Tuesday, 15 December 2015

Putra Gaddafi Ditahan di Lebanon Terkait Hilangnya Pemimpin Syiah Musa Sadr

Indonesian Free Press -- Putra mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi, Hannibal, kini ditahan oleh para penyidik Lebanon di Beirut untuk dimintai keterangannya terkait kasus hilangnya pemimpin Syiah Lebanon, Sayyed Musa Sadr yang diduga diculik dan dibunuh oleh Moammar Gaddafi pada tahun 1978 lalu.

Media Lebanon The Daily Star melaporkan, Selasa (15 Desember) bahwa Hannibal menjalani pemeriksaan di bawah pengawasan Jaksa Zaher Hamadeh yang menyelidiki kasus hilangnya Musa Sadr dan para pengikutnya. Hannibal dianggap mengetahui penculikan tersebut dan keberadaan terakhir Sayyed Musa Sadr.

Sayyed Musa Sadr dan dua orang temannya, Sheikh Mohammad Yaacoub dan jurnalis Abbas Badreddine dinyatakan hilang pada tanggal 31 Agustus 1978, setelah bertemu dengan Moammar Gaddafi atas undangan pemimpin Libya itu. Diduga kuat mereka ditangkap atas perintah Gaddafi karena mengganggu hubungan Gaddafi dengan kelompok pejuang Palestina PLO, yang kala itu menduduki wilayah Lebanon Selatan setelah diusir dari Yordania pada tahun 1973. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Sayyed Musa Sadr terlibat perselisihan dengan PLO, yang merupakan sekutu kuat Libya kala itu, perihal tindakan-tindakan PLO terhadap kaum Syiah Lebanon yang tidak simpatik.

Pengadilan Lebanon telah menetapkan Moammar Gaddafi sebagai penculik Sayyed Musa Sadr. Namun keberadaan Musa Sadr sendiri masih menjadi misteri hingga saat ini. Beberapa laporan menyebut ia masih hidup. Namun lebih banyak lagi yang menyebutnya telah meninggal dunia.

Media-media Lebanon menyebutkan bahwa keluarga Musa Sadr telah mengajukan tuntutan terhadap Hannibal. Namun Jaksa Agung Samir Hammoud terlambat mendaftarkan tuntutan tersebut.

Hannibal Gadhafi, yang tinggal di Suriah setelah tumbangnya kekuasaana Gaddafi tahun 2011, minggu lalu diculik sekelompok orang bersenjata dan dibawa ke Lebanon. Penculik tersebut disebut-sebut adalah para anggota kelompok milisi Amal Syiah. Setelah menjalani interogasi, Hannibal kemudian 'diserahkan' kepada aparat hukum Lebanon pada hari Jumat lalu (11 Desember). 

Sayyed Musa Sadr adalah ulama kelahiran Qom, Iran, yang bermigrasi ke Lebanon tahun 1959. Ia adalah tokoh politik Shiah paling berpengaruh di Lebanon yang telah mendirikan gerakan Amal Shiah sebagai organisasi payung bagi kaum Shiah Lebanon, sebelum munculnya kelompok Hizbollah.

Di sisi lain Hannibal Gaddafi dikenal dengan kebiasaan hidupnya yang dipenuhi dengan gaya hidup foya-foya. Pada tahun 2008 ia ditangkap polisi Swiss setelah dituduh menganiaya dua orang pembantunya. Pada tahun 2005 pengadilan Perancis menghukumnya dengan hukuman denda setelah dinyatakan menganiaya teman wanitanya yang tengah hamil.

Setelah ayahnya tumbang, ia melarikan diri bersama ibunya dan anggota keluarga lainnya ke Aljazair, sebelum pindah ke Suriah. Istrinya adalah warga Lebanon.

Pada hari Jumat (11 Desember) ia muncul di televisi Lebanon dengan wajah lebam diduga akibat interogasi yang dijalaninya oleh kelompok penculiknya. Ia bersumpah tidak mengetahui apapun tentang Sayyed Musa Sadr dan menghimbau warga Lebanon yang mengetahuinya untuk muncul memberikan kesaksian.(ca)

No comments: