Friday 25 December 2015

Ribuan Teroris yang Terkepung, Terusir dari Pinggiran Damaskus

Indonesian Free Press -- Ribuan teroris dan keluarganya yang selama ini membangun basis di wilayah pinggiran Damascus akhirnya berhasil diusir dari kekuasaannya, setelah PBB turun tangan menyelamatkan mereka dari kepungan pasukan Suriah.

"Sebuah kesepakatan berhasil dicapai, dimana 4.000 militan dan warga sipil, termasuk anggota Al-Nusra dan Daesh, akan meninggalkan wilayah itu pada hari Sabtu (26 Desember), seorang pejabat yang terlibat dalam perundingan mengatakan. Mereka akan dipindahkan ke Raqa," demikian tulis situs Arab News, Sabtu (26 Desember).

Qadam, Hajar Al-Aswad dan kamp pengungsi Palestina Yarmuk adalah wilayah dimana para teroris dan keluarganya itu akan pergi.

Setelah para teroris dan keluarganya itu pergi pemerintah segera mengaktifkan fungsi-fungsi pemerintah dan segala fasilitas sosial.

"Barang-barang kebutuhan sehari-hari akan diamankan," kata pejabat itu.

Itu akan menjadi hari pertama aktifnya pasar di wilayah itu setelah dua setengah tahun akibat konflik berkepanjangan.

Pada bulan April teroris-teroris ISIS menyerbu kamp pengungsi Yarmuk dan mengusir kelompok teroris Al-Nusra yang telah berada di tempat itu. Kemudian pada bulan Agustus ISIS juga menduduki Qadam setelah menyerang dari wilayah Hajar Al-Aswad.

Menurut laporan itu para teroris itu diijinkan pergi dengan membawa senjata ringan dan anggota keluarga mereka, sementara senjata-senjata berat harus diserahkan kepada pasukan pemerintah.

"18 bus telah tiba di ketiga wilayah itu bagi persiapan pengungsian hari Sabtu bagi sekitar 2.000 petempur," tulis laporan itu.

Saat kondisi pulih, diperkirakan sekitar 1,8 juta warga sipil akan kembali ke wilayah selatan Damaskus.

Seorang pejabat PBB mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa PBB tidak memegang peran apapun dalam negosiasi tersebut.

Sementara itu pada hari Jumat (25 Desember) Komandan Operasi Rusia di Suriah Letjend Sergei Rudskoi mengatakan kepada wartawan bahwa serangan-serangan udara Rusia dengan berkoordinasi dengan pasukan Suriah dan kelompok oposisi anti-teroris telah memperkuat kepungan terhadap para teroris di wilayah pinggiran Damaskus lainnya.

"Di pinggiran Damascus, pasukan Suriah telah menguasai desa Marj al-Sultan, dan melanjutkan serangan-serangannya, memperketat pengepungan terhadap kelompok-kelompok bersenjata ilegal di wilayah Nashabiya, Nula, Duma dan Zibdin," kata Rudskoi seperti dilaporkan Sputnik News.(ca)

No comments: