Indonesian Free Press -- Siapa kau yang suka mencela keturunan Rosulullah yang telah disucikan Allah sesuci-sucinya?
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah tulisan seorang 'cendekiawan' Islam Indonesia yang cukup terkenal dengan pemikiran-pemikirannya yang agak liberal yang telah berani melecehkan Habib Rizieq pemimpin FPI. Seketika darah saya meluap dan memberikan respons keras atas tulisan tersebut.
"Setinggi apapun ilmumu, derajatmu tidak akan bisa menyamai Habib," demikian respon saya kepada penulis tersebut.
Saya meyakini hal ini dengan teguh karena Habib Rizieq adalah seorang ulama keturunan Rosulullah, mahluk paling sempurna yang diciptakan Allah di alam semesta. Allah sendiri telah menjamin hal itu dengan perintahnya kepada manusia untuk selalu bersholawat kepada Rosulullah dan keluarganya dan secara tegas menyebut mereka sebagai mahluk-mahluk yang disucikan Allah sebesar-besarnya (QS Al Azhab 33). Sedang Rosulullah bersabda bahwa orang yang di dalam tubuhnya mengalir darah Rosulullah, tidak akan terbakar api neraka.
Memang sulit difahami bagi orang-orang yang tanpa sadar telah menjadi sombong dengan ilmunya. Mereka menyangka kemuliaan seseorang ditentukan oleh amal-amal dan ilmunya. Padahal semua itu tidak ada artinya tanpa rahmat-Nya. Itu memang berlaku bagi semua orang, kecuali para habib dan itrah ahlul bait nabi. Karena Allah, dengan hak-Nya, telah memberikan keistimewaan kepada mereka.
==========
Mengenal Habib Rizieq, Anak Pejuang Kemerdekaan yang Kini Menjadi Imam Besar FPI dan Panglima Umat
[portalpiyungan.co] Siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini. Beliau seorang ulama besar Indonesia yang memiliki jutaan pengikut. Seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin atau Imam Besar organisasi Front Pembela Islam. Beliau seorang mujahid tangguh, seorang orator ulung dan seorang singa podium ketika di atas panggung. Beliau mampu membangkitkan ruhul jihad didepan banyak orang. Beliau berani mengatakan yang haq itu haq dan yang batil itu batil walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Setiap pengajian atau atau tabligh akbar yang dimana beliau menjadi penceramahnya suka dihadiri oleh ribuan bahkan ratusan ribu orang.
Beliau adalah DR. Al Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc.MA.DPMSS. Rumah beliau terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang Jakarta Pusat. Walau pun kini Beliau pindah ke Markaz Syariah di Megamendung Bogor Jawa Barat.
Beliau lahir di Jakarta, 24 Agustus 1965. Nasabnya hingga ke Rasulullah SAW. Nasab: Al Habib Muhammad Rizieq Shihab bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Husein bin Muhammad bin Syeikh bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad Syihabuddin Al-Asghar bin Abdurrahman Al-Qadhi bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Syeikh Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf …bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW.
Nasab Istrinya
Nasab Istri Habib Rizieq Shihab adalah: Syarifah Fadhlun Yahya binti Faadhil bin Hasan bin Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Umar bin Aqil bin Syeikh bin Abdurrahman bin Aqil bin Ahmad bin Yahya bin Hasan bin Ali bin Alwi bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau memang keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-38. Beliau mewarisi ketegasan datuknya, kesantunan serta akhlaknya yang baik dan ilmunya yang luas. Meskipun begitu Al Habib Muhammad Rizieq pernah berkata:
"Garis keturunan bukan untuk tujuan pamer. Jika itu adalah tujuan, maka merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa."
Putra Pejuang
Al Habib Husein ayahnya Al Habib Rizieq meninggal dunia tahun 1966. Jadi, ketika itu Al Habib Rizieq baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya hanya dari foto,” kata Al Habib Rizieq.
Sang ayah lahir tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada seorang anggota keluarganya, "Tanyakan kepada putra saya ini, kalau sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok." Al Habib Rizieq pun tumbuh menjadi seorang ulama besar yang disegani oleh kawan maupun lawan. Menurut sejumlah teman almarhum Habib Husein Shihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Al Habib Husein ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
Al Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini beliau punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya. Rupanya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Al Habib Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia diseret dengan kendaraan Jeep. Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib Husein Shihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Setelah diselamatkan oleh para laskar pimpinan KH. Noer Ali. Beliau selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak. Beliau sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Noer Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.Pernah dalam suatu kesempatan Al Habib Muhammad Rizieq Shihab memperlihatkan foto ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal kemerdekaan. Al Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya punya semangat nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar semangat para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia serta merupakan seorang pejuang kemerdekaan.
Semenjak ayahnya meninggal Al Habib Muhammad Rizieq Shihab tidak dididik di pesantren. Namun, sejak berusia empat tahun Beliau sudah rajin mengaji dari masjid ke masjid. Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Al Habib Muhammad Rizieq Shihab.Pendidikan sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992. Studinya ke King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Beliau tinggal di Arab Saudi kurang lebih selama 7 - 8 tahun.
Selanjutnya Al Habib Muhammad Rizieq Shihab juga telah menyelesaikan Studi Islam S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia. Sebelum Beliau sekolah di luar negeri, Beliau juga sering menghadiri berbagai majelis taklim yang ada di Jakarta serta belajar pada para ulama dan Habaib yang ada di Jakarta.
Setelah pulang ke Indonesia beliau mulai mengajar bahkan menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta. Selain itu, sekarang ini beliau masih menjabat sebagai Mufti Besar Kesultanan Darul Islam Sulu Malaysia (gelar: Datuk Paduka Maulana Syar'i Sulu). Jadi, gelar DPMSS merupakan singkatan dari mufti sulu.
Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun serta dikaruniai 7 orang anak perempuan: Rufaidah Syihab, Humairah Syihab, Zulfa Syihab, Najwa Syihab, dan Mumtaz Syihab, Fairuz Syihab dan Zahra Syihab. Anak-anak tersebut disekolahkan di Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan umum).
Mendirikan FPI
Al Habib Muhammad Rizieq Shihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998 atau tanggal 25 Robi’utsani 1419 H. Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta. Beliau dalam menegakkan amar maruf nahi munkar memang tegas dan tanpa pandang bulu. Organisasi yang mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat pada awal berdirinya. Maka, berbagai kritik, kecaman, tuduhan, tudingan,
fitnah dan caci maki, teror, ancaman dan intimidasi kerapkali dialamatkan pada Habib dan organisasi ini.
Berbagai ujian dan cobaan menghantam Habib, serta para aktivis yang tergabung dalam FPI. Pada tanggal 3 Sya’ban 1419 H/ 22 November 1998 terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Peristiwa ini menyeret FPI ke dalam tragedi berdarah yang menggemparkan dunia. Bahkan pada tanggal 11 April 1999 Al Habib Rizieq ditembak orang tak dikenal.
Alhamdulillah.. atas berkat pertolongan Allah SWT beliau selamat dari usaha pembunuhan tersebut. Setahun kemudian yaitu sepanjang tahun 2000 terjadi penangkapan besar-besaran terhadap aktivis FPI diberbagai wilayah.
Keluar Masuk Penjara
Benarlahlah kata pepatah “semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menerjang”. Begitulah yang dialami oleh Al Habib Rizieq beserta para aktivisnya yang tergabung dalam FPI harus keluar masuk penjara serta menghadapi berbagai badai fitnah, cacian dan ancaman.
Tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2002 Al Habib Rizieq dipenjara dalam rumah tahanan Polda Metro Jaya tanpa ada alasan yuridis yang jelas. Kemudian dilanjutkan dengan tahanan rumah, lalu penangguhan penahanan hingga 20 April 2003. Akan tetapi, pada 21 April 2003 Al Habib Rizieq kembali dijebloskan ke penjara rumah Tahanan Salemba. Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.
Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Syihab divonis 1,5 tahun penjara karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni.
Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.
Al Habib Rizieq sangat paham dan mengerti bahwa berbagai
penahanan tersebut merupakan bagian dari upaya pemberangusan
dakwah Habib bersama FPI dan gerakan amar maruf nahi
munkarnya. Berbagai alasan dibuat, pasal berlapis disiapkan
dan kedzoliman atas nama hukum dilakukan.
Namun, apapun bentuk kedzoliman yang dilakukan,
Alhamdulillah.. FPI tetap eksis dan konsisten dengan
perjuangan amar maruf nahi munkar. Bahkan jumlah anggota FPI
semakin banyak. Diberbagai daerah dari ujung Merauke-Aceh
sampai ke berbagai pulau yang ada di Indonesia
dideklarasikan cabang-cabang FPI. Bahkan di Malaysia telah
berdiri cabang FPI. Di negara lainpun seperti di Hadhramaut
Yaman, Kairo Mesir telah terdapat cabang FPI yang tergabung
dalam FMI (Front Mahasiswa Islam) yaitu organisasi sayap
FPI.
Tidaklah heran jika Sulthanul Ilmi Al Habib Salim As
Syathiri pimpinan Ribat Tariem Hadhramaut Yaman pernah
berkata dalam Haul ayahandanya Al Quthb Al Habib Abdullah
bin Umar As Syathiri, “Bahwa para habaib, ulama, shalihin
serta aulia banyak sekali di bumi ini termasuk di Indonesia.
Akan tetapi, sangat jarang sekali ada seorang habib yang
berani seperti Habib Rizieq. Mungkin adanya hanya 800 tahun
sekali itu juga dulu ketika zaman Al Imam Faqih Muqaddam
Muhammad bin Ali Ba’alawi”.
Kerja Sosial
Al Habib Rizieq berdakwah memang bukan saja melakukan amar
maruf nahi munkar dan berjihad, akan tetapi Al Habib Rizieq
bersama FPI melakukan berbagai bakti sosial diberbagai
penjuru negeri yang ada di Indonesia. Hal ini tentu
mengundang simpati masyarakat dan berbagai kalangan. Sangat
berbeda jauh dengan pemberitaan-pemberitaan diberbagai media
sosial yang selalu menyudutkan atau memojokkan Habib dan
FPI. Beberapa bakti atau aksi sosial yang dilakukan oleh Al
Habib Rizieq bersama FPI adalah sebagai berikut:
1. Menjadi evakuator mayat terbanyak ketika terjadi Tsunami
di Aceh
Menteri Sosial ketika itu, Dr. Salim Segaf mengapresiasi
kontribusi FPI selama ini. "Saya pernah mengunjungi Habib
Rizieq dan kawan-kawan FPI ketika bencana tsunami Aceh,
saya salut kepada FPI yang telah mengevakuasi puluhan ribu
mayat ketika itu," ujarnya.
"Saat bencana Tsunami Aceh saya bertemu Habib Rizieq,
ternyata beliau dan laskar FPI itu tinggal di kuburan
dengan mendirikan tenda-tenda bukan di hotel. Habib Rizieq
memimpin laskar untuk mengevakuasi mayat selama 4 bulan.
Subhanallah, inilah yang FPI lakukan. Bayangkan, tinggal di
kuburan, kita semalam aja udah takut, ini 4 bulan," ujar
menteri sosial menceritakan.
1. Dalam peristiwa bencana tsunami di Aceh tahun 2004 lalu,
dengan biaya sendiri serta peralatan seadanya FPI berhasil
mengevakuasi sekitar 100 ribu mayat, banyak mayat yang sulit
dievakusi namun bisa diatasi oleh anggota FPI, bahkan
relawan FPI-lah yang menemukan mayat. Jasa besar FPI itu
hampir tidak diberitakan sama sekali oleh media-media
sekuler. Dalam tugu Tsunami disitu ditulis bahwa FPI
merupakan yang terbanyak dalam mengevakuasi mayat sedangkan
urutan selanjutnya adalah TNI Polri dan lembaga lainnya.
2. Gempa Padang. Seperti halnya di Aceh relawan FPI juga
banyak yang turun ke Padang. Bahkan hingga berbulan bulan
menolong korban gempa.
3. Gempa Jogja
4. Letusan Merapi Jogja
5. Longsor Leuwi Gajah
6. Air bah Morowali
7. Jebolnya tanggul Situ Gintungg Tangerang.
8. Tsunami di Pangandaran
9. Longsor di Ciwidey Bandung dan berbagai tempat lainnya
yang mengalami bencana Relawan FPI selalu terdepan.
10. Bantuan untuk Palestina rutin setiap tahunnya tak kurang
dari Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).
11. Pembagian sembako bagi orang-orang yang tidak mampu di
berbagi tempat.
12. Banjir Bandang yang baru baru ini menimpa Garut Jawa
Barat. Relawan FPI tetap bertahan sebulanan ini hingga kini
dan hingga nanti tuntas.
Kerjasama FPI dengan Kemensos RI secara nasional dalam
Program Bedah Kampung. Ribuan rumah miskin di puluhan
kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta,
Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah.
Kerjasama FPI dengan Kemenag RI dalam Program Pengembalian
Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat dan
masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin Tasik, 800 warga
Ahmadiyah kembali pada Islam.
Sejumlah Pemda di berbagai Daerah bekerjasama dengan FPI
dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan,
pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul, dan
sebagainya.
Bahkan pernah ada kerjasama FPI dengan almarhum Taufiq
Kiemas Pimpinan MPR RI dalam pemantapan Empat Pilar RI. FPI
tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka
Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar dan lurus.
Maka itu Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Gamawan Fauzi
pernah mengimbau agar Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama
dengan organisasi masyarakat ini.
Bahkan saat ini FPI sudah melakukan upaya pencegahan banjir
Jakarta dengan mereboisasi daerah hulu sungai yang mengarah
ke Ibu Kota. Lokasi bertempat di Pesantren Agrikultural
dareah Gunung Pangrango, Puncak. Pada Januari FPI menanam
sekitar 40 ribuan pohon.
Habib Rizieq menargetkan agar di bulan Desember ini ada 300
ribu pohon tertanam di sana. Sehingga dua tahun kedepan ada
satu juta pohon untuk reboisasi hutan Lokasi. Di daerah
tersebut ada empat aliran sungai yang mengarah ke Jakarta.
Aksi sosial tersebut merupakan sebagian kecil yang sudah
disumbangkan oleh FPI untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
Masih banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya yang telah
dilakukan oleh Al Habi Rizieq Shihab bersama FPI.
Dan kini, di saat terjadi penistaan Al-Quran, Habib Rizieq
tampil didepan memimpin Umat dalam membela Al-Quran.
Saat #Aksi411, Habib Rizieq memimpin jutaan umat Islam yang
menuntut ditegakkannya hukum seadil-adilnya bagi penista
Al-Quran. Gas air mata yang ditembakkan ke beliau atas izin
Allah SWT berbalik arah menuju aparat.
Dalam pengajian pasca Aksi411 di Markaz FPI Petamburan
Jakarta, Ahad (6/11/2016), Habib Rizieq berwasiat:
"Saya amanatkan kepada ummat, jika saya ditangkap, jika saya
dibunuh... Perjuangan ini harus terus di lanjutkan dan
jangan pernah terhenti."
__
*Dari berbagi sumber
8 comments:
Semoga Allah SWT selalu dan senantiasa melindungi umat nya yang menegakan kemuliaan Islam
Kami siap berjuang bersama FPI.,
Kami siap berjuang bersama FPI.,
Dulu dibenci sekarang dipuja puja...abang...abang...sampe segitunya.
Ulas donk mengenai pak sby....katanya agus dicalonin gub Dki untuk menjegal anis agar suaranya terpecah,sby sama jokowi neolib kapitalis,tpi kenapa sby paling semangat untuk menjatuhkan pemerintah?manjadi seorang pengamat tapi dalam hatinya ada kebusukan,dengki penilaiannya tdak akan obyektif...
Halo. Saya gak pernah membenci habib. Saya rela mencium kaki seorang habib sebagai tanda kecintaan saya pada datuknya, Rosulullah S.A.W. Tidak seperti Anda dan kawan-kawan Anda yang mengaku pecinta Ahlul Bait, tapi membenci habib dan mencintai kafir Ahok. Anda munafik berat.
Blognya mantap ya
adakah kita meragukan ahlulbait adalah jalan yang lurus sebagaimana tafsir alfatihah
Cahaya Nabi saw dan Imam Ali (sa) ada sebelum Nabi Adam (as)
Posted on July 30, 2008 by Syamsuri Rifai
Hadis ini memberitahu kita bahwa sebelum Allah swt menciptakan makhluk yang bersifat fisik dan materi Dia menciptakan makhluk non-materi yaitu cahaya. Yang di dalam Al-Qu’an disebutkan: “Ingatlah, Dia memiliki “Al-Khalq” (makhluk materi) dan Al-Amr (makhluk non-materi).” (Al-A’raf: 54)
Salman Al-Farisi berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
كنت أنا وعليّ نوراً بين يدي الله تعالى قبل أن يخلق آدم (عليه السلام) بأربعة عشر ألف عام، فلما خلق الله آدم (عليه السلام) قسم ذلك النور جزأين، فجزء أنا وجزء عليّ
“Aku dan Ali adalah cahaya di sisi Allah swt empat belas ribu tahun sebelum Dia menciptakan Adam (as). Ketika Allah menciptakan Adam (as) Dia membagi cahaya itu menjadi dua bagian, sebagian adalah aku dan sebagian lagi Ali.”
Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam di dalam kitab:
1. Ar-Riyadh An-Nadhrah, jilid 2, halaman 164.
2. Mizan Al-I’tidal, jilid 1 halaman 235.
3. Majma’ Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman, manaqib Ali bin Abi Thalib (as).
4. Tarikh Baghdad, jilid 6 halaman 58, Turjumah Ibrahim bin Al-Husayn bin Dawud.
5. Hilyah Al-Awliya’, jilid 1 halaman 84, Turjumah Ali bin Abi Thalib (as).
Wassalam
Syamsuri Rifai
https://tafsirtematis.wordpress.com/2008/07/30/cahaya-nabi-saw-dan-imam-ali-sa-ada-sebelum-nabi-adam-as/
Post a Comment