Wednesday 22 November 2017

Lebanon Tolak Tekanan Saudi-Liga Arab, Hizbollah Siaga Perang

Indonesian Free Press -- Presiden Lebanon Michael Aoun menuduh Liga Arab terlibat dalam rencana Israel untuk menyerang Lebanon dengan menuduh Hizbollah sebagai kelompok teroris.

"Lebanon memiliki hak absolut dengan segala daya untuk melawan rencana Israel terhadap Lebanon," kata Aoun melalui Twitter, Senin (20 November).

Pernyataan itu hanya berselang sehari setelah para Menlu Liga Arab (di luar Lebanon dan Irak) dalam pertemuan di Kairo mengeluarkan pernyataan bersama menuduh Hizbollah sebagai organisasi teroris. Padahal, Hizbollah adalah organisasi resmi yang tergabung dalam pemerintahan Lebanon dan menduduki 14 kursi dalam parlemen Lebanon. Hizbollah juga menjadi pahlawan bagi bangsa Lebanon dengan keberhasilannya mengusir Israel dari wilayah Lebanon Selatan tahun 2000, setelah menduduki wilayah itu sejak tahun 1982.


Para menlu Liga Arab juga menyalahkan pemerintah Lebanon yang disebutnya telah mendukung Hizbollah dan karenanya terlibat dalam kesalahan-kesalahan Hizbollah. Tentang tuduhan ini, Aoun pun menolaknya dengan keras melalui Twitter: “kami tidak bisa menerima tuduhan bahwa pemerintah Lebanon terlibat dalam aksi-aksi terorisme.”

Penolakan keras atas tuduhan Liga Arab juga disampaikan oleh Menlu Lebanon Gebran Bassil yang menyebut Hizbollah merupakan “bagian fundamental dari negara Lebanon.” Ia balik menuduh Saudi, yang menjadi sponsor utama pertemuan para menlu Liga Arab itu telah membantu Israel dengan melemahkan Hezbollah.

Pertemuan dan pernyataan para menlu Liga Arab itu menyusul pernyataan Panglima AB Israel Jendral Gadi Eisenkot yang menuduh Iran dan Hizbollah sebagai ancaman terbesar bagi keamanan kawasan. Dalam wawancara dengan media Saudi, Elaph, Eisenkot lebih jauh mengatakan bahwa negaranya siap untuk bekerjasama dengan Saudi Arabia untuk melawan Iran.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan yang semakin panas, Wakil Ketua Hezbollah Sheikh Nabil Qaouq mengatakan bahwa pihaknya telah siap siaga untuk melakukan segala aksi militer melawan rencana Saudi-Israel.

“Gerakan Perlawanan telah siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Kami sangat yakin untuk meraih kemenangan dan memukul mundur setiap agresi,” kata Qaoud.(ca)

No comments: