Thursday 17 December 2015

Oposisi Suriah Bantu Rusia Serang Teroris

Indonesian Free Press -- Kelompok-kelompok oposisi Suriah dikabarkan telah menjalin kerjasama dengan Rusia dengan menyediakan informasi keberadaan kelompok-kelompok teroris untuk diserang Rusia.

Seperti dilaporkan kantor berita Rusia Sputnik dengan mengutip keterangan Dephan Rusia pada tanggal 15 Desember lalu, militer Rusia telah menjalin 'hubungan yang konstan' dengan kelompok-kelompok oposisi Suriah untuk bersama-sama menyerang kelompok ISIS. Kelompok-kelompok oposisi itu memberikan data posisi para pemberontak untuk diserang pesawat-pesawat tempur Rusia.

"Kontak telah dijalin dan secara terus-menerus bertambah baik. Kelompok-kelompok oposisi memberikan kepada komando Angkatan Udara Rusia posisi para teroris untuk diserang," kata Jubir Dephan Rusia Letjend Sergey Rudskoy kepada para wartawan, Selasa (15 Desember).

Kelompok-kelompok pemberontak 'moderat' itu juga turut membantu gerak maju pasukan pemerintah Suriah ke wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS, tambah Rudskoy.

Menurut Rudskoy terdapat lebih dari 150 kelompok oposisi yang menjalin kerjasama dengan Rusia. Jumlah mereka diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 orang. Ia juga menambahkan bahwa Rusia pun membantu para pemberontak moderat itu dalam memerangi ISIS.

Selama sehari saja angkatan udara Rusia telah melancarkan 17 serangan udara untuk membantu serangan kelompok Free Syrian Army (FSA) dan Syrian Democratic Forces ke wilaya Raqqa yang menjadi 'ibukota' ISIS.

Menurut Rusia, tujuan mereka adalah menyatukan semua upaya dari pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok lain yang tertarik untuk membebaskan Suriah dari para teroris. Sementara itu salah satu perhatian utama Rusia adalah memblokir sumber keuangan para teroris di Suriah. Dalam upaya ini enam fasilitas pengolah minyak dan tujuh konvoi kendaraan pengangkut minyak kelompok ISIS telah dihancurkan dalam beberapa hari terakhir.

Sejak mulai melakukan serangan udara di Suriah, Rusia telah melakukan 4.201 serangan udara terhadap posisi-posisi para teroris.


Pangkalan Udara Suriah di Aleppo Diaktifkan Lagi

Sementara itu perkembangan signifikan konflik Suriah kembali diperlihatkan dengan dibukanya kembali pangkalan udara Kuweires di Provinsi Aleppo oleh militer Suriah.

Bandara Kuweiras menjadi ajang perebutan antara para pemberontak dengan pasukan pemerintah Suriah. Selama lebih dari setahun bandara ini dikuasai pemberontak setelah melalui pertempuran sengit. Namun offensif udara Rusia membuat pasukan Suriah mampu merebut kembali pangkalan udara yang strategis ini bulan November lalu.

"Pesawat-pesawat terbang dan helikopter telah kembali beroperai di pangkalan militer Kuweires setelah tentara mengamankan wilayah sekelilingnya," demikian laporan televisi nasional Suriah, Selasa (15 Desember).

Pangkalan udara ini selanjutnya akan digunakan sebagai pangkalan serangan udara terhadap kelompok ISIS di timur Aleppo.(ca)

No comments: