Sunday, 2 May 2010

Israel "Keok" di Tanjungpriok


Sebenarnya saya ingin menuliskan tulisan ini beberapa waktu yang lalu, ketika pertama mendengar seorang anggota Satpol PP DKI bernama Israel Jaya, termasuk di antara tiga orang anggota satpol yang tewas saat berusaha membongkar makam Mbah Priok. Namun karena pertimbangan kemanusiaan, terutama untuk tidak menyinggung keluarga Israel Jaya, baru sekarang saya sempatkan menuliskan tulisan ini.

Saya tidak ingin menyinggung perasaan keluarga Israel Jaya. Saya bahkan bersimpati kepada mereka. Israel hanya seorang petugas yang menjalankan kewajibannya demi menyambung hidupnya dan keluarganya. Namun saya ingin mengingatkan kepada mereka bahwa memuji-muji negara Israel, khususnya dengan mengekspresikannya dengan memberi nama seseorang dengan nama Israel Jaya bukanlah tindakan yang bijak. Israel bukanlah negara yang baik karena didirikan di atas tanah rampokan milik rakyat Palestina. Israel juga bukan negara yang jaya kalau dilihat dari keberhasilannya mengalahkan musuh-musuhnya bangsa Arab. Kalau saja tidak ada dukungan tak terbatas dari negara-negara barat khususnya Amerika, serta pengkhianatan para pemimpin Arab, Israel akan hancur di hari pertama proklamasi kemerdekaannya. Dalam kasus ini kita bisa melihat bagaimana Israel dikalahkan Hizbollah dan Hamas, dua kelompok milisi yang beranggotakan beberapa ribu orang milisi bersenjata ringan. Jadi sekali lagi, Israel bukanlah negara yang jaya.

Oh, atau kita akan membahas dari segi keagamaan? Baik. Pergilan ke wilayah pendudukan Israel di Palestina dan tinggallah beberapa hari. Saya jamin Anda akan melihat pemandangan yang memilukan dimana orang-orang Israel menjahili orang-orang Kristen Palestina setiap hari. Pernah baca kitab Talmud dimana dituliskan Yesus bersenggama (ma'af) dengan keledai dan saat ini tengah disiksa di neraka?

Meninggalnya Israel Jaya saat berusaha menggusur makam seorang wali agama Islam mau tak mau menarik saya untuk berfikir mengenai kemungkinan hancurnya Israel di Indonesia, dan mungkin kemudian menjadi awal dari kahancuran Israel di dunia. Bukankah sangat sedikit sekali orang yang bernama Israel Jaya? Mengapa Israel Jaya, satu-satunya (kemungkinan besar) orang Indonesia yang bernama demikian, menjadi korban sebuah kejadian yang bisa ditafsirkan sebagai "benturan" kepentingan antara yahudi dan Islam? Anda sangat na'if jika kejadian penggusuran makam Mbah Priok adalah sebuah kejadian biasa, bukan sebuah upaya konspirasi memarginalkan Islam di Indonesia? Andai saja pembongkaran itu berjalan mulus, Anda dijamin akan melihat lebih banyak upaya pemarginalan Islam di Indonesia dengan cara-cara yang lebih kasar. Siapa dirut PTPN yang mengklaim sebagai pemilik lahan makam Mbah Priok? Mengapa ia rela mengucurkan miliaran rupiah untuk membayar satpol menggusur makam. Dan mengapa satpol begitu na'ifnya memenuhi permintaan tersebut padahal semua orang tahu, isu agama Islam dalam masyarakat Jawa sangatlah sensitif?
Tidak bisa lain, masalah penggusuran makam Mbah Priok menjadi test case atas rencana marginalisasi Islam (sebagai kekuatan politik) di Indonesia.

Saya sering membayangkan Indonesia akan menjadi penghancur kekuatan yahudi. Bukannya tanpa alasan saya membayangkan hal ini. Indonesia sudah memiliki pengalaman sebagai penghancur kekuasaan jahat di masa lalu. Selain Afghanistan, Indonesia adalah penakluk kekuatan besar jahat. Indonesia pernah mangalahkan bangsa Mongol pada masa kejayaannya di bawah Kubilai Khan. Indonesia pernah mengalahkan bangsa Portugis di Jakarta dan Tuban hingga bangsa satu ini harus menyingkir ke Malaka (baca buku "Arus Balik"-nya Pramodeya Ananta Toer, blogger). Indonesia pernah mengalahkan kolonialis Belanda dan imperalis Jepang. Dan terakhir bangsa ini mengalahkan komunisme. Tidak ada bangsa lain dalam sejarahnya yang membuat catatan gemilang seperti Indonesia.

Dan saat ini pun kaum yahudi tengah berada di puncak kekuatannya, termasuk di Indonesia. Mereka menginfiltrasi semua sendiri kekuatan bangsa ini terutama di birokrasi sipil dan militer, lembaga-lembaga politik, LSM, pendidikan, pers, ormas, dari tingkat paling rendah hingga tertinggi. Kekuasaan mereka sampai pada titik dimana mereka bisa menentukan personil pejabat kabunet dan dirut BUMN strategis. Rektor, pimred media massa nasional serta ketua ormas keagamaan? Sama saja.

Namun meski demikian masih ada resistensi cukup kuat di kalangan umat Islam dan sebagian tokoh nasionalis terutama dari TNI. Karena resistensi tersebut setidaknya yahudi harus bergerak di bawah permukaan, hanya mempengaruhi pembuatan kebijakan. Dan saat kekuatan mereka semakin solid, mereka tidak akan segan-segan menggunakan cara-cara kekerasan seperti kasus pembongkaran makam Mbah Priok. Watak orang yahudi yang tidak suka adanya agama selain agama mereka yang eksis mambawa konsekwensi cepat atau lambat bentrokan akan terjadi. Mereka sudah pernah mencoba menghancurkan Islam Indonesia dengan menggunakan tangan orang-orang PKI, namun gagal. Kini mereka mulai coba-coba lagi menghancurkan Islam melalui tangan .......... (sengaja disembunyikan, blogger).

Namun percayalah, upaya mereka itu akan gagal. Dan sekali kedok mereka terbongkar, mereka akan dibabat habis di bumi Indonesia sebagaimana dibabat habisnya PKI. Dan mengingat bahwa sentimen anti-yahudi telah tumbuh subur di dunia internasional, kehancuran yahudi Indonesia akan menginspirasi bangsa-bangsa lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Maka terpenuhilah ramalan Rosulullah tentang akhir bangsa yahudi: Belum ada hari kiamat sebelum umat Islam menghancurkan yahudi dimana pada saat itu orang-orang yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun bahkan pada saat itu batu dan pohon pun memusuhi yahudi dan memberitahukan keberadaan orang-orang yahudi untuk dibunuh oleh orang Islam.

No comments: