Sunday, 8 September 2019

Israel Tinggalkan Pangkalan Militernya setelah Diserang Hizbollah

Indonesian Free Press -- Israel meninggalkan pangkalan militernya dengan terburu-buru setelah diserang kelompok Hizbollah yang menewaskan seorang Jendral dan sejumlah pasukan Israel.

Seperti dilaporkan Veterans Today, dengan mengutip laporan Russia Today, 7 September, pos militer Avivim yang terletak di dekat perbatasna Lebanon kini bak rumah hantu setelah militer Israel meninggalkannya. Diduga kuat Israel meninggalkannya dengan terburu-buru dengan ditemukannya sejumlah peralatan militer berharga di pangkalan itu seperti tank-tank dan amunisi.


"Kru Russia Today berhasil memasuki pangkalan militer itu. Pos tersebut tampaknya ditinggalkan dengan terburu-buru setelah pertempuran terakhir dengan Hezbollah dan IDF (Israel Defence Force) meninggalkan begitu saja sejumlah kendaraan militer dan amunisi," tulis laporan itu.

Pangkalan militer tersebut menjadi ajang pertempuran sengit antara Hezbollah dan IDF pada hari Minggu lalu (1 Agustus). Hezbollah berhasil menembak sebuah kendaraan militer Israel dengan rudal anti-tank. Serangan ini menewaskan seluruh penumpangnya, termasuk seorang jendral Israel, demikian klaim Hizbollah. Israel membalas dengan menembakkan artileri dan rudal dari helikopter ke arah posisi Hizbollah. Serangan Hizbollah ini dilakukan sebagai balasan atas serangan Israel atas kelompok tersebut di Suriah yang menewaskan sejumlah pasukan Hizbollah.


Russia Today mengunjungi pangkalan itu hari Selasa (3 Agustus) dan mendapatkannya dalam kondisi kosong tanpa penjagaan apapun.

"Israel meninggalkannya dengan pintu-pintu yang masih terbuka. Semua orang bisa memasukinya, tidak ada penjagaan di sekelilingnya," tulis RT.

Koresponden RT Daliya Namari menulis, “tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya", militer Israel meninggalkannya begitu saja tanpa khawatir disusupi orang.

Beberapa kendaraan lapir baja ditinggalkan dengan pintu terbuka dan orang-orang meninggalkan barang-barangnya begitu saja, termasuk dokumen-dokumen.


Serangan Hizbollah

Menyusul serangan Hizbollah merilis video yang menggambarkan tertembaknya kendaraan militer Israel di pangkalan militer Avivim. Seperti biasa, Hizbollah menembakkan dua rudal secara berurutan. Ledakan pertama menghancurkan lapisan baja aktif yang melindungi kendaraan dan tembakan kedua menghancurkan kendaraan itu sendiri. Ledakan dan kebakaran hebat terjadi setelah serangan itu.

Menurut laporan Russia Today rudal yang ditembakkan berjenis Phoenix atau Koronets. Sementara editor Veterans Today menyebut Ian Greenhalgh, menyebut rudal tersebut buatan Iran yang didisain oleh Rusia.

Hizbollah menyebut serangan tersebut telah dipersiapkan rapi. Mereka hanya menyerang kendaraan yang telah diidentifikasi. Tembakan dilakukan dari arah belakang dan Israel tidak pernah menduganya.

Pangkalan militer Avivim dihuni oleh sekitar 100 personil militer Israel, termasuk seorang jendral yang diklaim Hizbollah menjadi korban dalam serangan mereka. Pangkalan ini melakukan segala aktifitas militer termasuk inteligen dan perawatan peralatan militer.

Media-media Israel melaporkan, setelah terjadinya serangan sejumlah helikopter mendarat di pangkalan dan mengevakuasi para korban ke kota Haifa. Otoritas Israel membantah adanya korban. Mereka mengklaim, korban yang dievakuasi itu untuk mengelabuhi Hizbollah sehingga mereka menghentikan serangannya. Namun video yang dirilis Hizbollah dan laporan Russia Today membongkar kebohongan Israel.(ca) 

No comments: