Thursday, 4 July 2013

FPI, PUI, Persis Tak Bereaksi Terhadap Investasi Israel

Rencana investasi perusahaan asal Israel 'Ormat' yang diduga masuknya mereka ke Indonesia atas undangan dari Wakil Presiden RI, Boediono ternyata tidak mendapat reaksi apapun dari tiga Ormas Islam besar di Indonesia.

Tiga Ormas Besar di Indonesia itu Adalah Front Pembela Islam (FPI), Persatuan Umat Islam (PUI), dan Persatuan Islam (Persis) yang tidak memberikan tanggapan sedikitpun saat dimintai pandangan oleh aktual.co terkait rencana investasi tersebut.

"Saya kecewa dengan 3 ormas islam (FPI, PUI, Persis). Mestinya mereka memiliki kepekaan atas rencana pemerintah ini, apalagi jika benar-benar ini terjadi maka kita telah melukai perasaan saudara kita di Palestina," ujar Sukri, Aktivis KAMMI di Jakarta (15/4).

Menurut Sukri, Israel adalah negara penjajah, dan yang di jajahnya adalah saudara-saudara muslim di Palestina. Kalau kita peduli dan mendukung kemerdekaan Palestina harusnya kita menolak Israel di muka bumi ini.

"Pokoknya Israel harus ditolak, dosa besar tujuh turunan jika kita membiarkan Israel berinvestasi di sini," tegas Sukri

Sebelumnya, pemerintah telah menggeber proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 3 x 110 Mega Watt (MW). Bahkan, groundbreaking akan ditargetkan rampung sebelum kabinet bubar.

Pembangunan proyek yang terletak di Sumatera Utara tersebut menelan investasi USD1,5 miliar. Selain itu, Ormat, melalui anak perusahaannya Ormat International Inc, memegang kepemilikan saham 12,75 persen di Sarulla.


(Berita asli: Arbie Marwan; aktual.co; 15 Apr 2013)

3 comments:

Vista said...

mereka cuma bisanya menindas yg lemah, intoleransi,tapi tdk ada kepekaan sosial pada isu isu penting nasional apalagi internasional. liat saja mereka tidak peduli dgn kemiskinan, bbm, korupsi,dll

Vista said...

mereka cuma bisanya menindas yg lemah, intoleransi,tapi tdk ada kepekaan sosial pada isu isu penting nasional apalagi internasional. liat saja mereka tidak peduli dgn kemiskinan, bbm, korupsi,dll

cahyono adi said...

Patut dicurigai sebagai "agent provocator" asing yang membuat kita sibuk dengan hal-hal sepele seperti Miyabi dll.