Sunday, 3 November 2013

ISRAEL SERANG SYRIA LAGI DAN SYRIA DIAM?

Israel dikabarkan kembali melakukan serangan militer terhadap Syria. Serangan tersebut cukup gencar dikabarkan oleh media-media Timur Tengah, namun media-media barat, kecuali CNN, seolah menyembunyikannya karena maksud tertentu.

CNN dalam laporannya berjudul "Israeli planes strike Syrian military base, US official says" menulis: "Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sebuah pangkalan militer di dekat kota pelabuhan Latakia, Syria, minggu ini. Demikian informasi pejabat Amerika kepada CNN hari Kamis (31/10)".

Serangan tersebut, sebagaimana dilaporkan CNN, ditujukan terhadap rudal-rudal dan senjata-senjata lain yang dikhawatirkan Israel akan dikirimkan Syria kepada Hizbollah. Setelah sebelumnya masih simpang siur tentang waktu terjadinya serangan, laporan terbaru memastikan serangan terjadi Rabu sore (30/10) terhadap pangkalan militer di Snobar yang terletak antara Latakia dan Jableh. Serangan dilakukan dari kawasan Laut Tengah. Hal ini bisa difahami karena Israel memperhitungkin sistem pertahanan udara Syria yang mampu menembak jatuh pesawat-pesawat Israel yang terbang di perbatasan. Belum ada keterangan tentang jumlah korban dalam serangan tersebut.

Meski pemerintah Israel sendiri bungkam tentang laporan itu, media Israel seperti Haaretz menuliskan laporan tentang serangan itu dengan judul "Report: Israel destroyed Hezbollah-bound missile shipment in Syria". Laporan yang sama juga disampaikan media Saudi Al Arabiya hari Kamis (31/10). Ini merupakan serangan ke-lima Israel terhadap Syria tahun ini. Serangan terakhir Israel terjadi tgl 5 Juli lalu terhadap pangkalan militer dekat Samiya, distrik Haffa, Latakia.

Dalam laporannya Haaretz menyebutkan serangan tersebut ditujukan terhadap gudang-gudang penyimpanan rudal SA-8 dan berhasil mengenai sasaran dengan tepat. Rudal SA-8 merupakan rudal anti serangan udara buatan Rusia yang cukup handal dan menjadi batu sandungan yang signifikan dalam setiap misi serangan militer terhadap Syria.

Bungkamnya Syria dan Israel atas insiden serangan tersebut semakin menambah misterius tentang hubungan kedua negara sekaligus menjadi bahan analisa yang sangat menarik. Ini adalah serangan Israel serupa yang ke-sekian kalinya terhadap Syria, di mana setelah serangan-serangan itu kedua negara seolah diam membisu. Meski biasanya pemerintah Syria kemudian mengklaim telah membalas serangan, rakyat Syria umumnya kurang antusias mendengar penjelasan pemerintah dan menuntut pemerintah lebih keras melakukan pembalasan. Media independen Voltaire Net maupun Veterans Today menyebutkan bahwa dalam "Perang Rahasia" itu Syria juga berhasil melakukan tindakan balasan dengan menenggelamkan kapal selam Israel dan menembak jatuh pesawat tempur F-16 Israel.

Saya akan mencoba menganalisanya berdasarkan pengetahuan saya tentang "Perang Rahasia" tersebut. Bungkamnya Israel terhadap aksi militer yang dilakukannya tentu berdasar pertimbangan tidak ingin dicap sebagai agresor yang akan menyulitkan Amerika untuk membantu jika Syria melakukan tindakan balasan besar-besaran. Adapun motif Israel melakukan serangan itu setidaknya ada 2 sasaran: melemahkan kekuatan militer Syria atau memprovokasi Syria untuk melakukan serangan terhadap Israel sehingga Israel dan Amerika memiliki alasan menyerang Syria.

Sementara itu bungkamnya Syria tidak lain karena menghindarkan diri dari terseret dalam perang terbuka melawan Israel dan Amerika yang saat ini tidak mungkin bisa ditanggung Syria, utamanya pada saat harus menghadapi pemberontakan gerombolan-gerombolan mujahilin.

Namun yang lebih menarik perhatian mustinya adalah bungkamnya PBB terhadap aksi Israel yang jelas-jelas melanggar prinsip dasar hubungan internasional, yaitu menyerang negara berdaulat tanpa alasan.

Syria dan Israel secara teknis sebenarnya masih terlibat perang karena usai Perang Yom Kippur tahun 1973 yang melibatkan kedua negara, keduanya belum menyelesaikannya dengan perjanjian damai. Tidak seperti
Mesir, misalnya, yang telah menekan perjanjian damai dengan Israel melalui Perjanjian Camp David. Pada tahun 1982 Syria dan Israel bahkan kembali terlibat perang terbuka setelah Israel menginvasi Lebanon, negara yang waktu itu berada di bawah "perlindungan" Syria yang mendapat mandat dari Liga Arab.

Mengikuti sikap ayahnya (alm) Presiden Haffez al Assad, Presiden Syria saat ini, Bashar al Assad, menolak berdamai dengan Israel sebelum Israel mengembalikan Dataran Golan yang diduduki Israel sejak tahun 1967 melalui Perang 6 Hari, dan nyaris direbut kembali oleh Syria tahun 1973 jika saja Amerika tidak memberikan bantuan tanpa batas (termasuk pesawat dan pilot Amerika yang disamarkan) kepada Israel dalam Perang Yom Kippur. Sejak saat itulah Syria konsisten memilih kebijakan politik anti-Israel meski satu demi satu negara-negara Arab dan Islam jatuh ke dalam cengkeraman pengaruh zionis. Selanjutnya bersama Iran, Hizbollah dan Hamas, Syria membentuk "poros Perlawanan" untuk bersama-sama menghadapi Israel dan sekutu-sekutu Barat dan Arab-nya.

Sebagai wujud kebijakan itu Syria bersekutu dengan Iran, yang dipandang Syria sebagai satu-satunya negara musuh Israel di kawasan Timur Tengah. Tidak heran jika Syria menjadi negara satu-satunya yang membela Iran kala negara itu dikeroyok beramai-ramai oleh negara-negara Arab, Barat dan Israel dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-1988. Syria juga bersekutu dengan Iran dalam Perang Lebanon tahun 1982 melawan Israel, Amerika, Perancis dan sekutu-sekutu mereka di Lebanon.



REF:
"Syria: “A Missile from the Sea” Strikes Near Latakia"; AL AKHBAR; 1 NOVEMBER 2013
"Israel’s Syria raid part of US-KSA-Israel strategy"; Tony Cartalucci; PRESS TV; 1 NOVEMBER 2013

10 comments:

Maul said...

S300 nya Syria kok gak berfungsi ya..?

Unknown said...

Maul...>>> Itu dia yg jadi pertanyaan, katanya punya sistem radar dn S300 yg paling hebat di dunia tpi di serang sudah beberapa kali bisa tembus dn tidak ada perlawanan balik.....

cahyono adi said...

To Maul dan Agan
Ttg keberadaan S-300 di Syria memang masih "abu-abu". Bashar mengklaim telah memiliki sementara Rusia mengaku belum seluruh sistemnya dikirimkan. Para analis percaya Syria telah memiliki beberapa set S-300 yg didapat di pasar gelap, eks negara bekas Uni Sovyet.

Tidak ada sistem pertahanan udara yang sempurna sebagaimana tidak ada buatan manusia yg sempurna. Sistem pertahanan "Iron Dome" Isrel saja bisa ditembus drone Hizbollah. Mungkin Israel telah menemukan cara rahasia mengelabuhi senjata itu. Lagipula 4 atau 5 set sistem senjata itu, kalau benar klaim Bashar al Assad benar, tentu belum bisa mengcover seluruh wilayah udara Syria.

Ttg Syria yg tampak "diam", mungkin karena pertimbangan belum siap berperang melawan Israel yg pasti didukung juga oleh Amerika. Apalagi dengan kondisi domestik yg masih porak-poranda. Beda misalnya jika Israel mengaku melakukan serangan, tentu Syria memiliki legitimasi kuat untuk membalas, bahkan mengobarkan perang terbuka.

Btw trims atas komentarnya.

Anonymous said...

Kalo saya melihatnya, israel ingin melihat (ngetest) seberapa tangguh sistem udaranya. Yg kedua, israel menunjukkan ke suriah bahwa dengan lolosnya pesawat2nya, israel mengancam bahwa setiap saat bisa menyerang suriah. Tapi mereka semua bungkam. Karena, israel ingin memprovokasi, dan suriah tak mau terprovokasi. Ini hanya soal mendapatkan "citra" masyarakat International bahwa "dia yg mulai duluan, dan saya harus membalas". Tapi poin plus kita harus sematkan ke suriah, karena tdk mudah terprovokasi.

Pencinta Ahlul Bait said...

memang sudah tabiat israil kalau dalam keadaan lemah pasti menyerang dulu libanon seperti itu di buat israil kini israil tak berani karna ada hisbullah yang sudah mampu membalas setiap serangan israil .tengoklah jalur gaza sebentar sebentar menyerang .waktu perang 8 hari tahun lalu dengan gaza melolong lolong kayak anjing ,minta gencatan senjata .benar kata bang adi kalo sistem pertahanan tak ada yang sempurna bukan berati ketidak sempurnaan pada peralatan saja .tapi pada orang yang meng operasikan juga sudah terlatih kah belum lagi system radar nya sudah cukup sempurnakah ketiga sistem ini harus menunjang belum lagi catu daya listrik untuk pengoprasiannya karena infrasruktur disiria benar benar hancur .apalagi syria seratus persen ketergantungan tehnologi pertahanan udara dg rusia jelas tak akan sempurna seperti iran yang mandiri dan inovasi dan iran lebih eefsien mulai jarak dekat jarak menegah dan jarak jauh dan sistem radar dipandu degan tehnologi satelit dgn jarak rendah mengunakan tehnologi mirochip .tentu sdm handal sangat di perlukan jekas ini perioritas utama bagi syria meniru iran.dengan pertahanan semesta kalo tidak iran sudah lama hancur .kepercayaan dan kesetiaan rakyat pada pemimpin (rahbar) dan sistem wilayahtul faqih dan ini tinggal satu satunya di dunia sistem islam dalam bernegara.wasalam semoga Allah menaungi rakyat dan negata serta pemimpinnya.quntum khoiroh umah uhridzat linnas tak muruna bil makruf watan khauna anil fasa wal mungkar .maaf tulisannya kurang pass mungkin inilah yang di maksud Allah kamu adalah umat yang yang terbaik yang sengaja di munculkan di tengah tengah umat manusia untuk menegakkan kebaikan dan mencegah segala kemungkaran

malam said...

Admin, kenapa Mr. Bashar tidak menyuruh SAA buat counter attack terhadap Israel? Bukankah Israel sudah banyak kali serang Syria? Pernah tidak Syria buat counter attack walau sekali terhadap Israel, admin? Maaf, saya cuma mahu bertanya.

-
Jawaban saya:
Terimakasih,

Pertanyaan ini banyak diajukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Bahkan karena sikap Assad yang cenderung 'berdiam diri' atas serangan Israel, disimpulkan sebagai musuhan pura-pura oleh sebagian media penyuka fitnah.
Sekedar mengingatkan, dari beberapa thread warga Suriah yang saya ikuti, mereka pun berkali-kali menyuarakan keinginan mereka agar Suriah menyerang Israel.

Analisa sementara:

1. Pemerintah Assad konsentrasi mengakhiri konflik dalam negeri, kehadiran militan bayaran yang didukung 29 negara bukanlah perkara enteng, apalagi sampai hari ini belum ada solusi damai untuk konflik Suriah. Jika Suriah menyerang Israel, kemungkinan kekuatan Suriah akan melemah karena pecahnya konsentrasi akan mudah untuk dihancurkan.

2. Serangan Suriah atas Israel akan menjadi alasan bagi AS untuk meng-intervensi Suriah secara langsung, dan Rusia tidak akan tinggal diam, lalu Suriah akan menjadi gelanggang perang Barat-Timur. Jika korban konflik tanpa intervensi langsung dari AS saja sudah mencapai ratusan ribu jiwa, maka berapa nyawa lagi kah yang harus melayang jika Suriah akan dihadapkan seperti Irak dan Afganistan?

3. Suriah kini sedang melakukan perbaikan dan penataan ulang di daerah-daerah yang berhasil diambil alih dari pemberontak. Pemerintah membangun kembali masjid, jalan-jalan, memperbaiki bangunan, mengaktifkan layanan telekomunikasi dll, jika Suriah terpancing untuk berperang dengan negara lain saat kondisi masih sakit, maka hanya menghitung waktu saja menunggu mati.

4. Perang masa kini yang sedang trend adalah perang perpanjangan tangan atau proxy war. Dimana pihak yang sejatinya berperang tidak langsung terjun ke dalam gelanggang, melainkan mem- back up dari belakang. Dan yang saat ini menjadi ujung tombak perlawanan terhadap Israel adalah Hizbullah. Sayyid Hassan Nasrullah pernah menyatakan kesiapannya untuk menerima senjata canggih dari Suriah, dan pemerintah Suriah merespon positif. Senjata-senjata canggih didatangkan dari Rusia dan Iran yang akan ditransfer ke Lebanon. Khawatir akan sampainya senjata itu kepada Hizbullah, Israel begitu aktif menyerang gudang senjata Suriah.
Dari sini saja bisa diambil kesimpulan bahwa Israel sangat ketakutan pada Hizbullah, dan untuk membendungnya, Israel sampai harus membentuk HORV, Arab-Israeli Army, satuan khusus untuk melawan Hizbullah.

Selain Hizbullah, ada kelompok muqawwama Palestina yang juga didukung Suriah dan Iran yaitu HAMAS, namun sikap HAMAS terkait konflik Suriah mengecewakan Iran-Suriah, untuk hal ini harus kita do'akan dalam setiap sujud, demi persatuan Islam, demi kemanusiaan.

Melawan Israel, umat Islam harus bersatu.
Negara-negara yang berbatasan dengan Israel seperti Mesir, Yordania, Lebanon, Suriah, dan pejuang Palestina harus bergandeng tangan. Dan negara-negara dikawasan pada khususnya, umat Islam di dunia pada umumnya harus satu kata menjadikan Israel sebagai musuh bersama.

Bagaimana bisa menyerang Israel jika Mesir menyerukan jihad ke Suriah?
Lalu Yordania menjadi jalan masuk pemberontak menuju Suriah?
Sementara dari Lebanon sendiri, ada kanker ganas Sheikh Assir ulama takfiri yang juga sumber perpecahan umat.
Arab Saudi menggelontorkan dana dan militan untuk menyerang Suriah.
Qatar, Turki, setali tiga uang.

Jika di-list satu persatu kondisi umat Islam saat ini, maka saya, Anda, dan kita semua akan mengerti kenapa di akhir hayat, Rasulullah saww berucap lirih... "Ummati..ummati..ummati.."

Allahuma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad.

Maaf ikut nimbrung. Saya posting ini 3 bulan lalu terkait diamnya Suriah.

malam said...

http://aisyah-fadiya.blogspot.com/2013/08/mohd-izzat-bertanya-admin-kenapa-mr.html?m=1

malam said...
This comment has been removed by the author.
malam said...

S-300 tidak berfungsi?
Tidak juga, mari mengingat.

1. 31 Agustus, F22 raptor Amerika rontok di sebelah utara Yordania. Katanya, untuk uji coba pertahanan Suriah. Dengan hasil memalukan tersebut, AS menunda serangan mereka terhadap Suriah, disamping factor lain yaitu ciutnya nyali beberapa sekutu AS untuk terjun langsung di Suriah http://www.liveleak.com/view?i=7f4_1377959586


2. Update dari Russia Today, radar peringatan Rusia mendeteksi peluncuran dua roket balistik di bagian timur Laut Mediterania , Menteri Pertahanan Rusia menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas penembakan roket tersebut. Lintasan roket dilaporkan melewati bagian tengah Laut Mediterania menuju daratan timur. Kedua roket akhirnya sukses nyemplung ke laut.
http://rt.com/news/ballistic-launch-eastern-mediterranean-343/

Apakah rontoknya F22 Raptor dan roket Balistik adalah kebetulan semata?

cahyono adi said...

To Aisyah and frinds.
Trims mau ikut gabung.
Analisa Anda sama dgn sya. Syria tidak membalas serangan Israel secara terbuka karena khawatir menjadi alasan Israel dan Amerika melakukan intervensi langsung yang akibatnya belum siap dihadapi Syria saat ini. Lain halnya jika Israel melakukan serangan secara terbuka, maka Syria tidak lagi punya pilihan selain menyerang balik.

Syria sebenarnya juga melakukan serangan balasan meski juga dilakukan diam-diam. Gordon Duff dari Veterans Today dan wartawan independen lainnya mengkonfirmasi tenggelamnya kapal selam nuklir Israel oleh torpedo Syria, juga rontoknya beberapa pesawat tempur Israel. Bulan Juli lalu, paska serangan terhadap gudang senjata di Latakia, Bashar al Assad mengatakan kepada satu media ARab bahwa Syria telah membalas serangan tgersebut dengan menembakkan 2 roket ke Israel. Alasan pembalasan tersebut menurut Assad adalah untuk tidak mengecewakan rakyat Syria dan sekutu-sekutu Syria yg tidak rela Syria diserang Israel tanpa membalas.