Monday, 24 October 2016

Pengamat Politik Muak Pada Kemunafikan Ahok dan Tim Buzzer-nya

Indonesian Free Press -- Pengamat politik INDRA J. PILIANG mengungkapkan kejijikannya atas kemunafikan Ahok dan tim buzzernya melalui akun Twitter-nya baru-baru ini, dengan mengungkap aliran dana pengembang yang ditengarai mengalir untuk pencitraan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahoax). Dana tersebut, menurut Pilliang juga mengalir ke tim buzzer Ahoax, berikut kicauan Pilliang:

"Terima anggaran ratusan trilyun dari korporasi2 raksasa atas nama Dana CSR itu adlh sembako politik yg sebenarnya di DKI Jkt."

"Ratusan trilyun dana2 korporasi Alibaba & Cheng Kuan Tai yg dipakai utk bangun fasilitas2 publik sdh jd sembako politik Jkt dlm 5 thn ini."


"Tak ada segobangnya itu nilai sembako Agus-Sylvi dibanding dana ratusan trilyun yg dipakai Ahoax utk bangun citra dirinya selama ini. NULL!"

"So? Tai kucing itu buzzer2 yg mempersoalkan sembako a.n. Agus-Sylvi, tp diam dg dana sembako ratusan trilyun korporasi u/ citra politik."

"Neh sembako pencitraan dana pengembang yg dipake o/ Ahoax. Jumlahnya trilyunan, boo abooo... Ginian yg mirip Romawi!"

"Jika gue beber angka2nya, mabok lu pade. Tmsk utk biayain relawan2 pengembangan & pengawasan rumah susun; itu dari korporasi lu, bidji!!!"
"Hayuk, main capture2an. Berapa trilyun dana pengembang reklamasi yg dipakai Ahoax sbg sembako CSR? Mudah kok."
"Pamer kolom2 yg sepenuhnya utk nyari uang recehan itu setidaknya meneguhkan betapa klpk salaharah ini bener2 intellectual decoy. Bidji!"

"Pindah jalur dari isu2 salaharah ke isu2 kota Jkt hanya demi uang dari pengembang itu bikin muntah selera intelektual gue. Mau gue bongkar?"

"Praktek kolomnis2 berbayar yg banting setir dari isu2 agama ke isu2 teknis pembangunan Jkt ini sudah memuakkan. Bau iklannya tajam. Bidji!"

"Ahoax bangun rumah susun," tulis lu di koran2 dg nada advertorial yg bau pesing. Itu kalimat SALAH. Yg ngebangun: pengembang. Dusta lu!!!"

"Dan ingat, nyari 1 Juta KTP itu juga bagian dari sembako politik. Lu kampanye setahun lbh utk jd Cagub DKI dg modal kumur2? Mual gue. Huex!"

"Sembako komputer ke KPU DKI itu lbh berbahay."

"Capture aja tuh isi TL seleb2 ngehe buzzer2 culun yg setahun lbh kampanye dini Ahoax, tmsk pake hadiah2 uang. Huex nggak sih? Bidji!"

"Nggak malu lu, kampanyein Ahoax setahun lbh pake hadiah ini itu, sembako ini itu, eh skrg persoalkan sembako Agus - Silvy? Lbh duluan siapa?"

"Yuuuk, laporin kampanye dini Ahoax dg bukti 1 Juta KTP ke Bawaslu dan ribuan foto selfie di mal2 punya pengembang di Twitterland. Dooor!!!"
"Scr etik dan moral, buzzer2 yg kampanyein Ahoax Ahoax Ahoax selama setahun ini, layak pindah warga negara ke zaman Romawi era Vincentius."

"Booth2 kampanyein Ahoax utk nyari KTP itu punya pengembang. Sembako murah meriah dari pengembang. Ngehe lu, kampange era Romawi! Bidji!"

"Lu kampanyein Ahoax sjk dini emang bukan dikasih dana sembako politik? Berani unjuk bidji, eh, rekening koran lu2 pade? Sok2an ngemeng etik!"

"Lagian, buzzer2 yg sok2 ngintelek itu bukan warga DKI Jkt kek gue. Kerja mrk sok peduli org2 Jkt, pd nyari honor2 double aja tuh."

"Syarat jd buzzer utama itu unjukin lu punya bidji, eh, KTP dulu dong. Itu baru jantan!"

"Satu2 gue bongkar kejahatan buzzer2 Ahoax selama ini. Nih Taman Amir Hamzah, dibangun Barito Pacific TBK. Bidji lu!!!"

"Udah, itu dulu. Ntar gue terusin. Gue byk waktu kok bongkar2 kejahatan intelektual buzzer2 Ahoax yg byk yg bukan warga DKI Jkt ini."

1 comment:

Kasamago said...

Smg Ibukota negara mendapatkan Pemimpin yang diharapkan rakyat dan para patriot bangsa