Wednesday 1 November 2017

E-KTP ADALAH UNTUK MASUKNYA CINA RRC DAN PILPRES 2019

Antara 2009-2014 sudah masuk RI 3,5 juta Cina ilegal (ini di luar angka TKA Cina ilegal) dan sdh menjadi WNI ber-KTP, tentu dibantu oleh oknum pro Komunis (baru muncul dlm data BPS). Ttg pertambahan Etnis Cina 2009 - 2014, non Muslim, yg dpt dipastikan mereka sdh milih Jokowi pd Pilpres 2014 lalu.
Kalau selama 2 tahun (2012 - 2014 ) saat Jokowi masih Gubernur saja jumlah Cina ilegal yg bisa masuk 3,5 juta, maka jangan kaget kalau selama 3 tahun setelah Jokowi menang Pilpres, hingga akhir 2017 ini jumlah Cina ilegal yg dibantu utk masuk dan dberi KTP jauh lebih besar dari 3,5 juta itu. Shg melihat angka Etnis Cina WNI pada 2014 bisa melompat menjadi sekian juta, dan pada 2019 nanti akan melompat lagi menjadi sekian puluh juta... semua itu akan memiilih Jokowi lagi.

Poin itu jadi sebab mengapa E-KTP dikerjakan sedemikian rupa, dan dibiarkan dikorupsi. Pelaksanaannya pun dibiarkan kacau-balau. Yang penting Cina2, terutama yg ilegal, diprioritaskan dengan membuat aturan agar mengurus KTP tak perlu lagi lewat RT/RW segala. Shg org yg tak dikenal di suatu kampung bisa leluasa mengurus KTP dan Mendadak menjadi WNI.
Sampai sekarang jumlah orang-orang Cina WNI masih belum terdata dengan baik oleh BPS. Ada yang mengatakan pada 2009 jumlahnya mencapai sekitar 8 juta. Tetapi ada juga yang menyatakan, bahwa pada 2014 jumlah WNI Cina sudah mencapai 24-25 juta, yang berarti sudah mencapai 10% dari seluruh penduduk Indonesia. Kalau masuk lagi 10 juta dari RRC, orang Cins di Indonesia bisa menjadi penduduk Nomor dua sesudah Orang Jawa.
Kelihatannya data BPS memang keliru...
@SBP

No comments: