Friday 22 November 2013

MENGIKUTI OBAMA, PM INGGRIS TELPON PRESIDEN IRAN

Sebagai buah dari sikap politiknya yang berintegritas tinggi, Iran benar-benar telah menjadi primadona dalam konstalasi politik internasional saat ini. Keteguhannya mendukung Syria telah memaksa kekuatan zionis internasional untuk surut ke belakang dengan menyetujui skenario perundingan politik Genewa II. Sementara kegigihannya mempertahankan hak memiliki teknologi nuklir mampu memaksa Amerika dan barat untuk mengkaji ulang kebijakan sanksi terhadap Iran serta tuntutan tanpa syarat mereka untuk menghentikan program nuklir Iran.

"Kemenangan" Iran atas lawan-lawan politik internasionalnya tersimbolisasi dengan jelas oleh panggilan telepon Presiden Amerika Barack Obama kepada Presiden Iran Rouhani beberapa waktu lalu. Meski hanya sebuah percakapan telepon basa-basi, peristiwa itu telah menjadi tonggak sejarah politik internasional. Betapa tidak, pemimpin negara yang selama puluhan tahun memusuhi Iran dan menganggapnya sebagai "negara teroris" dan "negara setan", justru tergopoh-gopoh berusaha mendekati Presiden Iran hanya untuk sekedar bertegur sapa.

Tidak sampai di situ, tidak mau kalah dengan Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron pun telah menelepon Presiden Rouhani, Selasa lalu (19/11). Peristiwa itu menjadi yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir seorang pemimpin Inggris menelpon Presiden Iran.

Dalam percakapan antara Cameron dan Rouhani dibicarakan beberapa isu internasional serta hubungan bilateral kedua negara. Di antara isu internasional yang dibicarakan adalah rencana Perundingan Genewa II, pembicaraan program nuklir Iran dengan negara-negara anggota tetap DK PBB plus Jerman, serta konflik Syria.

"Perdana Menteri (David Cameron) telah menjadi Perdana Menteri pertama yang menelpon Presiden Iran dalam lebih dari 10 tahun, ketika beliau berbicara dengan Presiden Rouhani malam ini, menjelang perundingan nuklir di Genewa," kata jubir kantor perdana menteri Inggris di Downing Street, London, Selasa (19/11).

Dalam keterangan tersebut disebutkan bahwa kedua pemimpin telah "setuju untuk melanjutkan usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan melalui pendekatan bertahap dan resiprokal, setelah kedua negara saling mengirim pejabat perwakilan minggu lalu".

Pengangkatan pejabat perwakilan merupakan langkah maju hubungan diplomatik kedua negara yang rusak setelah demonstran Iran menyerbu kantor kedubes Inggris di Teheran tahun 2011.

"Dalam isu program nuklir Iran, kedua pemimpin sepakat bahwa perkembangan signifikan telah terjadi dalam perundingan nuklir di Genewa dan adalah penting untuk menangkap peluang yang diberikan oleh perundingan yang akan berlanjut besok," tambah pernyataan tersebut.

David Cameron disebutkan dalam pernyataan tersebut, sangat menginginkan Iran untuk "memperhatikan keinginan masyarakat internasional atas transparansi program nuklir Iran".

Sedangkan dalam isu Syria, kedua pemimpin "setuju untuk menghentikan pertumpahan darah melalui perundingan politik", demikian pernyataan Downing Street.



REF:
"Cameron Makes First UK Call to Iranian President in over a Decade"; almanar.com.lb; 19 November 2013

1 comment:

abu bakar said...

ada pemimpin iran menyatakan 5 tahun akan datang negara yang tak bersahabat dengan iran akan kerugian-tak begitu dingertikan maksudnya