Tuesday 22 February 2011

Inilah Amerika, Moron!


Anda mungkin salah satu dari orang-orang yang mengagumi Hillary Clinton, menlu Amerika saat ini yang juga istri mantan Presiden Bill Clinton. Namun mulai saat ini saya minta Anda untuk mengubah kekaguman Anda kepada Hillary menjadi sesuatu yang lain yang lebih berarti, simpati pada rakyat Palestina misalnya. Setiap Anda melihat wajah Hillary atau mendengar namanya disebut, ingatlah nasib rakyat Palestina yang selama enam puluh tahun lebih nasibnya tidak berubah setelah negeri dan tanah airnya dirampas oleh Israel di bawah perlindungan Amerika.

Lebih jauh, Hillary Clinton tidak hanya terlibat dalam kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina dengan menjadikan dirinya "boneka" Israel, ia bersama suaminya adalah kriminal yang terlibat dalam banyak kasus kejahatan. Ini semua dimungkinkan karena Amerika telah jatuh ke dalam kekuasaan zionis yahudi, kekuasaan mana yang justru menjadikan para kriminal sebagai pemimpin negara karena mereka lebih mudah "dikendalikan" daripada orang-orang yang "bersih". Dan jangan berfikir Amerika sebagai negara demokratis, karena pada dasarnya Amerika justru telah berubah menjadi negara fasis. Dan Hillary Clinton telah menunjukkan satu contoh kecil saja.

Pada tgl 15 Februari lalu Hillary berpidato di Universitas George Washington mengkritik pemerintah Iran dan negara-negara Timur Tengah yang menangkapi para demonstran anti pemerintah. Pada saat yang sama, ia memerintahkan anak buahnya, di depan matanya dan di hadapan ribuan mata audiens, melakukan aksi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Seorang veteran perang berumur 71 yang memprotes pidatonya dengan berdiri membelakanginya, diseret keluar ruangan dan dipukuli aparat keamanan dan pengawal Hillary, di depan muka Hillary dan di hadapan ribuan audiens. Hillary tidak menghentikan pidatonya walau sedetik saat aparat keamanan menyerat Ray McGovern, seorang pensiunan analis inteligen CIA aktifis veteran yang mengenakan t-shirt bertuliskan "Veterans for Peace".

Padahal yang dilakukan McGovern sama sekali bukan tindakan ilegal, apalagi bila diukur dalam standar negara demokratis. Ia hanya berdiri membisu membelakangi Hillary yang tengah berpidato. Namun di negara fasis, tindakan itu menyebabkannya harus mengalami tindakan keras aparat keamanan. Saat dijebloskan ke ruang tahanan setelah diseret dan dipukuli di depan publik, tubuhnya yang renta itu dipenuhi luka-luka. Yang bisa dilakukan McGovern saat diseret keluar ruangan adalah berteriak, "Jadi inilah America?"

Partnership for Civil Justice Fund (PCJF) yang menjadi pembela McGovern dalam pernyataannya mengatakan, “Ini adalah bentuk paling nyata lip service yang dilakukan menlu Hillary Clinton. Pada saat berbicara tentang demokrasi dan hak menyatakan pendapat, McGovern secara ditangkap dan diperlalukan secara brutal hanya karena melakukan ekspresi damai menentang pidatonya," kata pengacara PCJF Mara Verheyden-Hilliard.

Saat ini McGovern menjadi aktifis di LSM "Tell the Word", bagian penerbitan dari gereja Church of the Saviour yang berpusat di Washington, D.C.

No comments: