Saturday 14 July 2012

BANDIT-BANDIT HAUS DARAH DAN KEBOHONGAN BARAT DI SYRIA

"Semua yang kita dengar tentang Syria dari media massa adalah kebohongan," kata Ankhar Kochneva, seorang jurnalis Rusia yang telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri apa yang terjadi di Syria. Ia juga memiliki bukti-bukti bahwa invasi barat akan dilakukan akhir musim panas tahun ini.

Berikut adalah wawancara media Rusia, "Russia Today" dengan Ankhar Kochneva yang dipublikasikan baru-baru ini.

Russian Today (RT): Saat mengunjungi kamp-kamp pengungsi di Turki kami diberitahu bahwa tentara Syria menembaki kamp-kamp tersebut.

Ankhar Kochneva (AK): Ada banyak rekaman video beredar tentang kamp-kamp pengungsi itu yang menunjukkan orang-orang berjalan dengan tegak, bukan merunduk, meski terdengar suara tembakan-tembakan. Kemungkinannya hanya dua: pertama, suara-suara tembakan itu adalah rekaman yang ditambahkan pada rekaman aslinya yang tidak ada suara tembakan. Kedua tembakan-tembakan itu memang ada, namun para pengungsi itu tahu bahwa tembakan itu tidak ditujukan pada mereka, melainkan ke atas.

Tentara Syria tidak akan menembaki kamp-kamp itu sementara mereka berusaha keras membuat para pengungsi kembali pulang. Dan faktanya demikian jika kita lihat data resmi pemerintah Syria, sebanyak 16.500 pengungsi telah kembali ke Syria. Di sisi lain Turki dan pemberontak menginginkan sebanyak mungkin pengungsi tinggal di kamp. Jika tidak ada pengungsi bagaimana mereka bisa menuduh pemerintah Syria telah melakukan kekejaman pada rakyat sipil Syria?

Omong-omong, banyak dari pengungsi itu terpaksa pergi karena kekejaman yang dilakukan para bandit. Sebagai contoh, di kota Jisr ash-Shugur yang berbatasan dengan Turkey, sebanyak 120 polisi Syria dan sejumlah besar penduduk sipil dibunuh dalam satu insiden tahun lalu.

Semua penduduk Syria memiliki kerabat yang tinggal di berbagai pelosok negeri, yang tinggal di rumah-rumah besar yang ditempati bersama. Jika merasa tidak aman tinggal di rumah, mereka akan lebih suka memilih tinggal di rumah kerabatnya daripada di kamp-kamp pengungsi di negeri asing. Para bandit itu, sebaliknya, memblokir semua jalan kecuali jalan menuju kamp-kamp pengungsi di Turki. Para pengungsi masuk dalam perangkap, sama seperti para pengungsi Palestina melalui "koridor" yang dibuat Israel menuju Jordania.

RT: Kemana para pengungsi itu tinggal di Syria mengingat hanya terdapat 20 ribu pengungsi di Turki sementara jumlah pengungsi sangat banyak?

AK: Kebanyakan mereka tinggal di rumah kerabat mereka atau tinggal di apartemen sewaan. Sangat sulit mendapatkan apartemen di Damaskus, Tartus dan Latakia. Sebagai contoh, di Homs, tahun ajaran sekolah harus dihentikan sementara karena orang-orang mengungsi ke wilayah yang memungkinkan anak-anak mereka tetap bersekolah. Kita melihat orang-orang mengungsi ke tempat-tempat yang dikuasai pemerintah, bukan meninggalkannya.

Menampung para pengungsi itu menjadi beban besar bagi pemerintah karena harus membangun sekolah-sekolah baru, menyediakan makanan, fasilitas kesehatan, dan sebagainya. Dan inilah yang dilakukan pemerintah. Ada banyak orang yang bekerja sebagai relawan membantu orang-orang menyelesaikan persoalan mereka di tempat-tempat penampungan.

Orang-orang telah kembali ke Homs, ke tempat-tempat yang telah dibersihkan dari bandit-bandit. Tentara menjaga rumah-rumah mereka. Saya mempunyai foto yang menunjukkan tentara-tentara menempatkan bunga-bunga dalam pot milik para penduduk yang mengungsi ke luar rumah agar mereka bisa menyiraminya sembari menunggu penduduk kembali ke rumahnya.

RT: Mengapa Anda menyebut orang-orang yang memerangi pemerintah sebagai bandit-bandit?

AK: Karena saya melihat apa yang mereka perbuat pada orang-orang yang diculiknya. Saya melihat ruang-ruang penyiksaan. Saya bertemu dengan para ibu yang menyaksikan anak-anaknya tewas. Seluruh negeri menyebut mereka sebagai bandit. Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada dibantai oleh orang-orang sebangsa sendiri. Mereka membunuh para ulama, para pendeta, dan menculik serta menyiksa anak-anak. Beberapa hari yang lalu mereka membunuh 2 orang kakak laki-laki dari seorang anak berusia 5 tahun hanya karena anak itu membaca puisi mendukung pemerintah. Mereka membantai seluruh anggota keluarga seorang anggota parlemen. Saya pernah berada di tempat persembunyian mereka dimana saya melihat botol-botol minuman keras berserakan. Bagaimaan mereka mengaku sebagai orang-orang Islam? Saya pernah melihat gereja-gereja yang dihancurkan mereka di Homs. Saya pernah diancam mereka dengan granat-granat yang dilemparkan ke samping saya. Saya pernah ditembaki para sniper mereka meski mereka tahu saya hanya seorang wanita, bukan tentara pemerintah. Di suatu jalan raya yang ramai di sebuah pasar di dekat rumah saya tinggal, mereka meledakkan beberapa mobil. Mengapa mereka membunuhi orang-orang yang sedang berbelanja?

RT: Orang-orang oposisi dan para pemberontak pernah meyakinkan saya bahwa pemboman-pemboman itu dilakukan oleh para kriminal yang dilepas dan dibayar pemerintah. Mereka juga mengklaim pemerintahlah yang telah memasang bom-bom itu.

AK: Tuduhan itu sangat menggelikan. Pemerintah telah mengumumkan pemberian sembilan amnesti bagi para penjahat dan aktifis oposisi yang tidak terkait dengan kasus pembunuhan. Kini mereka menyalahkan pemerintah karena amnesti itu? Biar saya jelaskan bahwa para bandit pertama-tama akan membakar arsip pengadilan yang berisi file-file kasus kriminal dan penyelundupan. Beberapa teroris telah menyerang kantor-kantor polisi dan markas inteligen yang menyimpan arsip-arsip kejahatan. Sebagai contoh, pada tgl 23 Desember 2011 pembom bunuh diri membakar pusat arsip inteligen sebelum meledakkan diri.


RT: Apakah insiden membelotnya pilot Syria ke Jordania dan penembakan pesawat jet Turki oleh Syria adalah peristiwa yang berkaitan?

AK: Saat pesawat itu dibajak tgl 21 Juli saya tengah berada di Beirut. Saya melihat beritanya di "Al Mayadin TV" yang dipimpin oleh Ghassan Bin Jiddu, mantan kepala biro Al Jazeera di Libya. Ia adalah orang yang telah menyebabkan suatu skandal dengan meninggalkan televisi itu karena kebohongan-kebohongan yang dipublikasikan televisi itu selama bertahun-tahun. Pada hari itu "Al Mayadin TV" adalah satu-satunya media massa yang menyiarkan pembelotan itu. Pertanyaannya adalah, seberapa cepat Jordania akan mengembalikan pesawat itu sebagaimana ketentuan hukum internasional? Menurut para ahli militer dibutuhkan waktu sekitar seminggu. Fakta bahwa pesawat itu tidak segera dikembalikan menunjukkan ketidaknetralan Jordania. Ada banyak alasan untuk mempercayai insiden itu sepenuhnya telah direncanakan.

RT: Laporan-laporan mengatakan bahwa Burhan Ghalioun, pemimpin pemberontak telah menyusup ke Syria dan beberapa area di Latakia dan Homs berada di luar kendali pemerintah.

AK: Skenario Benghazi (Libya) tidak mungkin berhasil di Syria. Maka untuk menjustifikasi kemungkinan intervensi asing, mereka menyebarkan berita-berita sensasi bohong (intervensi asing hanya mungkin jika pemberontak memiliki basis wilayah). Belum lama berselang media massa berkoar-koar tentang direbutnya sebuah pangkalan militer penting di Al-Rastan oleh pemberontak. Sebuah video bahkan disiarkan menggambarkan peluru-peluru kendali telah diarahkan ke Istana Presiden. Sehari berikutnya saya berada di Homs, 10 km dari Al-Rastan. Saat saya menanyakan kabar tersebut ke seorang perwira militer Syria, mereka mentertawakan saya sementara gubernur wilayah tengah mengadakan rapat pemberian bantuan kepada masyarakat sipil. Jika berita itu benar tentu gubernur akan lebih memperhatikan pengambil-alihan kembali pangkalan tersebut daripada pemberian bantuan kepada masyarakat.

Ini adalah "tipuan standar". Jika nanti kita mendengar istana Presiden diserang Anda akan percaya begitu saja karena sebelumnya telah tercuci otak bahwa pemberontak benar-benar telah menguasai keadaan dan siap menembakkan pelurunya. Mereka menggunakan metode yang sama pada bulan Januari lalu dengan menyebarkan berita tentang kerusuhan di ibukota Damaskus, berikutnya mereka mengabarkan tentang rencana kaburnya keluarga presiden. Semua itu sama sekali bohong.

Saat berbicara tentang penguasaan wilayah di Homs (basis terpenting pemberontak), mari kita camkan dalam benak kita bahwa di Homs terdapat 3 distrik tempat pemberontak berada yang berada di dalam kepungan pasukan pemerintah. Memang terdapat sekitar 10.000 bandit di dalamnya, demikian kata para analis militer. Tentara telah menjauh dari distrik-distrik itu dan menahan diri dari serangan atas keinginan PBB. Di sana para bandit menahan 2.000 penduduk sipil sebagai tameng hidup, termasuk wanita dan anak-anak. Sebagian dari mereka membutuhkan perawatan medis, sebagian bahkan terluka parah. PBB dan tokoh-tokoh masyarakat berusaha membujuk pemberontak untuk melepaskan para tawanan, namun ditolak para pemberontak. Inilah salah satu bukti bahwa tentara telah mencoba menghindari korban sipil, jika tidak, mereka sudah lama merebut Homs.

Namun ketika bandit-bandit itu memprovokasi, tentara terpaksa membalas dengan menembakkan pelurunya. Pemerintah telah membuka enam jalur evakuasi untuk membawa penduduk keluar dengan menggunakan ambulan namun para bandit tidak mengijinkan mereka keluar.

Latakia telah berada di bawah kontrol pemerintah sepenuhnya. Para pemberontak kini bersembunyi di hutan-hutan di lereng pegunungan. Terkadang mereka melakukan serangan gerilya dan meninggalkan bom di jalanan yang baru-baru ini menewaskan 2 orang remaja.

RT: Apakah benar para jendral, perwira dan seluruh unit militer telah berubah haluan dan memihak pada pemberontak?

AK: Itu bohong. Seluruh personil militer yang saya kenal memahami benar taktik ini. Secara natural pemberontak mengintimidasi sebagian dan menyuap sebagian lainnya. Sebagian lainnya harus memilih kehormatan perwira atau kehormatan keluarga, namun 90% video yang menggambarkan kasus pembelotan tentara sebenarnya adalah penculikan. Mereka hanya membacakan teks yang telah disiapkan.

Saya tidak akan pernah melupakan seorang pilot militer yang diborgol dan 10 pemberontak bersenjata di belakangnya. Jika mereka memborgolnya seperti itu, berarti ia telah melakukan perlawanan hebat. Mereka telah menculik para serdadu dari rumah-rumah mereka, menyerang mobil dan menculik pengendaranya. Terkadang pemberontak menghentikan bus reguler dan menjadikannya tawanan. Pertama mereka akan membuat serdadu-serdadu itu mengaku melakukan desersi (pembelotan), selanjutnya mereka akan menyiksa serdadu-serdadu itu dan terkhir membunuhnya dan menyebutnya sebagai korban kekejaman pemerintah.

Menculik orang-orang adalah pekerjaan utama mereka sebagaimana para revolusioner lainnya. Terakhir mereka menculik 12 peziarah Shiah Lebanon dan 2 orang sopir Iran yang mengantarkan mereka pulang (mereka berziarah ke Iran melalui Syria).

Pemberontak mengklaim bahwa rakyat tidak mendukung pemerintah dan pemerintah mendapat bantuan peralatan militer dan tentara dari Iran dan Hizbollah. Mereka mengklaim terdapat 15.000 tentara Iran dan Hizbollah di Syria namun sejauh ini pemberontak hanya bisa menunjukkan gambar 5 teknisi Iran yang diculiknya. Mereka pasti sudah membunuh teknisi keenam untuk mengintimidasi lainnya. Jangan kaget jika nanti mereka menunjukkan gambar "tentara-tentara Iran dan Hizbollah" yang diculiknya.

RT: Apakah pemerintah masih bisa mengendalikan semua wilayah?

AK: Karena komitmen menghindari korban sipil mereka menunda ovensif militer besar-besaran. Namun jika perlu mereka akan bisa dengan cepat menguasai kembali semua wilayah. Wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak adalah wilayah yang ditinggalkan pasukan pemerintah karena komitmen dengan PBB.  Jadi tidak direbut melalui operasi militer. Mereka tidak mampu dan tidak tahu bagaimana mengalahkan pasukan pemerintah. Saya mendapat informasi bahwa invasi barat akan terjadi antara bulan Agustus-September. Namun sampai saat ini tidak ditemukan alasan apapun untuk melakukannya. Selama setahun lebih mereka berusaha mencari alasan bagi dilakukannya intervensi. Kita boleh berharap bakal terjadi provokasi baru dalam waktu mendatang.

Salah satu bukti kebenaran informasi ini adalah beredarnya rumor tentang kesediaan Rusia dan Cina untuk mengganti Assad. Ini adalah kebohongan lainnya yang telah dilakukan media massa.

RT: Sejauh ini siapa saja yang telah membantu pemerintah mengatasi masalah di Syria?

AK: Irak, khususnya dengan keberadaan 2 juta pengungsi mereka di Syria, mereka telah membantu memerangi penyelundupan senjata ke Syria. Militer Lebanon juga membantu memerangi penyelundupan dan penyusupan pemberontak ke Syria, namun kelompok "Mustaqbal" pimpinan Saad Hariri (mantan PM Lebanon, antek Amerika-Israel-Saudi) adalah pendukung kuat pemberontak. Mereka membayar pemberontak dan mensuplai mereka dengan senjata. Kerajaan media mereka menjadi corong pemberontak di Lebanon. Beberapa waktu lalu kita melihat terjadinya aksi-aksi kekerasan di Beirut dan kota-kota lain di Lebanon. Itu semua dimaksudkan untuk menarik tentara dari perbatasan Syria. Adapun Jordania berada di persimpangan jalan. Di satu sisi mereka sangat tergantung perekonomiannya dari Syria namun di sisi lain mereka tidak bisa menolak perintah Amerika.

Perang saudara dan ketidakstabilan di Syria sangat menguntungkan Israel. Karena dengan demikian tidak akan pernah ada perhatian pada masalah pengembalian Datarantinggi Golan (ke Syria) dan Jerussalem (ke Palestina). Kharakteristik spesifik media massa Israel adalah membuat berita sesensasional mungkin. Adapun Qatar, mereka mensuplai uang dan senjata ke pemberontak sebagai upaya mengalihkan permasalahan internal.



Sumber:
"Bloody bandits and Western lies: What’s really going on in Syria"; Russia Today; 8 Juli 2012

3 comments:

Pas Irvanus said...

Ngambilnya kok dari pihak rusia gan, rusia kita tau mendukung pemerintah.

cahyono adi said...

dalam hal ini blogger memang pro pemerintah juga. bukan alasan apa-apa kecuali karena pemerintah syria telah menjadi benteng pertahanan negara-negara arab dan islam dari dominasi zionisme.

Abu Zed said...

Setuju Gan .. analisisnya memang sesuai kenyataan