Friday 18 September 2009

Agen Asing Pengkhianat yang Tertangkap


Mohammed Zuhair Siddiq, saksi kunci persidangan kasus pembunuhan mantan PM Lebanon Rafiq Hariri, tertangkap di Uni Emirat Arab dalam kasus pemalsuan passport yang dikeluarkan oleh dinas inteligen Perancis. Hal ini membuktikan bahwa pembunuhan Hariri, aksi-aksi politik yang menyertainya di Lebanon, hingga pengadilan internasional perkaranya, merupakan sebuah rangkaian aksi inteligen asing untuk menyeret Lebanon ke dalam jerat kepentingan asing (barat).

Menurut berita yang dilansir harian Gulf News , Selasa (15/9), Mohammed Zuhair Siddiq, ditangkap di United Arab Emirates karena menggunakan "paspor palsu yang dibuat oleh dinas inteligen Perancis." Menurut Gulf News Siddiq berada di Uni Emirat untuk mendapatkan suaka politik.

Siddiq, dalam laporan awal tentang komisi penyidik PBB dalam kasus pembunuhan Hariri di Beirut Februari 2005, disebut-sebut sebagai saksi kunci. Pada bulan Mei lalu, jaksa penuntut dalam pengadilan internasional kasus tersebut menolak kesaksian Siddiq dengan menyebutkannya sebagai saksi yang tidak kredibel dan menunda proses pengadilan.

Setelah pembunuhan Hariri, Siddiq ditahan di Perancis tahun 2005. Setahun kemudian ia dibebaskan untuk kemudian menghilang secara misterius tahun 2008 sebelum akhirnya ditangkap di Uni Emirat.

Pembunuhan Hariri membuat konstelasi politik di Lebanon berubah drastis dalam sekejap. Pengaruh Syria yang begitu dominan di Lebanon selama berpuluh tahun digantikan oleh pengaruh Amerika/Israel melalui sebuah gerakan politik yang disebut "Revolusi Cedar" pada tahun 2005. Ini adalah sebuah kasus keberhasilan inteligen barat yang cemerlang.

Saat ini konstelasi politik Lebanon diwarnai oleh dua kubu: pemerintah yang pro Amerika/Arab Saudi/Israel dan kubu oposisi yang pro Syria/Iran. Dalam pemilu parlemen dua bulan lalu sebenarnya kubu oposisi memenangkan jumlah perolehan suara. Namun karena sistem politik Lebanon yang agak rumit yang merupakan perpaduan sistem distrik dan sistem proporsi berdasarkan etnis, maka kubu pemerintah yang dipimpin oleh Rafiq Hariri memenangkan perolehan kursi parlemen dan berhak membentuk pemerintahan yang saat ini tengah dalam proses negosiasi antara kedua kubu.

No comments: