Sunday 26 April 2009
Bangsa Yahudi dan Palestina yang Sebenarnya
“No population remains pure over a period of thousands of years… But the chances that the Palestinians are descendants of the ancient Judaic people are much greater than the chances that you or I are its descendents.”— Professor Shlomo Sand, “When and How the Jewish People was Invented”.
Saat ini di Israel tengah beredar buku yang sangat menghebohkan. Yaitu "When and How the Jewish People was Invented" karangan Professor Shlomo Sand. Buku ini mempertanyakan legitimasi bangsa Israel saat ini atas klaim mereka sebagai "bangsa pilihan" pewaris ajaran Ibrahim, Musa dan Sulaiman, yang oleh Tuhan telah dijanjikan tanah Palestina sebagai miliknya. Menurut Professor Shlomo, bangsa Palestina lebih berhak atas semua klaim yang dikatakan bangsa Israel berdasarkan kajian sejarah dan bukti-bukti ilmiah.
Untuk lebih jelasnya saya akan meringkas kajian buku tersebut ditambah berbagai analisis lain yang terkait sebagai berikut:
Bangsa yahudi sebagaimana pemahaman masyarakat dunia saat ini sebenarnya merujuk pada sebuah entitas bangsa khazar (bangsa yang berasal dari wilayah Euroasia di sekitar Turki dan Mongolia) yang telah menganut sistem politik dan agama bangsa yahudi sebelum Yesus Kristus (Isa Al Masih), dan kini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menjadi penguasa di balik layar bangsa-bangsa Amerika dan Eropa.
Mungkin agak membingungkan? Baiklah saya akan coba menjelaskannya secara kronologis. Sepeninggal Sulaiman (Solomon) sekitar abad 8 SM, bangsa yahudi yang terdiri dari beberapa suku terlibat dalam pertikaian dan perpecahan yang akhirnya mengundang bangsa-bangsa lain di sekitarnya untuk mendudukinya. Tercatat dalam sejarah negeri Palestina yang menjadi negerinya orang-orang yahudi diserbu dan diduduki oleh bangsa Babilonia (abad 6 SM), Yunani (abad 4 SM) dan terakhir bangsa Romawi (63 SM).
Pada tahun 142 SM bangsa Yahudi sempat meraih kemerdekaan kembali setelah berhasil mengusir bangsa Yunani melalui sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Judas Macabaeus. Namun negara yahudi yang terbentuk setelahnya adalah negara yang agak liberal dan sekuler. Berbeda dengan negara agama yang didirikan oleh Raja David (Daud) dan Solomon (Sulaiman) dimana negara dipimpin oleh raja sebagai pimpinan pemerintahan sekaligus pemimpin tertinggi agama.
Hal ini disebabkan karena Macabaeus melanggar beberapa aturan dasar agama, seperti berperang di hari Sabbath (Sabtu). Akibatnya orang-orang yahudi yang lebih taat beragama, memilih mengasingkan diri ke daerah pegunungan bernama Qumran dan mendirikan sekte Essenes atau disebut juga Nazarenes. Mereka sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk agama dan menghindari kekuasaan sembari menunggu datangnya "Messiah" yang telah diramalkan dalam kitab perjanjian lama (Torah). Di kalangan mereka inilah lahir para nabi dan orang suci seperti Zakharia, Yahya (John Pembabtis), keluarga Imran, Maria dan Jesus (Isa).
Di sisi lain, para pengikut Maccabaeus memerintah Israel dengan dukungan sekte Pharisee dan Sadducce, dengan sistem pemerintahan yang agak liberal. Dalam perjalanannya rejim penguasa ini berubah menjadi rejim yang sangat korup. Tidak hanya dalam hal material seperti kekuasaan dan penguasaan sumber-sumber ekonomi, tapi juga dalam hal hukum agama. Awalnya mereka mengutak-atik Torah (Taurat) agar dapat mengakomodasi kepentingan mereka. Namun kemudian mereka bahkan mulai membuat kitab suci sendiri yang disebut Talmud (selesai keseluruhan menjadi sebuah kitab utuh pada tahun 500).
Pada saat kelahiran Jesus tahun 9 SM ---sistem penanggalan yahudi saat itu berdasarkan tahun dimana diramalkan akan lahir Messiah. Sebelum kelahiran Messiah, tahun penanggalan yahudi berjalan mundur, 1000 SM, 999 SM, 998 SM dst. Baru setelah kelahiran tahun penanggalan berjalan maju, 1, 2, 3 dst. Jesus lahir berselisih 9 tahun dengan tahun ramalan kelahiran messiah sehingga sebagian orang yahudi menolak klaim Jesus sebagai sang Messiah. --- sistem politik korup seperti itulah yang berlaku di Israel (Palestina). Hanya saja saat itu di atas penguasa raja yahudi yang liberal dan para pendeta Pharisee dan Sedducce yang korup terdapat penguasa Romawi yang menguasai Israel sejak tahun 63 SM.
Jesus, sang Messiah yang mengemban misi membebaskan bangsa Israel dari penindasan penguasa keji dan korup serta mengabarkan kedatangan nabi penutup jaman, awalnya melakukan upaya damai. Namun ia tidak dapat menahan kemarahan setelah melihat dengan mata kepala sendiri praktik-praktik kotor rejim penguasa yahudi dengan dewan pendeta tingginya (high priests). Pada hari Kamis, sehari sebelum penyalibannya, Jesus melihat Kuil Sulaiman, tempat paling suci ummat yahudi dipenuhi dengan pedagang. Maka ia mengamuk dengan mengobrak-abrik barang-barang dagangan. Melihat itu, penguasa yahudi yang merasa terancam dengan misi Jesus, memutuskan menangkap Yesus dan menyalibkannya sehari kemudian.
Pada tahun 70 M di bawah pimpinan sekte Essenes, bangsa Israel memberontak terhadap Romawi, namun ditumpas hingga kota Jerussalem hancur lebur. Akibat kerusuhan ini sebagian orang yahudi mulai melakukan eksodus dan menjalani diaspora. Tujuan eksodus terutama adalah Irak, Mesir, dan Turki. Eksodus ini semakin besar setelah Romawi di bawah kaisar Hadrian, sekali lagi menyerbu dan menghancurkan Jerussalem tahun 135 M.
Namun tidak semua orang yahudi melakukan eksodus. Mereka yang eksodus kebanyakan adalah para elit penguasa dan orang-orang Pharisee dan Sadducee. Sementara sebagian besar lainnya tetap tinggal di Palestina. Mereka kemudian berpindah keyakinan ke Kristen. Namun setelah Islam menguasai Palestina di bawah khalifah Umar bin Khattab, sebagian besar dari mereka berpindah keyakinan ke Islam. Mereka adalah orang-orang Palestina sekarang.
Orang-orang yahudi Pharisee dan Sadducee yang melakukan eksodus membawa serta sistem pemerintahan dan ajaran moral mereka. Pada tahun 499 kitab Talmud selesai mereka kodifikasikan di Baghdad sehingga disebut juga sebagai Talmud Babylonia. Ajaran yang tercantum dalam Talmud sangat jauh menyimpang dari Torah (Taurat). Kitab ini mengajarkan percabulan, pembunuhan terhadap orang-orang non-yahudi, riba dan pencurian kepada orang-orang non-yahudi, serta pelecehan terhadap orang-orang suci serta para nabi. Di antaranya kitab ini menyebutkan bahwa Adam melakukan persetubuhan dengan semua binatang sebelum bertemu Eva (Hawa), dan Isa dipendam dalam semen panas di neraka.
Namun yang sungguh ironis adalah bahwa kitab ini juga melecehkan Tuhan. Di antaranya disebutkan bahwa salah satu kegiatan tuhan setiap hari adalah bermain-main dengan ikan paus dan membaca Talmud.
Sebagian orang yahudi eksodus yang mengungsi ke Mesir, kemudian meneruskan pengembaraannya hingga ke Spanyol dan Eropa Barat. Mereka inilah yang saat ini disebut sebagai yahudi putih atau Sephardin. Dalam derajat tertentu mereka masih mewarisi gen yahudi meski tidak sekuat orang-orang Palestina.
Sedangkan orang-orang yahudi yang berada di Irak dan Turki melakukan asimilasi dengan orang-orang khazar. Mereka melahirkan etnis baru yahudi ashkenazi yang mempunyai ciri watak kejam dan licik. Yahudi baru ini secara genetis maupun secara spiritual telah jauh menyimpang dari yahudi asli yang diwariskan dari Ibrahim, Yakub, Musa, Daud, Sulaiman, Zakharia dan Isa. Kitab suci mereka pun tidak sama, yaitu Talmud yang sebenarnya tidak lain adalah karangan para pemuka agama, bukan wahyu Tuhan. Torah bagi mereka hanyalah totem, hiasan di dalam kuil yang tidak pernah mereka sentuh. Namun justru karena kesadaran bawah sadar bahwa mereka sebenarnya bukan orang yahudi membuat mereka lebih besar obsesinya untuk menguasai dunia mengalahkan orang-orang yahudi asli seperti orang orang yahudi Sephardin dan Palestina.
Bangsa Rusia dan Slavia pernah berupaya mengekang keberadaan orang-orang yahudi ashkenazi ini dengan menempatkan mereka di lokasi khusus yang disebut Pale of Settlement di selatan Polandia. Namun mereka tidak dapat dicegah untuk terus menyebar ke seluruh Eropa, kemudian Amerika, dan terakhir Israel setelah mengusir orang-orang Palestina. Diperkirakan sekitar 80% orang yahudi di Israel, Amerika dan Eropa saat ini adalah yahudi ashkenazi. Orang-orang yahudi sephardin yang berbasis di Inggris dan Perancis sempat terlibat persaingan sengit dengan orang-orang ashkenazi yang berbasis di Jerman hingga menimbulkan Perang Krim, Perang Dunia I dan II. Namun saat ini sepertinya kedua sub-etnis yahudi ini telah saling melebur seiring mengguritanya kekuasaan keluarga Rothschild yang juga yahudi ashkenazi.
Maka bila Anda menuding yahudi keji, culas, cabul, pemakan riba, pemakan darah (sebagaimana disebut oleh Shakespeare dalam bukunya "Saudagar dari Venesia"), sekuler, liberal, atheis dan hal-hal negatif lainnya, maka sebenarnya Anda menuding orang-orang yahudi ashkenazi yang telah menyimpang dari ajaran yahudinya Ibrahim, Musa dan Isa. Dan bila Anda mencari siapa pewaris Ibrahim, Musa dan Isa yang sebenarnya? Tidak lain adalah orang Palestina.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment