Monday, 27 June 2011

ANJING LEBANON PUN MELAWAN ISRAEL


Tidak ada satu negara yang begitu kuat mendapat tekanan dari zionis dan antek-anteknya, dan melawan dengan gigih, kecuali Lebanon. Itulah yang membuat saya (blogger) tertarik untuk terus mengikuti perkembangan politik di sini. Lebih jauh saya percaya, Lebanon bakal menjadi ajang perang besar mendatang antara kekuatan zionis Israel melawan para pembela kebenaran.

Rakyat Lebanon yang melawan Israel tergabung dalam blok "Perlawanan" yang ditulangpunggungi oleh Hizbollah. Selain muslim Shiah, blok ini didukung oleh rakyat lebanon dari berbagai etnis dan agama seperti Kristen, Sunni hingga Druze. Namun peristiwa baru-baru ini membuktikan bahwa tidak hanya manusia, binatang seperti anjing pun telah berani melawan Israel.

Sebagaimana diberitakan televisi Almanar tgl 17 Juni lalu, sekawanan anjing gembala Lebanon yang setia kepada tuannya, menyerang sekelompok tentara Israel yang melintasi perbatasan mencoba menculik seorang gembala Lebanon. Dalam insiden ini seekor anjing mengalami luka parah setelah menggigit tentara Israel yang memukulnya dengan popor senjata. Namun perlawanan anjing-anjing itu berhasil menggagalkan upaya penculikan tentara Israel.

Menurut siaran tersebut peristiwa tersebut terjadi 250 meter dari perbatasan Israel-Lebanon di kawasan perbukitan Saddana di Shebaa, Lebanon Selatan, yang dibebaskan oleh Hizbollah dari pendudukan Israel sejak tahun 2000.

Pengembala yang diwawancarai Almanar, Alaa Mohammad Al-Nabaa mengatakan, "Saya heran setelah anjing-anjing saya tiba-tiba menggonggong terus-menerus. Setiap saya bergerak maju, gonggongan itu semakin keras. Tiba-tiba muncul 2 tentara Israel, seorang dari sisi kiri dan seorang lagi dari sisi kanan. Saya langsung lari saat mereka mulai memanggil saya untuk berhenti, tapi saya terus berlari. Dan kemudian, mereka terlibat dalam perkelahian dengan anjing-anjing saya."

Atas kejadian ini, anggota parlemen dari kelompok "Perlawanan" Kassem Hashem yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan kepada Almanar, "Sebelum kita mengajukan pelanggaran ini ke internasional, kita harus membukanya kepada para politisi Lebanon (kelompok komprador blok 14 Maret yang dipimpin pemimpin Sunni dan mantan perdana menteri Saad Hariri) yang terus-menerus memuji keputusan komunitas internasional (terkait pengadilan internasional atas pembunuhan mantan perdana menteri Rafiq Hariri) dan terus mendesak kita untuk mematuhinya."

"Kami bertanya kepada mereka hari ini, siapa yang menjadi bagian dari pelanggaran internasional?" tambah Hashem.

No comments: