Friday, 27 July 2012

TERROR OLIMPIADE LONDON ATAU TERROR YANG LAIN

Add caption
Perbicaraan yang intensif di media-media dan blog-blog independen mengenai serangan teroris yang direncanakan dan dilakukan sendiri oleh pihak berwenang (false flag) dalam even Olimpiade London mungkin telah membuat rencana jahat itu dibatalkan. Untuk apa melakukan "serangan dadakan" jika rencananya sudah diketahui.

Maka militer pun dikerahkan untuk membantu menangani keamanan Olmpiade yang rencananya dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan jasa keamanan asal Israel, G4S. Termasuk dengan memasang rudal-rudal anti serangan udara di beberapa titik kota London dan kapal perang di Sungai Thames.

Namun yang hampir bisa dipastikan, serangan "false flag" akan terjadi tidak lama lagi dalam bentuk dan tempat yang berbeda, karena momentumnya memang telah sangat mendesak. Dan saat itu terjadi, kita sudah tahu, para pelakunya adalah para "penguasa dunia di belakang layar" yang tidak lain adalah orang-orang yahudi kabalis (penyembah setan) yang yakin dengan takdir mereka sebagai penguasa dunia melalui kehancuran global. Selain faktor "nubuwat" yang diyakini mereka, mereka juga memperhitungkan faktor sosial politik, yaitu kesadaran masyarakat global saat ini---berkat internet, tentang keberadaan dan agenda-agenda jahat mereka. Sebagaimana kondisi sosial politik masyarakat Eropa paska terbongkarnya dokumen "Protocols of the Learned Elders of Zion" tahun 1905 yang sangat anti-semit sehingga mengancam keberadaan "penguasa dunia di belakang layar", dunia harus dibuat sibuk dengan bencana dan peperangan. 
                  
Sebagaimana pengakuan "whistleblower" dari perusahaan G4S yang dimuat di media-media independen, Ben Fellows (dari namanya adalah seorang yahudi), dirinya mendapat informasi dari orang dalam G4S bahwa "akan terjadi momen yang menentukan dalam sejarah London". Awalnya ia menganggap "saat" itu terjadi selama berlangsungnya Olympiade LOndon. Namun kemudian ia mendapat informasi tambahan bahwa momen tersebut "terjadi setelah Olimpiade di tempat yg belum diketahui".

Kebin Boyle, blogger terkenal pengelola blog "No One To Vote For" dalam artikelnya tgl 18 Juli lalu membuat analisis "teori konspirasi" yang menarik tentang kemungkinan terjadinya serangan "false flag" yang bakal menjadi momen menentukan umat manusia tersebut. Namun sebelum membahasnya lebih jauh ingin saya sampaikan bahwa antara para "pencari kebenaran" dan "konspirator global / penguasa global di balik layar" telah terjadi semacam "perlombaan". Pada saat para "pencari kebenaran" bekerja memecahkan tanda-tanda konspirasi, para konspirator global justru sengaja membocorkannya sedikit demi sedikit sekedar untuk "mengejek" dan mengatakan "kejarlah daku kau kutangkap". Coba saja tengok logo Olympiade London yang berbentuk huruf "ZION" dan maskotnya yang berbentuk "mahluk bermata satu", "all seing eye", "dewa rha" atau dalam Islam identik dengan istilah "Dajjal".

Dan ketika dunia sudah berada pada masa penghabisan, para "konspirator global" sengaja membocorkan rahasia-rahasia mereka, sekali lagi sebagai ejekan dan untuk membuat kebingungan massa. Karena toh sebentar lagi semuanya akan "diputihkan". Tanda-tanda dari kesengajaan membocorkan berbagai bentuk konspirasi rahasia itu diantaranya melalui Dan Brown yg menulis novel-novel "The Da Vinci Code" dan "Angels and Demos", atau melalui Alex Jones yang banyak membongkar konspirari organisasi-organisasi rahasia seperti "Bilderberger Group".

Tanda lainnya di antaranya adalah dokumen milik Rockefeller Foundation tahun 2010 berjudul “Scenarios for the Future of Technology and International Development”. Dokumen ini memprediksi dekade 2010-2020
sebagai "dekade keruntuhan" karena terjadinya banyak serangan teroris, bencana alam, kerusuhan-kerusuhan sosial hingga kehancuran ekonomi. Dokumen tersebut bahkan memprediksi dengan rinci, di antaranya:
1. Serangan terorisme pada Olimpiade London yang menewaskan 13.000 orang.
2. Gempa bumi di INdonesia yang menewaskan 40.000 jiwa.
3. Tsunami yang menghancurkan Nicaragua.
4. Kekeringan dan kelaparan yang melanda China Barat.

Catatan:
Selain serangan terorisme, hampir semua bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, kekeringan, hujan dan badai, sudah bisa direkayasa manusia berkat teknologi yang disebut HAARP, atau juga dengan ledakan nuklir.


Meski tampak seperti cerita fiksi, para "pencari kebenaran" menyadari bahwa "para konspirator global" sengaja menggunakan simbol-simbol berupa gambar dan angka-angka tertentu sebagai bahasa mereka untuk
saling "berkomunikasi dengan sasamanya", atau membuat kebingungan masyarakat awam. Contohnya kalau kita melihat sebuah lambang "Bintang Daud" di sebuah instansi besar, meski agak disamarkan, berarti instansi
tersebut telah dikuasai "para konspirator global".

Demikian pula dengan angka 13, merujuk pada angka 13.000 dalam dokumen Rockefeller Foundation. Angka 13 adalah salah satu "angka keramat" terpenting bagi para "konspirator global" setelah angka 666 yang disebut dalam Kitab Injil. Berdasarkan analisis "angka keramat" yang dilakukan Kevin Boyle ia menyimpulkan "momen menentukan" yang akan segera terjadi adalah pada tgl 13 Agustus 2012. 13 Agustus 2012 atau ditulis 13/08/12 jika dijumlahkan nilainya adalah 33. Angka ini juga merupakan angka keramat lain. 33 adalah tingkat tertinggi keanggotaan "konspirator global".

Namun tentu saja semua ini baru kemungkinan saja. Namun jika memang terjadi setidaknya kita sudah tahu dan tidak tinggal diam untuk melakukan tindakan balasan setimpal. Blogger sendiri juga sangat penasaran untuk menantikan saat dimana orang-orang akan memburu para "konspirator global" sebagaimana hadits Rosulullah yang lebih jauh berbunyi sbb:

"Tidak ada kiamat sebelum orang-orang Islam memerangi orang-orang yahudi hingga mereka bersembunyi di balik pohon dan batu. Namun bahkan batu dan pohon-pohon akan turut memuhusi orang-orang yahudi itu."



Ref:
"13th August London Olympics"; Kevin Boyle; No One To Vote For; 18 Juli 2012

No comments: