Friday 21 December 2012

AMERIKA TURUNKAN KETEGANGAN DI SYRIA


TARIK MUNDUR ARMADA LAUTNYA SAAT RUSIA MENGIRIMKAN 5 KAPALNYA KE SYRIA


Amerika menarik mundur 2 kapal induknya dari lepas pantai Syria sebagai isyarat menghindari konflik secara langsung di Syria. Pada saat yang sama Rusia justru mengirim 5 kapal perangnya ke Syria.

Setelah mencapai perkembangan yang mengkhawatirkan, krisis Syria tampaknya mengalami penurunan keteganga setelah Amerika menarik mundur 2 kapal induknya, USS Eisenhower dan USS Iwo Jima yang berada di lepas pantai Syria. Sebelumnya keberadaan 2 kapal induk tersebut memunculkan kekhawatiran serius masyarakat internasional tentang kemungkinan Amerika dan sekutu-sekutunya melakukan intervensi langsung terhadap Syria. Apalagi pengiriman kedua kapal induk tersebut bersamaan dengan tuduhan-tuduhan yang dilancarkan para pejabat Amerika dan Uni Eropa tentang penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Syria. Para pejabat Amerika dan Uni Eropa menyatakan dengan tegas bahwa penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Syria akan direspons dengan serangan militer.

Kapal USS Eisenhower, yang mengangkut ribuan personil, siap untuk melancarkan serangan “dalam beberapa hari” jika President Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia terhadap oposisi,” tulis koran Inggris Time beberapa waktu lalu.


Pada saat yang hampir bersamaan Rusia justru mengirimkan 5 kapal perangnya ke dekat perairan Syria. Kelima kapal perang Rusia tersebut adalah frigat “Yaroslav Mudri”, kapal pendarat pasukan “Kaliningrad” dan “Aleksandr Shabalin”, yang disertai satu kapal “towboat”  dan satu kapal tanker. Kelima kapal yang merupakan bagian dari Armada Laut Hitam itu berangkat dari pangkalannya di Baltiysk.


DESTROYER RUSIA BERLABUH DI IRAN

Sementara itu satu kapal destroyer Rusia, “Marshal Shaposhnikov” dikabarkan telah mendarat di pelabuhan Bandar Abbas, Iran sebagai simbol kedekatan hubungan Iran-Rusia.

“Kapal Marshal Shaposhnikov, satu kapal destroyer Russian tipe Udaloy-class telah berlabuh di pelabuhan Bandar Abbas dalam rangka peningkatan hubungan militer Iran-Rusia,” kata jubir AL Iran Rear Admiral Hossein Azad,  Rabu (19/12).
Kedatangan kapal tersebut adalah tindak lanjut dari pernyataan panglima armada laut Rusia untuk wilayah Kaspia, Rear Admiral Sergei Alekminski bulan November lalu. Kala itu Alekminski mengataan bahwa Rusia akan mengirim satu armada besar kapal perang ke Iran pada tahun 2013 mendatang sebagai simbol kedekatan hubungan militer Rusia dengan Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir Iran telah meningkatkan kemampuan lautnya secara signifikan. Selain pembangunan kapal-kapal perang buatan sendiri, Iran juga gencar mengirimkan kapal-kapal perangnya ke perairan internasional, dari Laut Mediterania hingga Selat Malaka.

Iran dikabarkan tengah merencanakan pembangunan pangkalan laut di Sudan, sekutu Iran yang dituduh Israel berperan dalam pengiriman senjata-senjata Iran ke gerlyawan Palestina di Gaza. Selain itu Iran telah dua kali mengirim kapal-kapal perangnya ke Syria melalui lepas pantai wilayah Israel di Laut Merah. Kedua hal tersebit sangat jelas ditujukan untuk menunjukkan kesiapan Iran menghadapi konfrontasi dengan Israel dan Amerika.



IRAN, RUSIA, TETAP DUKUNG SYRIA

Di sisi lain Deputi Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa Iran dan Rusia tetap mendukung pemerintahan Syria.

“Saya melihat Rusia tidak mengubah sikapnya terhadap Syria. Iran dan Rusia akan tetap mendukung pemerintah Syria,” kata Amir di sela-sela pertemuan dengan deputi menlu Rusia, Mikhail Bogdanov di Moskow, Rabu (19/12).
Pada tgl 16 Desember lalu Iran mengusulkan 6 poin rencana penyelesaian krisis Syria. Ke-enam point itu adalah penghentian segera aksi militer kedua pihak yang bertikai, pengiriman bantuan kemanusiaan, pencabutan sanksi ekonomi, mengembalikan pengungsi ke tempat asalnya, dan pembentukan dewan rekonsiliasi yang terdiri dari kedua kubu yang bertikai, disusul dengan pembentukan pemerintahan sementara yang mengakomodasi kepentingan kedua pihak.

“Kami percaya mayoritas rakyat Syria mendukung usulan ini. Usulan ini mengakomodasi semua kepentingan rakyat Syria menuju ke penghentian kerusuhan. Pemerintah Syria harus menyetujui usulan ini,” kata Amir.

Pada bulan November lalu Iran menfasilitasi pertemuan antara pemerintah Syria dengan kelompok-kelompok oposisi yang anti campur tangan asing. Pertemuan itu menghasilkan seruan penghentian peperangan dan penolakan atas campur tangan asing. Pertemuan tersebut dihadiri pejabat-pejabat dari Rusia, China, Iraq, Mesir, Turki dan Jordania.



SUMBER: almanar.com; 18-19 Desember 2012

4 comments:

Unknown said...

Oya, sekedar ingin berbagi barangkali ada beberapa saudara kita yang masih bertanya ada apa dengan TV One yg dalam pemberitaannya terkait konflik suriah sangat tidak berimbang dan cenderung menjadi corong kubu pemberontak. Mungkin struktur saham perusahaan2 media milik bakrie ini bisa menjadi jawabannya. Bisa dilihat di gambar berikut :

http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/181890_390347844382046_1485283777_n.jpg

cahyono adi said...

yeah, terkonfirmasi sudah konspirasi jahat itu.

omong-omong TVone sudah tidak lagi pakai judul acara "kabar timur tengah". mungkin setelah diledekin di blog ini mereka jadi malu.

Unknown said...

Yup, dan viva sangat menjaga keberadaan mereka (News Corp Group) karena jika mereka sampai pergi, hal tersebut akan berdampak pada kepercayaan publik yang menurun dan kemudian akan berimbas pada penurunan harga saham. Salam.

Unknown said...

Om, sekalian request pembahasan News Corp dan peranannya di media2 nasional. Akhir2 ini news corp hendak merambah dunia persepakbolaan kita, bagaimana analisisnya terhadap permasalahan ini. Terima Kasih.