Monday, 11 September 2017

Demi 2019?

HANYA diREZIM INI, 21 BUMN MERUGI
BANGKRUTIN DULU, UJUNG"NYA diJUAL keASING!!

Sri Mulyani Ungkap 21 BUMN Merugi &Tak Bisa Setor Dividen
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan 21 nama BUMN yg dipastikan tdk akan menyetor dividen kpd negara pada 2018. Sebab BUMN" tersebut msh merugi.
"Mereka msh menghadapi masalah keuangan," ujar Sri Mulyani dlm rapat kerja dngn Komisi VI DPR diJakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membagi 21 BUMN itu kedlm dua kategori yakni BUMN merugi krn kalah saing &efesiensi &BUMN merugi yg sdng dlm proses restrukturisasi.
Kategori pertama terdiri dari 10 BUMN yaitu PT Garuda Indonesia, Perum Bulog, PT Krakatau Steel, PT PAL, PT Dok Perkapalan Surabaya, PT Indofarma, PT Balai Pustaka, PT Boma Bisma Indra, Perum PEN, dan PT Berdikari.
Adapun kategori kedua terdiri dari 11 BUMN yakni PT Nindya Karya, PT Merpati Nusantara Airlines. PT Kertas Kraft Aceh, PT Survey Udara Penas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Iglas, PT Kertas Leces, PT Djakarta Lioyd, PT Istaka Karya, PT Varuna Tirta Prakarsya, dan PT Primissima.
Didalam Rancangan Anggaran Pendapatan &Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah menargetkan dividen BUMN mencapai Rp 43,6 triliun.
Sekitar Rp 23,1 triliun dividen berasal dari 26 BUMN Tbk, Rp 19,5 triliun dari BUMN non Tbk. Selain itu, Rp 906 miliar dividen berasal dari BUMN di bawah Kementerian Keuangan &Rp 112 miliar berasal dari BUMN yg minoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah.
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga membeberkan angka" setoran dividen BUMN keNegara beberapa tahun terakhir.
Mulai Rp 34 triliun pada 2013, Rp 40 triliun pada 2014, Rp 37 triliun pada 2015 dan Rp 36 triliun 2016.
Adapun semester I-2017, setoran dividen BUMN mencapai Rp 32 triliun. Sementara itu dari sisi setoran pajak, jumlahnya lebih besar.
Pada 2014 pajak yang disetor BUMN Rp 160 triliun, Rp 171 triliun pada 2015 dan Rp 167 pada 2016. Adapun semester I-2017 pajak yg sudah disetorkan BUMN Rp 97 triliun..
 — bersama Anto.

1 comment:

Anonymous said...

Bang cahyono mbok dibahas ttng teori flat earth....