Thursday, 29 November 2012

KAPAL PERANG IRAN KEMBALI KE SUDAN

Kapal-kapal perang Iran bakal kembali merapat ke Sudan Jum'at (29/11). Ini adalah yang kedua kalinya kapal-kapal Iran merapat di Sudan sejak pemerintah Sudan menuduh Israel berada di balik pemboman pabrik senjata miliknya di luar kota Khartoum, bulan lalu. Kunjungan kapal tersebut merupakan bentuk dukungan serius Iran terhadap Sudan dalam konflik yang tengah dihadapi dengan Israel.

Hubungan Sudan dengan Iran kini menjadi perhatian serius Israel dan sekutu-sekutunya, terutama setelah terjadinya serangan terhadap pabrik senjata Sudan tgl 23 Oktober lalu. Sudan menuduh Israel sebagai pelaku serangan pabrik senjata yang dicurigai Israel sebagai pemasok senjata untuk para pejuang Palestina di Gaza. Para diplomat barat menuduh pabrik senjata tersebut dibangun oleh para ahli Iran. Pemerintah Sudan sudah membantah tuduhan tersebut.

"2 kapal perang Iran juga akan mengunjungi Pelabuhan Sudan pada tgl 30 November dan akan tinggal selama 3 hari dalam rangka mengikuti kerjasama maritim dengan Sudan," kata Sawarmi Khaled Saad, jubir militer Sudan kepada kantor berita Sudan, SUNA, Rabu (28/11).

Sebuah kapal perang Pakistan juga bakal mendarat di Sudan pada hari yang sama. Menurut Saad ketiga kapal akan melakukan pengisian bahan bakar dan logistik.

Pada akhir bulan lalu 2 kapal perang Iran juga telah merapat di pelabuhan Sudan selama 2 hari, hanya beberapa hari setelah insiden penyerangan pabrik senjata Sudan. Pemerintah Sudan menyebut kunjungan kapal-kapal perang itu sebagai bentuk "hubungan yang kuat di bidang politik, keamanan dan diplomatik" antara Sudan dan Iran.

Meski pemerintahnya diam, pers Saudi Arabia mengecam keras kunjungan kapal-kapal perang yang mengangkut pasukan khusus Iran tersebut. Kedua kapal tersebut adalah kapal pengangkut logistik "Kharg" dan corvet "Admiral Naghdi". Belum ada keterangan tentang nama-nama tiga kapal Iran yang bakal merapat di Pelabuhan Sudan minggu ini.

Pers Iran menyebut kunjungan kapal-kapal perang "Kharg" dan "Admiral Naghdi" sebagai "pesan perdamaian dari Iran kepada negara-negara di kawasan serta menjaga keamanan jalur laut dari ancaman terorisme".

Seorang pejabat tinggi keamanan Israel, Amos Gilad, secara terbuka menuduh Sudan sebagai penyalur persenjataan Iran untuk para pejuang Palestina melalui wilayah Sinai, Mesir.

Dalam "Perang 8 Hari Gaza" antara Israel dengan para pejuang Palestina di Gaza baru-baru ini, para pejuang Palestina telah mengejutkan Israel dengan kemampuannya menembakkan roket-roket Fajr-5 buatan Iran yang mampu menjangkau ibukota Israel Tel Aviv dan memaksa lebih dari sejuta warga Israel tinggal di lobang perlindungan. Inilah faktor utama penghentian serangan Israel atas Gaza.

Khaled Meshaal, pemimpin kelompok perjuangan Palestina HAMAS diketahui kini sering berada di Sudan. Dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Islam Sudan tgl 15 November lalu, Meshaal menyebut Sudan sebagai "pendukung terpenting HAMAS".



Ref:
"Iran warships returning to Sudan: military"; the Daily Star Lebanon; 26 November 2012

No comments: