara misterius mereka hilang dari tahanan polisi New York, dan beberapa waktu kemudian muncul di televisi Israel. Kepada host yang mewawancarai mereka mengaku sebagai agen Mossad.

Lenin dan Trotsky, 2 orang yahudi pendiri gerakan komunisme dunia, adalah para teroris. Para pemimpin Israel: Menachen Begin, Ariel Sharon, Yitzak Shamir, Moshe Dayan, dll adalah anggota kelompok teroris Irgun. Pemboman King David Hotel di Jerusalem tahun 1946 adalah serangan teroris pertama di era modern yang menewaskan utusan khusus PBB dan ratusan personil keamanan Inggris, dilakukan para teroris Israel. Serangan atas kapal USS Liberty yang menewaskan 40 personil militer Amerika, dan pemboman kedubes Israel di Buenos Aires tahun 1992 dan 1994 adalah contoh lain serangan teroris Israel. Dan tentu saja serangan atas kapal Mavi Marmara tahun 2010 yang menewaskan 10 aktifis kemanusiaan Turki dan Amerika.

Siapa yang mempelajari Serangan WTC 2001 akan melihat peran mutlak Mossad dan kalangan birokrat Amerika pendukung Israel yang sering disebut neo-conservative. Namun media massa dikuasai dan dijalankan oleh para zionis sebagaimana birokrat dan parlemen.

“Program disinformasi kita akan berhasil saat segala yang dipercaya publik Amerika adalah kebohongan,” kata Bill Casey, mantan Direktur CIA Director. Penembakan Sandy Hook adalah contoh paling mutakhir.


REF:
“Mossad death squads slaughtered American children at Sandy Hook”; James H. Fetzer; Press TV; 20 Desember 2012


No comments: