Entah pertanda apa? Hanya beberapa hari setelah Iran sukses meluncurkan pesawat tempur pembom siluman, Amerika justru mengkandangkan seluruh armada pesawat tempur siluman F-35-nya karena cacat teknis. Yang pasti, kali ini tidak ada ejekan dan celaan media-media massa pada Amerika.
Hanya beberapa hari lalu situs online koran Inggris Daily Telegraph mengolok-olok Iran hanya karena satu media Iran, bukan media resmi pemeritah Iran, menampilkan gambar pesawat siluman Iran terbang di atas gunung. Hanya gambar animasi sebagaimana gambar animasi pesawat tanpa awak (drone) Amerika lepas landas dari kapal induk (Amerika tengah merancang drone yang bisa lepas landas dan mendarat di atas kapal induk), namun Daily Telegraph menjadikannya hal yang serius untuk mengolok-olok Iran seolah-olah sebagai tukang tipu karena telah mempublikasikan gambar rekayasa.
Kembali ke pesawat F-35 Amerika. Pemerintah Amerika memutuskan mengkandangkan seluruh armada pesawat tempur F-35 setelah ditemukan adanya retakan pada satu pesawat. Ini adalah temuan keempat atau lebih dalam waktu 2,5 tahun terakhir. Kerusakan itu kini tengah diteliti oleh pabrik pembuat mesin Pratt and Whitney di Connecticut. Dan untuk mencegah kecelakaan, untuk sementara seluruh pesawat F-35 dikandangkan.
Militer Amerika saat ini memiliki sekitar 100 pesawat F-35 dalam 3 model: F-35A yang lebih ringan untuk AU, F-35B vertical take-off/landing untuk Marinir, serta F-35C untuk AL. Amerika merencanakan akan membeli 2.400 F-35 selama 30 tahun dengan total nilai lebih dari $1 trillion, termasuk program latihan dan perawatannya. Ini adalah kontrak pembelian peralatan militer terbesar sepanjang sejarah.
Pada tahun 2010 lalu seluruh pesawat F-35 juga sudah pernah dikandangkan, disusul kemudian tahun 2011. Marinir telah mengkandangkan seluruh pesawat F-35B-nya bulan lalu karena masalah mesin. Semua kasus itu diperkirakan bakal menunda atau bahkan menggagalkan rencana penggelaran besar-besaran pesawat ini tahun 2018 atau 2019.
Fakta bahwa ketiga seri F-35 memiliki mesin yang sama menyebabkan kesalahan teknis pada satu mesin pesawat berarti kesalahan yang sama pada pesawat-pesawat yang lain. Dephan Amerika pernah berfikir untuk menggunakan 2 mesin untuk armada F-35 nya, satu menggunakan mesin Pratt and Whitney dan satunya lagi buatan General Electric. Namun setelah melalui perdebatan sengit terutama mempertimbangkan ongkos produksinya, rencana itu dibatalkan. Mungkin dengan insiden terakhir ini rencana itu bakal kembali mencuat.
REF:
"Engine crack grounds Pentagon’s entire fleet of F-35 stealth fighters"; Press TV; 23 Februari 2013
No comments:
Post a Comment