Thursday, 5 September 2013

IRAN: BENCANA MENUNGGU AGRESOR SYRIA

Belum pernah demonstrasi kesiapan Iran menghadapi konflik bersenjata di Syria disampaikan sejelas ini. Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Hossein Salami berdiri di atas podium yang disetting seperti tempat perlindungan di medan perang yang dibuat dari tumpukan karung pasir. Selanjutnya ia pun berpidato dengan suara tegas,

"Kita berada di ambang pintu titik balik strategis yang terkait dengan masa depan kawasan ini dan lebih umum lagi masa depan dunia Islam. Apa yang kita saksikan saat ini adalah hasil dari kekalahan berulangkali yang telah dialami Amerika dan sekutu-sekutunya di kawasan ini .... selama lebih dari 3 dekade. Kekalahan-kekalahan itu membuat Amerika untuk mencoba memasuki pusat dari perlawanan Islam, yaitu Syria," kata Jendral Salami dengan suara bergetar dalam pidatonya yang disampaikan hari Selasa (3/9).

Salami menegaskan bahwa perang di Syria akan menjadi "permainan yang sangat berbahaya" dan meyakinkan bahwa tidak akan ada solusi militer dalam konflik Syria dan Isreal harus mempertimbangkan kembali strategi keamanannya.

Menggambarkan Timur Tengah sebagai "dunianya domino politik", Salami mengatakan, "jika adi daya dunia (Amerika) berbicara tentang konsep perang terbatas, maka itu adalah kesalahan sejarah yang terbesar."

Salami menyebutkan bahwa saat untuk melakukan "coba-coba" telah berakhir bagi Amerika, menambahkan bahwa melancarkan serangan terhadap Syria akan menjerumuskan Amerika ke dalam "jebakan waktu dan tempat".

"Siapa yang bisa menjamin bahwa jika mereka campur tangan di Syria sebagai bagian dari rencana strategis mereka, dampaknya tidak akan membahayakan keamanan nasional mereka? ... Bisakan sebuah rencana di atas kertas menghentikan kebakaran di gudang senjata?”

“Syria adalah negeri yang menjadi pilar utama perlawanan (anti-Israel), yang telah menjadi sasaran serangan keamanan, politik dan militer, meski perlawanan dari rakyat, tentara dan pemerintahnya selama 3 tahun adalah sangat membanggakan."

Memuji Syria sebagai negara yang berani menghadapi Israel selama lebih dari 5 dekade, Salami mengingatkan Amerika dan sekutu-sekutunya untuk tidak melakukan aksi militer terhadap Syria.

“Jika Amerika tidak melakukan berbagai kesalahan di masa lalu, mungkin kami tidak akan membuat pernyataan ini dengan nada keras, namun karena tingkah laku dan tindakan-tindakan Amerika di kawasan ini yang penuh dengan kesalahan, maka kami mengingatkan mereka untuk tidak mengulanginya lagi," tambah Salami.

Menyinggung tentang perlawanan yang dilakukan Syria, Salami mangatakan, "Sejarah telah menunjukkan bahwa setiap negara yang dengan bangga mempertahankan dirinya dari serangan, akan mengubah tanah airnya sebagai pemakaman bagi para penyerangnya."



REF:
"Iran Commander: Quagmire Awaits Syria Aggressors"; ALMANAR.COM.LB; 4 September 2013

No comments: