Tuesday 21 April 2009

Drakula Modern yang Akhirnya Dihukum


Anda mungkin masih ingat berita tentang seorang duta besar Israel untuk Amerika yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan setelah mabuk semalaman. Saat ditemukan ia mengenakan pakaian khas yang diasa digunakan para penganut kebiasaan seks sadis (masokis). Karena membuka aib negara, duta besar tersebut langsung ditarik pulang ke Israel.

Anda mungkin juga pernah mendengar kisah pembunuhan bermotif masokis yang dilakukan oleh Phil Spector, mantan produser Beatles dan beberapa penyanyi top lainnya, terhadap aktris Lana Clarkson tahun 2003. Setelah enam tahun dan melalui dua kali proses pengadilan, pada tanggal 13 April lalu Phil akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 25 tahun karena terbukti melakukan pembunuhan tingkat II ditambah penggunaan senjata api ilegal.

Phil sebenarnya nyaris bebas setelah pengadilan pertama tahun 2007 gagal menjatuhkan hukuman akibat dua dari 12 juri membebaskan Phil sementara humum Kalifornia mensyaratkan tidak ada juri yang berbeda pendapat. Jika saja ini yang terjadi maka hal itu menjadi tamparan bagi hukum Amerika serta hinaan bagi kaum wanita.

Bagaimana tidak. Phil Spector memperlakukan Lana Clarkson seperti drakula memperlakukan korbannya. Setelah menyiksa Lana, Phil memaksa Lana melakukan permainan rollet Rusia. Karena menolak, Phil menyumbat mulut Lana dengna pistol hingga dua gigi depannya patah (yang membuktikan Lana Clarkson tidak bunuh diri sebagaimana dituduhkan pengacara Spector dan dikutip media-media massa Amerika). Dan setelah itu Phil meledakkan pistolnya. Selama drama menegangkan itu, Phil menikmati kepuasan seksual.

Hal menarik lainnya adalah, meski melibatkan publik figure terkenal seperti Phil, media massa Amerika jarang memberitakan kasus ini. Tidak bisa dibantah, ini disebabkan karena Phil adalah orang Yahudi. Dan kalaupun ada liputan dengan porsi kecil, mereka selalu mendeskreditkan Lana sebagai "artis gagal yang depresi dan bunuh diri di rumah Phil Spector".

Spector adalah anak hasil hubungan incest antara paman dan keponakan pertama --- hal biasa di kalangan Yahudi ---. Inilah yang membuat dia memiliki kelainan jiwa sebagaimana duta besar Israel di Amerika di atas. Jaksa penuntut yang menangani pengadilan kedua ini menuduh Phil sebagai "demonic maniac”. Ia berhasil menghadirkan kesaksian lima wanita yang pernah berkencan dengan Phil. Menurut mereka, jika marah atau cemburu, Phil suka mengancam mereka dengan pistolnya. Dan waktu melakukan hubungan sek, Phil sering memaksa mereka melakukan permainan maut rollet Rusia. Ke lima orang wanita tersebut selamat karena waktu pistol ditembakkan, ruang tempat peluru dalam kondisi kosong. Namun malang bagi Clarkson, ia mendapatkan ruang peluru yang berisi.

"Demi tuhan, lima orang yang lain mendapatkan peluru kosong dan selamat untuk menceritakan yang terjadi. Lana adalah wanita keenam yang mendapatkan peluru yang berisi," kata Truc Do, sang jaksa.

"Jika marah, ia selalu melakukan hal yang sama, meraih pistol. Di setiap kejadian, Spector telah menunjukkan sikapnya yang tidak menghargai hidup manusia. Kematian Clarkson adalah kematian yang telah ditunggu untuk terjadi," tambah jaksa.


MEDIA YANG BIAS

Meski Spector adalah artis besar, media massa sangat terasa membatasi diri untuk meliput kasus ini. Yang paling intens tentu saja media masa lokal Hollywood, itupun tidak banyak mengkover detil kasus ini seperti misal kelainan jiwa Spector. Mereka lebih banyak meliput berita seorang wanita gila yang terjun ke kandang beruang, atau tentang hewan piaraan baru Barack Obama. Perlakuan media massa sangat berbeda dalam kasus pembunuhan yang dilakukan OJ Simpson, atlet baseball kulit hitam terhadap istrinya yang berkulit putih.

Pengadilan kasus ini pun berjalan sangat lambat. Setelah empat tahun, proses pengadilan baru berlangsung dengan hasil yang nyaris menyelamatkan Spector dari hukuman andai saja jaksa tidak cukup gigih untuk membukan kembali kasus ini dengan bukti-bukti baru.

Selain itu Spector terlalu besar untuk disembunyikan. Berita tentang kasus ini tetap beredar meski lebih banyak di internet.


KEBENCIAN RAS

Perlakuan Spector terhadap Lana Clarkson dan wanita-wanita kulit putih lainnya dapat dilihat juga sebagai bentuk kebencian laten orang yahudi terhadap goyim (artinya adalah binatang ternak, ditujukan bagi orang-orang non-yahudi). Selain orang Islam, yahudi menyimpan kebencian laten terhadap orang-orang kulit putih yang mayoritas beragama kristen.

Itulah sebabnya mengapa mafia yahudi suka sekali mempekerjakan wanita kulit putih untuk menjadi pegawai seks komersialnya. Wanita-wanita kulit putih Rusia yang berambut pirang merupakan favorit laki-laki yahudi dan mereka banyak sekali terdapat di tempat-tempat hiburan di Israel. Selain dikenal cantik, mereka juga penganut kristen, ditambah sejarah permusuhan Rusia-yahudi di masa lalu menjadi alasan mengapa meraka mengalami ekspoitasi oleh orang-orang yahudi.

Dan dalam hal seks bebas, orang yahudi adalah rajanya. Kitab suci mereka, Talmud, tidak saja membolehkan, bahkan memerintahkan seks bebas. Yang lebih gila lagi, mereka juga menyarankan incest (hubungan seks sedarah) dan pedhopilia (hubungan seks dengan anak kecil). Seks bebas tidak saja dilakukan laki-laki biasa, namun juga para rabbi (pemuka agama).

Sedemikian longgarnya seks bebas di kalangan yahudi, tidak heran jika berbagai penyimpangan seks seperti masokis, homo dan lesbian dapat dilacak berasal dari mereka. Kitab-kitab suci agama Islam dan kristen termasuk kitab suci yahudi sendiri Taurat dan talmud telah mengkonfirmasi hal ini. Tidak dapat dibantah.

No comments: