Thursday 23 May 2013

PERDANA MENTERI SYRIA: KEMENANGAN TELAH DEKAT

Tidak ada hari yang lebih menggairahkan saya untuk mengetahui perkembangan konflik Syria, dibandingkan hari ini. Pada hari ini semua perkembangan konflik Syria sangat-sangatlah menyenangkan saya:

* Tiga pesawat tempur Turki dan satu pesawat Israel ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Syria. (Informasi ini disembunyikan oleh media-media massa, namun beredar luas di kalangan pengamat dan inteligen internasional).
* Satu tank Israel hancur dan seorang prajurit Israel tewas akibat serangan artileri Syria terhadap Israel di Golan.
* Pasukan pemberontak yang terkepung dan tengah sekarat di medan perang al Qusair oleh kerjasama tentara Syria dan milisi Hizbollah.
* Turki yang menutup perbatasannya dengan Syria sekaligus menutup jalur logistik untuk pemberontak sebagai dampak serangan bom teroris yang menewaskan puluhan warga Turki.
* Iran segera memproduksi massal rudal Bavar 373 (S-300).
* Pengiriman senjata-senjata pamungkas Rusia ke Syria (rudal S-300 dan Yakhont) yang bakal membuat militer Israel tampak seperti bebek lumpuh.
* Tekad Iran dan Hizbollah untuk membebaskan Dataran Golan dari Israel.
* Pembentukan kembali Armada Laut Tengah Rusia yang bakal menambah kekuatan blok "perlawanan" anti-Israel yang diisi oleh Iran, Syria dan Hizbollah.
* dan pernyataan PM Syria Wael al-Halqi bahwa "kemenangan Syria sudah dekat".


Perdana Menteri Syria Wael al-Halqi manyatakan bahwa kemenangan Syria telah dekat, menyusul perkembangan di medan perang Al Qusayr yang memiliki arti strategis. Pernyataan tersebut diungkapkan al-Halqi di sela-sela rapat kabinet di Damaskus, Selasa (21/5) sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Syria SANA.

Militer Syria yang dikabarkan mendapat dukungan kuat milisi Hizbollah, berhasil mendesak pemberontak di medan perang kota Al Qusayr di dekat perbatasan Lebanon. Dalam pertempuran tersebut tentara Syria berhasil merampas sebuah kendaraan tempur buatan Israel dan membunuh seorang komandan senior kelompok teroris al Nusra Front yang diidentifikasi bernama Abu Omar.

Militer Syria juga mengabarkan perkembangan positif di medan perang Homs dengan kebernasilannya menewaskan sejumlah besar pemberontak dalam operasi pembersihan. Pada hari Sabtu (18/5) Presiden Syria Bashar al-Assad menyatakan bahwa kelompok-kelompok militan dan teroris dari 29 negara terlibat dalam pertempuran di Syria.

Setelah 2 tahun lebih menunjukkan kegigihannya membela tanah air dari serangan militan dan teroris dukungan zionis internasional, Syria akhirnya berhasil meyakinkan sekutu utamanya, Rusia, untuk melakukan "permainan akhir". Permainan tersebut adalah pengiriman senjata-senjata canggih Rusia serta pembentukan kembali Armada Laut Tengah Rusia.

Meski belum ada pernyataan resmi namun sumber-sumber yang sangat kredibel menyebutkan bahwa Rusia telah mengiriman salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia, S-300 serta rudal jelajah anti-kapal Yakhont, ke Syria. Dengan daya jangkau hingga 200 km S-300 mampu menembak jatuh pesawat-pesawat tempur Israel di udaranya sendiri, bahkan yang baru lepas landas ataupun yang hendak mendarat sekalipun. Rudal ini dikendalikan oleh satelit atau program komputer sehingga resistan terhadap semua jenis senjata elektronik yang ditujukan untuk menghancurkan sistem kendalinya. Ditambah kecepatan jelajahnya yang sangat tinggi hingga mencapai 6 kali kecepatan suara membuat rudal ini hampir tidak bisa dihentikan.
Dalam skala kecil Syria sebenarnya telah memiliki senjata ini sejak tahun 1990-an. Namun baru setelah Israel melakukan serangan-serangan udara awal Mei lalu, Rusia mengirimkan sejumlah besar senjata ini. Sedangkan Yakhont adalah rudal anti-kapal canggih yang jika dipasang di pantai Syria akan mampu menenggelamkan kapal-kapal yang berlayar di lepas pantai Israel.

Sementara itu hampir semua kapal perang Rusia, termasuk versi tertua dilengkapi dengan rudal S-300. Sebagian lainnya dilengkapi dengan versi yang lebih canggih, Alexander, yang mampu terbang dengan kecepatan hingga 8 kecepatan suara dan melakukan manufer-manufer ekstrim sehingga tidak mungkin bisa ditahan oleh sistem pertahanan udara "Patriot" atau "Iron Dome" Israel.

Dengan kehadiran senjata-senjata itu semua maka hari-hari dimana Israel menikmati keunggulan udara absolut atas negara-negara tetangganya, telah berakhir. Syria bersama-sama Hizbollah dan Iran pun bisa mengkonsentrasikan diri untuk membebaskan Dataran Golan dan bahkan Palestina.


PEMBERONTAK MINTA TOLONG

Sementara itu pemberontak yang terdesak di medan perang Al Qusayr dikabarkan telah mengeluarkan seruan "minta tolong".

Ketua kelompok oposisi Syria National Coalition George Sabra mengeluarkan seruan tersebut hari Rabu (22/5) saat pasukan Syria berhasil merebut sebagian besar kota tersebut dari tangan pemberontak dengan menimbulkan kerugian besar pada pemberontak.

“Batalion-batalion revolusioner dan tentara pembebasan, segeralah menyelamatkan Qusayr dan Homs," demikian bunyi seruan tersebut.

“Kami menyerukan masyarakat internasional untuk membuka koridor kemanusiaan untuk membawa pergi orang-orang yang terluka dan memberikan obat-obatan dan bantuan terhadap 50 ribu orang yang terkepung," kata Sabra.

Tentara Syria sendiri telah menyebarkan leaflet ke seluruh penjuru kota sebelum melancarkan operasi pembersihan sejak hari Senin (20/5). Leaflet tersebut berisi himbauan kepada warga sipil untuk mengungsi serta pengumuman bahwa tentara membuka koridor kemanusiaan baru mereka.



REF:
"Syrian prime minister says victory against terrorists is nearing"; Press TV; 22 Mei 2013
"Russian Med fleet returns – an unintended consequence"; Jim W. Dean; Press TV; 20 Mei 2013
"“SNC” Urges Opposition Fighters across Country to “Rush to Rescue" of Qusayr"; almanar.com.lb; 22 Mei 2013

No comments: