Indonesian Free Press -- Rusia kembali menampar muka Presiden Turki Reccep Erdogan dengan menuduh Turki memperdagangkan heroin milik kelompok teroris ISIS.
Seperti dilaporkan Russia Today, Rabu (16 Desember), Kepala Badan Anti-Narkoba Rusia (FKSN) Viktor Ivanov menyebutkan bahwa ISIS menggunakan wilayah Turki untuk menyelundupkan heroin menuju negara-negara Eropa dan Semenanjung Balkan. Nilai bisnis haram tersebut menurut Ivanov mencapai $150 miliar, sebagiannya dinikmati oleh Turki.
"Memperdagangkan obat-obatan ilegal merupakan salah satu sumber dana utama ISIS. .. Uang itu masuk ke kantong para penjahat dan merusak negara-negara yang dilalui, dan Turki tentu adalah salah satu negara itu," kata Ivanov kepada wartawan.
Pada bulan Juli lalu Ivanov mengatakan dalam konperensi internasional anti-narkoba di Gambia bahwa pendapatan dari perdagangan ilegel obat-obatan internasional mencapai $500 miliar yang penikmatnya di antaranya adalah kelompok-kelompok teroris seperti Boko Haram, ISIS dll. ISIS sendiri diperkirakan menerima $1 miliar per-tahun dari bisnis ilegal ini. Mereka memperdagangkan heroin asal Afghanistan melalui wilayah kekuasaan mereka.
“Obat-obatan terlarang merupakan sejenis emas dan cadangan devisa bagi kelompok-kelompok itu," tambah Ivanov.(ca)
No comments:
Post a Comment