Tuesday 24 May 2016

Hitler Sebenarnya Seorang Zionis?

Indonesian Free Press -- Diktator Jerman Adolf Hitler telah menjadi ikon anti-yahudi yang melegenda, mengalahkan tokoh-tokoh lain yang dianggap anti-yahudi sepanjang sejarah.

Namun, jika kita kaji secara rasional sebenarnya Adolf adalah orang yang paling berjasa bagi gerakan zionisme. Karena berkat Perang Dunia II yang dimulainya, gerakan zionisme berhasil meraih cita-cita tertingginya, yaitu terbentuknya negara yahudi Israel di Palestina pada tahun 1948. Tidak hanya itu, trauma yang ditimbulkan oleh perang membuat seluruh bangsa-bangsa Eropa dan Amerika terlilit rasa 'berdosa' kepada orang-orang yahudi dan membiarkan orang-orang yahudi dengan leluasa merebut kekuasaan dari mereka karena takut dicap 'anti-semit'.

Selama perang, Hitler juga telah membuat banyak langkah-langkah militer yang dianggap blunder, yang berujung pada kalahnya Jerman, dan hasil peperangan yang menguntungkan orang-orang yahudi. Contoh kecilnya, ketika Hitler memerintahkan Tentara Panser ke-4, yang bersama-sama Tentara ke-3 sebelumnya bertugas merebut kota Stalingrad, untuk membatalkan rencana yang telah direncanakan matang itu dan bergabung dengan pasukan yang bergerak menuju Kaukasus.

Akibatnya terjadi kekacauan logistik selama berhari-hari, dan ketika akhirnya Tentara ke-6 dan sebagian unsur Tentara Tank ke-4 sampai di pinggiran Stalingrad, Uni Sovyet telah mempersiapkan diri dengan baik. Sejarah kemudian mencatat Jerman mengalami kekalahan telak yang menjadi titik balik Perang Dunia II.

Namun, blunder terbesar Jerman adalah ketika membiarkan Tentara Ekspedisi Inggris di Perancis melarikan diri dari kota Dunkirk, Perancis, di depan mata tentara Jerman yang kebingungan setelah menerima perintah Hitler untuk tidak menyentuh mereka. Karena kebaikan Hitler itulah maka kemudian Inggris bisa menggunakan tentara itu untuk mengalahkan Jerman di Afrika Utara, Eropa Selatan, Normandia, dan terakhir di Berlin.

Geoff Ferguson dalam artikel berjudul "Hitler Sabotaged Nazi War Effort" yang dimuat di newsblog Dr Henry Makow tanggal 27 Desember  2014 menyebutkan sejumlah indikasi pengkhianatan Hitler, yaitu:

1. Mengkhianati misi perdamaian Rudolf Hess, seorang deputi kepercayaannya yang menyelundup ke Inggris untuk menemui tokoh-tokoh anti-Perang Inggris. Ia tertangkap dan oleh regim pro-Perang Inggris dan dipenjara hingga meninggal. Hitler tidak mau membela Hess dengan membuat pernyataan terbuka bahwa Hess tengah menjalankan misi perdamaian dan memintanya dikembalikan ke Jerman.

2. Hitler menghina orang-orang Slavik sebagai 'setengah manusia'. Padahal mereka adalah orang-orang Kristen yang taat dan musuh komunisme yang dimusuhi Hitler. Jika saja ia lebih bersahabat dengan orang-orang Slavik, mungkin ia akan bisa mengalahkan Uni Sovyet. Alih-alih, pasukan Nazi Jerman hancur ketika menyerang Uni Sovyet.

3. Ia tidak serius membangun Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang kuat untuk mengimbangi Inggris dan negara-negara sekutu.

4. Ia menghukum mati dan memecat jendral-jendral yang cemerlang hanya karena kesalahan kecil, dan mempromosikan perwira-perwira yang bermasalah sebagai komandan tertinggi, seperti Hermann Goering yang kecanduan obat sebagai Kepala Staff Angkatan Udara. Goering tidak serius membantu Tentara ke-3 dan Tentara Tank ke-4 yang terkepung di Stalingrad dengan pasokan amunisi dan ransum melalui udara, sehingga mereka harus menyerah kepada Uni Sovyet.

Bulan lalu mantan Walikota London, Ken Livingstone, dipecat dari Partai Buruh Inggris karena mengatakan bahwa Hitler adalah pendukung zionisme dan ada upaya sistematis lobi Israel untuk mencap setiap orang sebagai anti-semit setiap kali mengkritik kebijakan Israel. Pernyataan itu benar adanya. Hitler telah mengetahui bahwa orang-orang yahudi internasional menginginkan Israel sebagai menjadi negara yahudi di dunia, dan tidak ada seorang pun yang telah memberikan bantuan lebih besar darinya untuk mewujudkan keinginan itu.

'Hitler adalah anugerah besar bagi Israel," tulis Dr. Henry Makow tentang Hitler dalam tulisan di blognya tanggal 18 Agustus 2009.

Edwin Black dalam 'The Transfer Agreement' menyebutkan bahwa pada tahun 1927, hanya sekitar 15.000 dari 550.000 warga yahudi Jerman yang mendukung pendirian negara Israel. Angka itu berarti hanya kurang dari 2% dari populasi orang yahudi Jerman. Selebihnya, 98% dari mereka adalah para nasionalis Jerman. Sebanyak 80.000 orang yahudi Jerman bertempur membela negaranya dalam Perang Dunia II dan 12.000 di antaranya tewas.

Bukan hanya warga Jerman biasa, sejumlah yahudi Jerman bahkan meraih posisi tertinggi dalam jajaran militer Nazi. Mereka di antaranya adalah Erhard Milch, Wilhelm Keitel, Walther von Brauchitsch, Erich Raeder, dan Maximilian von Weichs.

"Tidak ada penolakan terhadap zionisme yang demikian besar sebagaimana di Jerman," tulis Black.

Namun, karena Hitler yang bekerjasama dengan para zionis dengan memprovokasi orang-orang yahudi, sekitar 60.000 warga yahudi Jerman berhasil dikirim ke Israel antara 1933 dan 1941. Berkat perjanjian "Transfer Agreement" dengan para zionis, Hitler juga berhasil mengirim dana kompensasi senilai $100 juta untuk membangun infrastruktur orang-orang yahudi di Israel. Orang-orang yahudi Jerman itu bahkan diijinkan membawa properti mereka yang sanggup dibawa, ke Israel.

Pada tahun 1937, ketika Inggris mengusulkan pembagian Palestina menjadi negara Israel dan Palestina, orang-orang Jerman khawatir pembentukan negara Israel, dengan membawa ribuan warga yahudi Jerman yang berkualifikasi itu akan merugikan Jerman. Namun Hitler bersikukuh meneruskan program itu, bahkan mendesak negara-negara sekutu fasisnya seperti Italia, Rumania, Hungaria, menandatangani perjanjian serupa dengan para zionis internasional.

Kemudian terhadap orang-orang yahudi yang menentang zionisme dan menginginkan asimilasi dengan warga Eropa, Hitler pun memerintahkan penumpasan terhadap mereka. Termasuk para pembantu terdekatnya sekali pun, Hitler memerintahkan untuk menghukum mati.

Ketika Nazi merebut kekuasaan paska kerusuhan yang ditandai terbakarnya gedung parlemen (Reichstag) tahun 1933, Hitler memerintahkan pemberangusan semua media massa oposisi yang mencakup sekitar 600 koran dan majalah. Namun media-media massa milik zionis tidak pernah disentuhnya. Dan Nazi bahkan mengijinkan simbol-simbol zionisme tetap digunakan di Jerman.

Ketika pembantu dekat Hitler, Marsekal Goring, dalam pengadilan Nurenburg yang terkenal berkata bahwa dalam 60 tahun patung dirinya akan didirikan untuk menghormatinya, ia mengatakan sesuatu yang ia ketahui dengan benar, yang tidak diketahui oleh banyak orang.(ca)

1 comment:

gogo said...

Sudut pandang yg menarik n memancing diskusi lbh lanjut.. memang dipikir2, kekalahan Jerman dg alutsistanya yg digdaya itu lbh krn blunder2 ditingkat atas. Dimana si blunder bs jd tlh direncanakan.
Siapa yg dg sengaja membuat blunder, tuduhan terbaik jls mngarah pad hitler sbh fuhrer.. Teknologi luar biasa jerman di era 30an-40an berkat ilmuwan2 geniusnya yg tentu bnyk berdarah yahudi.

tanpa provokasi Nazi didaratan Eropa, tanpa program anti semit, Pendirian negara yahudi bs terhambat. dan lagi2 bnyk negara2 yg terlibat perang dunia itu krn terpancing jebakan provokasi.. Sunggu sbuah konspirasi megah.