Friday, 27 July 2012

ANALIS MILITER: IRAN BAKAL JADI MIMPI BURUK AMERIKA

Seorang pakar inteligen dan analis Timur Tengah yang bekerja pada satu lembaga pemerintah Amerika memprediksi bahwa kemampuan angkatan laut Iran bakal menjadi "mimpi buruk" Amerika jika Amerika menyerang Iran.

"Kapal-kapal perang Amerika akan mendapat ancaman penuh 360 derajat dari laut, udara, darat dan bahkan dari bawah laut. ... Ini adalah skenario yang membuat keadaan sebagai suatu mimpi buruk," kata analis Timur Tengah yang tidak dirahasiakan namanya itu sebagaimana dikutip oleh koran terkemuka Amerika "The Washington Post", Jumat (27/7).

Merujuk pada keputusan Amerika untuk mengirimkan lebih banyak kekuatan lautnya ke Teluk Parsi terkait ketegangan dengan Iran, pakar tersebut mengatakan bahwa kemampuan Iran untuk menimbulkan kerusakan pada armada laut Amerika sebagai: "secara substansial jauh lebih besar dari kemampuan Iran 10 tahun lalu." 
Artikel dalam "The Washington Post" itu kemudian menyinggung laporan departemen pertahanan Amerika yang dibuat bulan April lalu yang menyatakan bahwa Iran telah berhasil mengembangkan "daya hancur dan efektifitas" persenjataannya yang kini mencakup "rudal balistik dengan pengendali yang memungkinkannya bermanufer di udara untuk menuju sasaran dengan ketepatan tinggi."

Laporan bulan April tersebut juga menyebutkan dengan serius kemajuan pesat Iran dalam mengembangkan rudal balistik yang mampu menghancurkan sasaran di Israel dan sasaran lain yang lebih jauh.

Menurut laporan "The Washington Post" kemampuan militer Iran telah membuat banyak pakar militer Amerika mempertanyakan keputusan pemerintah Amerika untuk mengirimkan kapal-kapal induk serta kapal-kapal mahal lainnya ke kawasan Teluk Parsi saat ini. Selanjutnya "The Washington Post" mengutip studi yang dilakukan US Naval War College, yang menyebutkan bahwa Iran mampu melancarkan serangan laut besar-besaran di Selat Hormuz yang sempit yang dipenuhi pulau-pulau kecil, perkampungan nelayan dan pelabuhan-pelabuhan kecil. Kondisi perairan tersebut menurut "The Washington Post" sebagai "sangat cocok dengan strategi perang asimetri yang disukai para pemimpin militer Iran."

Meski kapal-kapal Amerika dilindungi oleh sistem pertahanan udara berlapis yang disebut "System Aegis", Iran diperkirakan bakal mampu menetralisirnya dengan melakukan serangan massal dari berbagai sistem persenjataannya seperti rudal berpindah-pindah, kapal selam, helikopter dan ribuan kapal cepat berpeluru kendali.

"Ini menjadi dilema. Saat kapal-kapal Amerika berada di sana (Teluk Parsi) mereka sangat riskan untuk diserang. Namun jika kapal-kapal itu ditarik, negara-negara Teluk akan merasa lebih terancam. Mereka memang sudah merasa terancam, sangat-sangat terancam (oleh Iran)," kata sang pakar.

Amerika kini tengah merencanakan latihan perang baru dengan negara-negara Arab sekutunya di Teluk Parsi, termasuk melibatkan sistem pertahanan baru yang ditempatkan di Qatar. Sementara para pejabat militer Iran yakin sepenuhnya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz.

"Seperti menenggak segelas air," kata seorang pejabat militer Iran tentang kemampuan Iran menetralisir kekuatan militer Amerika dan menutup Selat Hormuz. 



Ref:
"US fears nightmarish conflict with Iran in Persian Gulf: Experts"; Press TV; 27 Juli 2012

No comments: