Wednesday 20 February 2013

RUSIA SIAPKAN PERTAHANAN ANTI ASTEROID

Hujan meteor yang melanda Rusia baru-baru ini mendorong Rusia untuk mempersiapkan sistem pertahanan anti-asteroid yang diperkirakan akan selesai dibangun dalam waktu 10 tahun. Ledakan meteor berkekuatan 50 kiloton di atas Pegunungan Ural baru-baru ini telah mendorong pemerintah Rusia untuk menyetujui anggaran senilai $2 miliar untuk program ini.

Para ahli Rusia telah mengajukan rancangan sistem pertahanan tersebut melalui tim gabungan dari "Institute of Astronomy of the Academy of Sciences" dan "Central Engineering Research Institute", perusahaan industri luar angkasa terkemuka Rusia. Rancangan tersebut telah disetujui oleh badan luar angkasa Rusia Roskosmos.

Program tersebut sama sekali berbeda dengan skenario film-film fiksi Hollywood. Tidak ada sinar laser atau menanamkan bom nuklir ke dalam asteorid yang sedang melayang. Sistem ini meliputi jaringan teleskop robotik di ruang angkasa dan di permukaan bumi. Dalam situasi emergensi menembakkan roket dengan bom nuklir menjadi pilihan terakhir. Namun jika terdeteksi sejak lama, kemungkinan untuk mengubah arah orbit asteroid semakin terbuka.

Program ini diperkirakan akan menelan biaya 58 miliar ruble atau lebih dari $1.9 miliar. Dilaporkan program tersebut telah disetujui pimpinan industri pertahanan merangkap deputi perdana menteri Dmitry Rogozin dan diharapkan segera disetujui oleh PM Dmitry Medvedev.

Lidia Rykhlova dari Institute of Astronomy (RAS) yang mempresentasikan program ini melaporkan bahwa Rusia akan memodernisasikan teleskop-teleskop ukuran 60 cm yang telah dimiliki. Beberapa teleskop berukuran 2 meter juga akan ditambahkan. Selain itu sebuah pusat analisis data juga akan didirikan untuk menganalisis data-data yang diperoleh secara realtime.

Gurubesar Moscow State University dan kepala laboratorium observasi Vladimir Lipunov mengatakan kepada kantor berita Rusia "Interfax" bahwa Rusia membutuhkan waktu 2 tahun untuk memodernisasi dan mengkomputerisasi seluruh teleskopnya dan menggabungkannya dalam 1 jaringan. Sementara untuk menggabungkan seluruh teleskop besar di dunia membutuhkan waktu 5 tahun.

“Biayanya tidak terlalu besar. Jumlah yang dibayarkan Roman Abramovich (milyarder Rusia yang buron) untuk Chelsea akan cukup untuk membiayai ini semua," katanya. Menurut majalah Forbes selama kepemilikannya di klub sepakbola Inggris Chelsea, Abramovich telah menghabiskan $1,3 miliar.

Lipunov menekankan bahwa menghadapi asteroid di luar angkasa lebih efektif dan efisien daripada mengatasinya di atmosfir, selain resiko yang dihadapi penduduk bumi juga lebih kecil karena kesempatan menyelamatkan diri lebih besar.

ANCAMAN YG SEMAKIN MENINGKAT
Menurut Lidia Rykhlova dari tahun ke tahun semakin banyak asteroid ditemukan di sekitar bumi. Tiga tahun lalu sebagai contoh, jumlah asteroid yang diketahui beredar di sekitar bumi adalah sekitar 7.000 buah. Jumlah itu kini telah meningkat menjadi 9.400. Diperkirakan jumlah yang belum diketahui masih lebih banyak lagi.

Sebagian besar atau sekitar 90% dari asteroid raksasa berukuran diameter lebih dari 1 km telah diidentifikasi, termasuk jalur orbitnya. Namun asteroid yang lebih kecil relatif masih agak sulit untuk dideteksi dengan peralatan teleskop yang ada saat ini. Asteroid yang menabrak angkasa Rusia baru-baru ini misalnya, tidak diketahui sebelumnya. Meski berukuran relatif kecil, asteroid yang menghantam Rusia baru-baru ini mampu menimbulkan ledakan setara bom nuklir berkekuatan 50 kiloton.

Pada saat yang hampir bersamaan dengan tumbukan asteroid tersebut sebuah asteroid lainnya yang lebih besar dengan ukuran diameter 44 meter melintas dekat bumi tgl 16 Februari lalu. Tumbukan dengan asteroid sebesar ini cukup untuk membuat sebuah bencana regional meliputi radius ribuan kilometer.

"Semakain banyak kita melakukan observasi, semakin banyak yang ditemukan," kata Rykhlova.

Menurut Lidia Rykhlova dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mempersiapkan tindakan yang tepat terhadap sebuah asteroid yang mengancam bumi.

"Itulah sebabnya tindakan emergensi yang bisa dilakukan adalah dengan roket bermuatan bom nuklir," tambahnya.



REF:
"Russia to spend billions on asteroid defense"; Russia Today; 19 Februari 2013

No comments: