Apa yang ada di pikiran Anda saat menyaksikan berita televisi yang menunjukkan polisi memukuli membabi buta para demonstran Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) yang demo di depan kedubes Amerika memprotes aksi biadab Israel di Gaza baru-baru ini? Dalam satu adegan terlihat jelas seorang polisi memukulkan balok kayu ke kepala seorang demonstran.
Saya bantu Anda untuk melihat dari perspektif lain yang mungkin tidak Anda bayangkan namun sangat boleh jadi hal itulah yang sebenarnya terjadi. Yaitu, polisi dan media massa tengah memberikan pesan kepada warga Indonesia, bahwa siapa saja yang berani melawan, mengkritik, atau mengecam zionisme internasional, akan mendapatkan perlakuan yang keras. Apalagi jika yang berani melawan itu orang Islam (HMI), karena zionis internasional sangat membenci simbol-simbol Islam.
Tujuan pesan itu adalah agar Anda tidak lagi berani menyuarakan aspirasi anti-zionisme sehingga agenda-agenda zionisme tetap bisa berjalan dengan lancar.
Bagi saya pribadi, pesan tersebut di atas mirip dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Barack Obama ketika bersalaman erat dengan Presiden Myanmar pembantai rakyat muslim Rohingya, sembari menyatakan dukungan pada Israel untuk terus menyerang Gaza. Hanya berkat senjata-senjata yang dikirimkan Iran untuk para pejuang Palestina, Israel akhirnya meminta gencatan senjata dan menerima syarat-syarat yang diminta para pejuang Palestina seperti membuka pintu-pintu perbatasan Gaza.
Di dunia modern ini banyak sekali orang-orang berakhlak rendah yang justru sukses menjadi tokoh besar. Lihat saja Julia Gillard, tokoh lesbian atheis yang menjadi perdana menteri Australia. Elena Kagan, tokoh lesbian yahudi yang menjadi menteri keamanan domestik Amerika. Lagarde, tokoh lesbian yang menjadi pemimpin IMF menggantikan pendahulunya yang ditangkap karena memperkosa, Dominique Strauss Kahn. Atau PM Italia Silvio Barlusconi yang suka mengadakan pesta seks berjudul "Bunga-bunga party". Atau Barack Obama yang tidak pernah bisa menunjukkan surat keterangan kelahiran asli-nya untuk memenuhi syarat konstitusional menjadi Presiden Amerika. Anda membela Barak Obama? Bagaimana dengan ratusan rakyat sipil tak berdosa yang tewas di Afghanistan, Pakistan, Somalia, Libya, Syria dan lain-lain, akibat "kebijakannya"? Atau rakyat muslim di Gaza dan Myanmar?
Semua bisa terjadi karena dunia sudah dikuasi oleh kekuatan yang berhasil memisahkan agama dari dunia dan memisahkan antara urusan pribadi dengan urusan publik. Kekuatan itu adalah apa yang saya sebut sebagai zionisme-dajjalisme dengan "cecere-cecere"-nya.
Kekuatan jahat itu sebenarnya sudah membelit berbagai sendi kehidupan di Indonesia. Mulai dari sistem ekonomi neo-liberalisme hingga kampanye penyebaran kemaksiatan di televisi. Dari penyusupan ajaran Islam dengan Islam liberal hingga hingga penyebaran simbol-simbol zionisme dan paganisme dalam kehidupan masyarakat.
Di sebuah televisi swasta ada satu film sinetron komedi berjudul "Ustadz Fotocopy" yang kini tengah menjadi acara favorit masyarakat. Dalam film tersebut digambarkan tingkah polah masyarakat Islam yang serba konyol, seolah menggambarkan keburukan-keburukan dalam Islam. Yang memprihatinkan adalah adanya seorang tokoh sentral yang selalu mengumbar "asma-asma" Allah demi hal-hal yang buruk, seolah mengejek Tuhan-nya ummat Islam. Dan yang paling mengejutkan adalah salah seorang pemainnya, memiliki tatto di bahunya berbentuk bintang Daud alias lambang negara Israel. Diproduseri oleh seorang non-muslim dan disiarkan oleh televisi yang sebagian sahamnya dimiliki George Soros, wajar kalau kita curiga film tersebut memang tengah berupaya memarginalkan umat Islam. Setidaknya sebuah "ujicoba". Jika umat Islam diam, maka pelecehan terhadap simbol-simbol Islam akan semakin intensif dilakukan.
Dalam pemilu presiden tahun 2014 mendatang sudah pasti akan muncul "cecera zionis" yang akan maju. Kalau ada tokoh "protagonis" yang bisa diusung tentu lebih baik. Namun kalaupun yang ada adalah tokoh "antagonis", yang suka berbohong pada masyarakat dan korupsi, misalnya, juga tidak menjadi soal. Karena toh orang-orang seperti Julia Gillard dan Selvio Barlusconi saja bisa menjadi kepala negara. Karena kalau para zionis internasional sudah menghendaki, segalanya jadi mungkin. Menjadikan seorang antagonis sebagai pemimpin juga bisa menjadi alat baru untuk melemahkan suatu bangsa.
Masyarakat INdonesia harus waspada.
Jangan kaget kalau sebentar lagi blog ini ramai-ramai dituduh sebagai "penyebar kebencian" dan "pemecah belah persatuan". Itu tanda bahwa mereka, para "cecere zionis", tengah bekerja.
3 comments:
lebih cocok di bilang cecunguk dari pada cecere buat para liberal benga'..
jangan gentar bang cahyo maju terus..
Yes..!!! Maju terus !! Cecunguk2 zionis udah hampir berakhir masanya bersamaan berakhirnya masa tuan mereka..tuan mereka masih berdiri..cecunguk2 aman..budak2nya cecunguk juga aman..simpatisan2nya budaknya cecunguknya zionis juga masih aman..
saya mendukung, tulisan yg lebih keras lagi...heuheu
Post a Comment