Sunday 27 February 2011

Wikileaks Tentang Keluarga Qaddafi


Awal tahun 2009 lalu media-media massa barat gencar memberitakan "kehebohan" yang dilakukan Seif al-Islam el-Qaddafi, salah seorang putra dari pemimpin Libya Muammar el-Qaddafi, yaitu pemberian cek senilai $1 juta atau sekitar Rp 10 miliar untuk penyanyi Mariah Carrey yang telah menyanyikan empat lagu untuknya di sebuah pesta di Pulau St. Barts, Caribia.

Di media massa Libya yang dikuasainya, Seif membantah keras berita tersebut. Sebaliknya ia mengungkapkan bahwa orang yang telah membuang-buang uang untuk Mariah Carrey tersebut adalah saudara kandungnya sendiri, Muatassim, yang menurut bocoran Wikileaks merupakan penasihat keamanan Libya.

Wikileaks juga membocorkan informasi menarik tentang Muatassim ini, yaitu tindakannya "memeras" direktur perusahaan minyak nasional Libya senilai $1.2 miliar pada tahun 2008. Uang itu, masih menurut Wikileaks digunakan untuk membiayai pasukan pribadinya sendiri, menyaingi saudaranya yang lain, Khamis, yang menjadi komandan pasukan khusus yang secara efektif menjadi pelindung keluarga Qadaffi.

Saat keluarga Qadaffi berkubang darah mempertahankan kekuasaannya dari para demonstran, Wikileaks membocorkan informasi gaya hidup mewah mereka, nepotisme serta persaingan sengit antar anggota keluarga. Wikileaks menyebut keluarga Qadaffi sebagai “Qadhafi Incorporated” sebagaimana disebutkan oleh kalangan diplomatik Amerika.

Laporan-laporan yang beredar di dunia maya itu tidak urung turut berperan membuat para demonstran semakin keras menuntut pengunduran diri Qadaffi meski “Qadhafi Incorporated” menguasai penuh media massa lokal. Dan persaingan antar anggota keluarga Qadaffi yang masing-masing memiliki pasukan bayaran sendiri, kemungkinan juga turut berperan dalam kerusuhan berdarah yang kini melingkupi negeri kaya minyak ini.

Meski masing-masing putra-putra Qadaffi telah memiliki kedudukan strategis seiring semakin tuanya sang diktator paling lama berkuasa di dunia, Moammar Qadaffi, mereka saling bersaing memperebutkan hak sebagai pemegang francise Coca-Cola. "Semua putra-putra Qadaffi dan orang-orang dekatnya mendapatkan aliran dana dari perusahaan minyak negara dan anak-anak perusahaan-perusahaan," papar Wikileaks mengutip pejabat kedubes Amerika di Libya tahun 2006.

Setahun yang lalu terjadi skandal yang memalukan keluarga Qadaffi dan membuat marah rakyat Libya saat beredar kabar bahwa Mutassim menyewa penyanyi Beyonce dan Usher untuk memeriahkan pesta tahun baru di Pulau St. Barts. Sementara itu salah seorang anak Qadaffi yang lain, Hannibal, melarikan diri dari London menghindari kejaran polisi setelah melakukan kekerasan terhadap istrinya sendiri, Aline. Untuk menghentikan penyidikan polisi Inggris, anak perempuan Qadaffi, Ayesha yang tengah mengandung beberapa bulan, terbang ke London bersama istri kedua Qadaffi Safiya, ibu dari enam anak dari delapan anak Qadaffi. Mereka berdua membujuk Aline untuk membuat laporan palsu dengan menyatakan bahwa kekerasan yang menimpa Aline adalah sebuah kecelakaan yang tidak disengaja.

Di tengah-tengah persaingan antar keluarga, Seif, putra kedua Qadaffi, lebih banyak menghabiskan hidupnya di luar negeri, menghabiskan hari-hari liburnya dengan berburu di New Zealand. Satu yayasannya, Qaddafi International Charity and Development Foundation, telah mengirimkan ratusan ton bantuan kepada korban gempa bumi di Haiti. Ia dianggap sebagai calon kuat pengganti sang ayah.

Pada tahun 2010 lalu, Wikileks mengungkapkan bahwa Seif al-Islam dianggap oleh para pemuda setempat sebagai "harapan" bagi "Libya al-Ghad" (Libya masa depan). Ditambahkannya bahwa generasi muda Libya mengidolakan Seif dan menganggapnya sebagai sosok yang paling tepat untuk memimpin Libya. Mereka menyebut Seif sebagai sosok yang "berbudaya", "berpendidikan", dan "memiliki visi kemajuan bagi Libya", sesuatu yang berbeda dengan saudara-saudara lainnya.

Namun itu adalah masa lalu. Saat ini para demonstran yang didominasi generasi muda meneriakkan slogan-slogan anti Qadaffi dan seluruh keluarganya. Dan adalah Seif pula yang beberapa hari lalu berpidato di televisi mengancam terjadinya perang sipil dan banjir darah jika para demonstran tidak menghentikan aksinya.

Sementara itu Qadaffi yang kini berumur 68 tahun dan telah berkuasa selama 42 tahun itu digambarkan oleh Wikileaks sebagai seorang penderita hypochondria yang takut terbang di atas air dan sering berpuasa Senin-Kamis. Ia adalah penggemar pacuan kuda dan tarian flamenggo. Menyaingi Michael Jackson sang "King of Pop", Qadaffi menggelari diri sebagai “King of Culture” sebagai tambahan atas gelar-gelar lainnya yang telah disematkan padanya. Wikileaks, berdasarkan laporan para diplomatik Amerika di Libya, juga mengungkapkan bahwa Qadaffi selalu dikelilingi dengan serombongan perawat berambut pirang.

Pada tahun 2003, setelah menghentikan program senjata pemusnah massalnya, beberapa pejabat tinggi Amerika mengunjungi Libya. Pada tahun 2009 delegasi Congress yang dipimpin senator Joseph I. Lieberman mengunjungi Libya. Kepada Qadaffi dan Mutassim yang mendampingi, Lieberman mengatakan bahwa Libya adalah "sekutu penting dalam kampanye perang melawan terorisme".

Pada tahun 2008 menlu Condoleezza Rice mengunjungi Libya ---menlu pertama Amerika yang ke Libya sejak tahun 1953, kedubes Amerika di Libya memberikan masukan-masukan kepada kemenlu Amerika. Disebutkannya bahwa Qadaffi "sulit memberi maaf", "hindari kontak mata dengannya" dan "pendiam yang menjengkelkan". Yang agak positif adalah Qadaffi sebagai "pelahap barita yang rakus" yang ingin menyelesaikan koflik Palestina-Israel dengan membentuk negara gabungan bernama "Isratina".

"Seorang intelektual dan filsuf menurut anggapannya sendiri, ia telah lama menginginkan untuk mendapatkan kesempatan berbagi pandangan tentang masalah-masalah dunia dengan Anda", demikian kata diplomat Amerika di Libya kepada Rice.


Dari: "WikiLeaks Cables Detail Qaddafi Family’s Exploits"; Scott Shane; The New York Times; 22 Februari 2011

No comments: