Friday, 14 December 2012

INTERVENSI BARAT YG (SEPERTINYA) TAK TERHINDARKAN

IRAN: MUSUH AKAN KALAH DI SYRIA


"Big brother", "pembohong besar" tengah melancarkan perang terhadap Syria. Seperti kata Sun Tzu, filsuf kuno Cina, "semua perang adalah tipu daya". Jaringan komunikasi global, senjata-senjata canggih, teroris dan para jurnalis bandit membuat ancaman perang besar di Syria semakin tak terhindarkan.

Pada tgl 7 Desember lalu media Rusia, Voice of Russia menuliskan judul utamanya, "Iraq 2.0, another false-flag invasion rated XXX", melaporkan: "Amerika dan NATO telah siap untuk menyerang Syria, sesuatu yang telah kita peringatkan sejak beberapa waktu lalu. Tampak jelas bahwa mereka tengah mencari-cari alasan, dan alasan itu telah dijejalkan ke tengah-tengah masyarakat."

Voice of Russia menyebut alasan itu adalah isu senjata kimia Syria yang dibesar-besarkan media massa kriminal barat dan jejaringnya. Gas sarin disebut-sebut telah ditanamkan di dalam bom-bom militer Syria, namun tidak satu pun bukti yang disebutkan.

"Senjata-senjata kimia itu telah siap digunakan, hanya belum diangkut ke dalam pesawat-pesawat," kata seorang pejabat Amerika yang dikutip media massa barat. Disusul kemudian oleh pernyataan bernada ancaman, berdasarkan tuduhan yang tidak terbukti tersebut.

"Setiap penggunaan senjata kimia oleh regim Syria tidak akan ditolerir," kata jubir kemenhan Amerika, George Little.

Menhan Leon Panetta sendiri tidak mau kalah. Katanya, "Menurut saya tidak ada pertanyaan yang perlu diajukan bahwa kami sangat-sangat khawatir bahwa pada saat pasukan oposisi mengalami kemajuan khususnya di Damaskus, regim Syria mempertimbangkan  penggunaan senjata kimia. Informasi-informasi yang kami miliki membuat kami mempertimbangkan hal ini dengan serius."

"Presiden Amerika Serikat telah menyatakan dengan tegas bahwa akan ada konsekuensi serius jika pemerintahan Assad membuat kesalahan yang membahayakan dengan menggunakan senjata-senjata kimia kepada rakyatnya sendiri," tambah Panetta.

Pada tgl 7 Desember deputi menlu Syria Faisal Miqdad menyatakan, "Syria menekankan kembali, untuk ke 10 hingga ke 100 kalinya, bahwa jika kami memiliki senjata-senjata (kimia) itu, tidak akan kami gunakan kepada rakyat kami sendiri. Kami tidak akan melakukan bunuh diri." Namun bantahan itu seperti tidak ada artinya dibandingkan kampanye perang terhadap Syria.

Isu senjata kimia Syria sama persis dengan isu senjata pemusnah massal Irak yang digunakan alasan Amerika dan sekutu-sekutunya untuk menyerang Irak. Hingga saat ini isu itu tidak terbukti, namun Amerika dan sekutu-sekutunya tetap tidak merasa bersalah meski telah membunuh dan melukai jutaan rakyat Irak dan menghancurkan negeri Irak secara fisik dan mental.

Media-media massa terus menggembar-gemborkan isu tentang senjata kimia Syria yang tidak pernah ada, dan rakyat kebanyakan percaya begitu saja. Tidak peduli berapa kali mereka dibodohi media massa, rakyat tetap percaya. Memang ampuh apa yang pernah diajarkan orang-orang komunis yahudi pendiri Uni Sovyet, yaitu bahwa jika kebohongan terus-menerus digaung-gaungkan, maka rakyat akhirnya akan menganggapnya sebagai kebenaran. Dalam hal ini pun mereka kembali melakukan kebohongan: untuk menimbulkan imej buruk bagi musuh mereka, orang-orang NAZI Jerman, ajaran tersebut kemudian dinisbatkan pada para pemimpin NAZI.

Pemerintahan, parlemen dan pers Amerika dan negara-negara barat gencar mempersiapkan serangan besar. Kebohongan-kebohongan menjadi "headline" media-media massa, sementara nilai-nilai kemanusiaan yang tergadai oleh kepentingan sesaat tergantung di sisi lain.

Pada awal Desember PBB mengumumkan penarikan staffnya di Syria dengan alasan keamanan. Mungkin mereka telah mendapat signal bahwa serangan NATO tidak sudah tidak bisa dihindari. Pada tgl 6 Desember CNN mengutip jubir dephan Amerika yang menyebutkan bahwa Amerika telah siap untuk melakukan operasi militer besar-besaran di Syria. "We are prepared for a full range of contingencies," kata jubir Pentagon George Little.

Sebelumnya sebuah artikel menyebutkan bahwa Amerika telah menempatkan kekuatan militer besar-besaran di lepas pantai Syria. Kekuatan itu termasuk 10.000 tentara marinir, 70 pesawat tempur-pembom dan 17 kapal perang berbagai kelas termasuk kapal induk nuklir USS Eisenhower serta kapal induk pendarat pasukan USS Iwo Jima. Persenjataan lain yang telah dipersiapkan adalah rudal-rudal Patriot, sistem pertahanan Aegis, dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Pada tgl 7 Desember koran Syria, Syria Deeply menulis judul utama: "EXCLUSIVE: Amerika melatih pemberontak untuk menangani senjata-senjata kimia". Artikel itu menulis:

"Washington dan NATO telah menyewa kontraktor-kontraktor untuk melatih tentara pemberontak. Empat diplomat yang tidak bersedia disebut namanya, termasuk seorang pejabat Amerika, pelatihan tengah berlangsung di Turki dan Jordania".

Pejabat-pejabat Syria pun segera menyuarakan kekhawatirannya bahwa pemberontak akan menggunakan senjata kimia, yang selanjutnya akan dituduhkan kepada pemerintah sehingga menjadi alasan Amerika dan NATO melakukan serangan.

Sementara koran Perancis Le Figero menuliskan laporan bahwa pasukan khusus Perancis telah mengadakan pertemuan dengan para gerilyawan di Syria untuk membahas kondisi medan perang, khususnya di sekitar Damaskus. Keberadaan pasukan khusus Amerika dan INggris di Syria sudah lebih dahulu menjadi pengetahuan publik.

Menyusul pertemuan NATO yang menyetujui pengiriman rudal Patriot di Turki pada tgl 4 Desember, pada tgl 6 Desember koran Jerman Suddeutsche Zeitung (SZ) menulis judul berita utama: "NATO mempertimbangkan intervesi militer atas Syria". SZ mengutip pernyataan sekjen NATO yang disebut-sebut mengatakan bahwa "NATO tidak akan terus meletakkan kepalanya di pasir." Padahal sebelumnya ia mengatakan dengan tegas bahwa NATO tidak akan menyerang Syria.

Pada tgl 7 Desember situs berita Israel yang dikenal dekat dengan militer dan inteligen DebkaFile menulis berita utamanya dengan judul: "Paris: NATO-Arab Syria intervention imminent." Laporan itu menyebutkan: "Sumber-sumber yang dekat dengan menhan Perancis menyebutkan bahwa intervensi militer akan segera dimulai dengan partisipasi dari Amerika, Perancis, Inggris, Turki, Jordania dan negara-negara Arab anti Assad".

Pada saat itu Perancis sudah menempatkan kapal induknya, Charles De Gaulle, di Laut Tengah dengan membawa serta pasukan marinir. Sedangkan Inggris telah menempatkan 5 kapal perangnya di sekitar lepas pantai Syria untuk bergabung dengan kapal-kapal Amerika. Sebulan sebelumnya, pada bulan November, pasukan-pasukan khusus Inggris dan Perancis melakukan latihan perang pegunungan di Albania, menyesuaikan dengan kondisi medan perang Syria yang dipenuhi daerah perbukitan dan pegunungan.

Semua perkembangan tersebut di atas menunjukkan dengan hampir pasti bahwa intervensi atas Syria tidak akan terhindarkan. Dan sekali lagi dunia akan menyaksikan perang besar yang jauh lebih besar dari Perang Irak maupun Perang Afghanistan digabungkan menjadi satu.


KONSPIRASI ATAS SYRIA AKAN GAGAL

Meski ancaman serangan militer langsung Amerika dan sekutu-sekutunya atas Syria menguat, sekutu utama Syria, Iran, mayakini bahwa konspirasi terhadap Syria akan mengalami kegagalan dan Syria akan muncul sebagai pemenang.

Hal itu dikemukakan wakil presiden urusan internasional Ali Saeedlou dalam pertemuannya dengan menteri pertanian Syria Subhi Ahmad al-Abdullah, di Teheran, 8 Desember lalu.

"Musuh-musuh telah melancarkan berbagai plot terhadap negara-negara pecinta kebebasan di kawasan, termasuk Syria. Namun mereka harus menyadari bahwa upaya-upaya itu akan mengalami kegagalan," kata Saeedlou.

Saeedlou menolak campur tangan militer terhadap Syria dengan mengatakan bahwa perdamaian tidak bisa dipaksakan dengan senjata, sedangkan rakyat Syria berhak menentukan nasibnya sendiri. Menurut Saeedlou serangan-serangan teroris yang kini melanda Syria adalah disebabkan oleh kegagalan musuh untuk menghancurkan perlawanan rakyat Syria.

Saeedlou menyebut hubungan Iran-Syria sebagai hubungan yang strategis dan menyerukan peningkatan hubungan perdagangan kedua negara melalui peningkatan peran swasta kedua negara.

Pada sisi lain menteri pertanian Syria memuji dukungan Iran terhadap Syria selama ini dan menyatakan kesiapan Syria untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

Tidak bisa dibantah bahwa dukungan Iran terhadap Syria telah membuat pemerintahan Syria mampu bertahan dari konspirasi untuk menumbangkan pemerintahan dengan pemerintahan yang pro-Amerika dan Israel. Lebih dari itu bertahannya pemerintah Syria selama 20 bulan lebih dari konspirasi zionis internasional membuktikan bahwa pemerintah Syria masih mendapatkan dukungan kuat dari sebagian besar rakyatnya.



REF:
"NATO intervention in Syria imminent"; Stephen Lendman; Press TV; 9 Desember 2012"

"Enemies plots against Syria will fail: Iran VP"; Press TV; 9 Desember 2012

8 comments:

Rahmat Hariry said...

Melihat perkembangan terakhir memang sulit untuk tidak meyakini bahwa Amerika dan sekutunya tidak akan menyerang Suriah, sepertinya hanya masalah waktu saja. Moga Iran, Rusia dan China mampu memanfaatkan waktu yg ada untuk meningkatkan kemampuan defensif Suriah. Jika saja Rusia dan Iran memberikan lebih banyak Rudal tentu akan menarik menyimak jalannya perang. Rudal2 Rusia dikenal memiliki kecepatan tinggi (supersonic) serta daya ledak yg besar, seperti yakhont, sunburn, sementara rudal Iran walaupun belum teruji namun manuvernya diyakini membuatnya sulit untuk dicegat, seperti rudal fateh yg tidak menyerang dari arah horisontal melainkan menghantam target dari arah vertikal. S300 Iskander Suriah sudah punya apa blum ya?

Rahmat Hariry said...

wahh z kliru kyknya ni iskander kan kalau ga salah rudal balistik rusia, sistem anti serangan udara s300 kalau ga salah triump namanya. Mas Cahyo sepertinya menarik kalau membuat artikel yang memuat perkiraan perbandingan persenjataan Suriah Vs Amerika

Agus Muslih said...

Jika faktor dukungan iran sedemikian berpengaruh dalam menjaga eksistensi syiria (disamping faktor rakyat syiria tentunya), lalu kenapa dipermukaan sepertinya tidak nampak bantuan riil iran kepada syiria? Tidak seperti telanjangnya bantuan saudi, qatar, turki tehadap oposisi. Sehingga seolah2 syiria melawan sendirian, agak naif memang jika itu hanya prestasi militer, rakyat syiria + bantuan diplomasi semata, tanpa ada bantuan sumberdaya perang baik dari iran, maupun rusia cina, ataukah bantuan saat ini baru aspek intelijen dan strategi dulu, namun jika asumsi terakhir benar, sedemikian hebat kah kemampuan intelijen iran?

cahyono adi said...

To Agus Muslih
Iran tentu saja telah banyak mengirimkan senjata ke Syria. Baru-baru ini Amerika bahkan menuduh Iran mengirimkan senjata via udara Irak. Tentara Iran saya yakin juga sudah banyak terlibat di medan perang, meski dikamuflasekan. Media barat sengaja tidak banyak menyinggung peran Iran agar moral pendukung Syria tetap lemah sebagaimana mereka tidak menyinggung peran Iran dalam perlawanan Hizbollah dan Hamas terhadap Israel. Saya percaya, dalam berbagai pertempuran melawan zionis di Lebanon, Syria dan Palestina, tentara Iran banyak terlibat.

To rahmat: mungkin suatu saat. Namun yg penting untuk disampaikan adalah: zinisme pasti kalah di Syria sebagaimana mereka kalah di Lebanon dan Irak.

Unknown said...

saya sangat yakin suriah akan memenangkan perang ini,dan tak lekang dari campur tangan kawan setianya yaitu iran.
dan yahudi dan antek anteknya mendoktrinkan konspirasi busuk,dan tak tertutup kemungkinan usamah akan di hadirkan kembali,mungkin.
dan amerika beserta sekutunya tau apa resikonya sehingga menghindar berperang langsung dengan iran.
tapi sudah jadi rahasia umum bahwa iran dan amerika telah lama berada di sana.
dan mustahil suriah dapat bertahan selama 20 bulan lebih dari sekian banyak blackwater di sana,tampa bantuan iran.
dan mustahil juga bagi tentara peberontak mampu bertahan tampa sokongan barat.
hal ini menunjukkan awal dari perang dunia III.
dan menjadi keputusan terakhir siapa pemimpin dunia ke depan.
suriah adalah ladang tempur bagi ke duanya.
dan iran akan menang.
dan tak ada lagi kekacauan di dunia.
dan akhir dunia sudah di depan mata.
mohon masukannya dari bg cahyono adi.
saya selalu mengikuti setiap posting terbaru anda.
dan saya harap lebih banyak lagi infomasinya.
karena hampir semua media membohongi masyarakat dunia.
trms.

Unknown said...

Saya juga mendukung agar terus di muat ulasan2 seperti di atas..karna memang sangat banyak propaganda2 yg menyudutkan seseorang,suatu badan atau suatu negara yg tdk bersalah,malah tertindas tapi seakan dialah yg bersalah dan kejam..pada hal masih banyak juga media independen yg menggambarkan real yg terjadi di lapangan tapi malahan banyak yg menutupi mata dan telinga sendiri...yg tdk masuk akal lagi adalah sebuah pemerintahan yg sah mengangkat senjata melawan pemberontak bersenjata yg sebenarnya juga tentara bayaran dari luar dengan di biayai dan di sokong senjata dari luar kok negara itu di salahkan..he.he.he..dan tampah malu2 negara penindas dan bermuka tebal dengan bangga dan sombongnya memberikan bantuan senjata,uang,dan informasi secara terang2an kepada tentara extrimis asing seperti alqaeda dan organisasi teroris dunia lainnya,dan mereka mengkampanyekan seakan2 itu kebaikan yg mereka lakukan. Dan klupun itu tdk berhasil maka mereka juga telah mempersiapkan rencana intervensi langsung dengan segala alat perang mereka dan tentunya keroyokan seperti biasa mereka lakukan..untuk mendukung itu mereka pun telah mengkampanyekan propaganda mereka dan fitnah2 mereka sebagai alasan pembenaran penyerangan..tapi dunia tdk bodoh lagi,mungkin tuk săat ini hanya beberapa saya individu yg bodoh di dunia ini yg percaya pada tipu daya mereka..hanya orang bodoh yg mendukung perampok2 pengelana yg brutal yg tdk tau aturan yg sekarang sedang menggerogoti suriah seperti hama tikus menggerogoti sawah yg subur..tapi liatlah..tikus2 tetap tikus..hampir săatnya elang2 memangsa mereka hingga habis..sekalian dengan sarang2 dan tuan mereka yg bejad dan kolot

Unknown said...

Ciri karakter dan inteligensi iran jauh berbeda dengan mereka negara2 pendukung dan penyokong tentara tikus2..iran bermain dengan seni yg tinggi dan kehormatan yg săngat di junjung tinggi,dengan perhitungan yg tepat guna,diplomasi yg kuat dan tetap punya rencana cadangan,membantu dengan ulet dan rahasia tuk săat ini tapi tetap punya pukulan yg keras dan tekad yg kuat ketika memang dia harus terjun langsung membantu suriah dan untuk itu mereka tau kapan itu berlaku karna mereka mempunyai perhitungan yg akurat dan data2 yg lengkap tentang situasi lapangan..irak pun seperti itu..selama ini selalu mengizinkan wilayahnya dipakai sebagai jalur transfer senjata dan akhir2 mulai tercium dan irak pun pasti punya andil juga dalam perang ini karna bagaimanapun pasti imbasnya langsung di rasakan irak,rusia secara terbuka mengancam akan mengirimkan rudal iskander ke suriah,blm lagi cina yg diam2 juga berperan di dlmnya, mau tdk mau cina harus mau karna ancaman perang juga sebenarnya tertuju padanya karna sengketa wilayah laut cina dan membela korut apabila barat macam2..klu hizbullah tinggal tunggu komando saja karna bagaimanapun suriah berjasa banyak dlm membantu perlawanan mereka..pakistan yg penakut pun pasti masih melihat situasi kapan bisa membalas menendang pantat anerika..he.he.he..dan yg pasti petang akan terjadi di seluruh kawasan timur tengah dan akan merambat ke eropa dan amerika tentunya..afrika yg lagi bergolakpun akan tambah membara..jadi ini ajang pemilihan pemimpin dunia baru yg adil dan bijaksana dan perkasa tentunya serta cerdas berpikir dan berpolitik serta punya visi yg jelas dengan persatuan yg kokoh di dlm negaranya..tentu iran sangat cocok tuk menjadi kandidat itu dilihat dari segala sisi memang mereka sangat ideal..adakah cacat mereka yg bisa kita bahas..?

Agus Muslih said...

To Deni :" cacat iran" hanyalah karena negaranya mayoritas syii, seandainya iran adalah mayoritas sunni tentu negara/kaum arogan akan lebih sulit lagi mengelola potensi konflik, dan hanya itu ruang tersisa yang bisa dimainkan AS, israel,cs. Setelah merka merasakan ketangguhan Hard power maupun soft power Iran. Hal ini tebukti yang terjadi di syiria, irak dan libanon. di syiria dibenturkan isyu Alawi- Sunni, di Irak pemboman syii masih terjadi, demikian juga di libanon, upaya adu domba dan mepreteli hizbullah, dan perlahan tapi pasti ruang yang tersisa itupun semakin menyempit bagi merka, isyu sunni-syii tidak akan efektif lagi karena iran dengan cerdas menyuguhkan isyu persatuan, dan kaum sunni pun sudah semakin cerdas juga, hal ini telah didemonstrasikan dengan cantik di perang 8 hari Gaza kemarin, ketulusan membantu bangsa palestina /Gaza/Hamas yang sunni membuktikan keseriusan Iran dalam menjalin persatuan, sekaligus kemenangan iran atas kaum arogan dengan soft powernya di proxy war Gaza. Dan sekarang di Syiria, jika saja rakyat syiria tidak terpancing di issu Alawi- sunni, saya meyakini bangsa syiria akan keluar sebagai pemenang. Yang ironis justru kaum takfiri, setelah selama ini berlindung dalam " jubah/label sunni", perlahan lahan terlepas dari label, dan semakin telanjang persekutuannnya dengan kaum arogan, dan itu semakin disadari oleh " penghuni sejati sunni",selain karena sudah terlalu dalam masuk ke dalam arus dan irama yang dimainkan kaum arogan, juga kaum takfiri memiliki faktor predisposisi (emangbawaannya) allergi persatuan, dan lebih suka berkhidmat dan nyaman dengan" kejahilannya" dari pada menegakan kehormatan dan martabat islam. Jadi sesungguhnya syiria, tidak hanya sebagai proxy war tetapi juga sebagai filter, kelak akan ketahuan siapa sesungguhnya pembela agama, siapa yang sebenarnya berkhidmat kepda keadilan?