Thursday, 26 December 2019

Putin Klaim Kemenangan Rusia dalam Lomba Senjata

Indonesian Free Press -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim kemenangan Rusia dalam lomba senjata melawan AS. 

Seperti dilaporkan Russia Today, 24 Desember, dalam pernyataan kepada para pimpinan Kementrian Pertahanan hari itu Putin mengatakan bahwa saat ini Rusia berada di situasi yang unik dimana Rusia tidak lagi harus mengejar ketertinggalan persenjataan dari AS dan justru AS lah yang kini harus mengejar ketertinggalan dari Rusia.

"Uni Sovyet (Rusia) selalu mencoba mengejar ketertinggalan dari AS, apakah itu dalam hal bom atom, pembom strategis, atau rudal antar-benua. Hari ini kita berada pada situasi unik dalam sejarah kita, mereka (AS) berusaha mengejar ketertinggalan dari kita," kata Putin.


Putin menyebut Rusia berhasil mengembangkan persenjataan super-modern secara efisien sehingga tidak bisa disaingi negara-negara lain terutama AS. 

"Tidak ada negara lain yang memiliki senjata-senjata hipersonik, terlebih senjata-senjata hipersonik antar-benua," kata Putin seraya menyebutkan rudal Kinzhal dan Avangard, senjata-senjata hipersonik terbaru yang dimiliki Rusia. Kinzhal adalah rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari pesawat sedangkan Avangard adalah rudal ballistik antar-benua yang dipasangkan pada 'glider' yang memungkinan rudal dikendalikan seperti rudal jelajah tanpa kehilangan kecepatan hipersoniknya.

Tidak lupa Putin menyebut senjata-senjata super lainnya seperti rudal jelajah jarak jauh Kalibr yang bisa diluncurkan dari kapal kapal-kapal kecil hingga kapal kargo, senjata laser Peresvet, rudal ballistik antar-benua Sarmat, drone bawah laut jarak jauh Poseidon, hingga rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik yang kini tengah dikembangkan Rusia dan masih dalam 'impian' negara-negara maju lain.

Terakhir Putin menyebutkan bahwa Rusia tengah mengembangkan rudal jelajah hipesonik Zircon yang diluncurkan dari darat. Sebelumnya rudal ini hanya dirancang untuk dipasang di kapal-kapal perang Rusia. Rudal Zircon terbang dengan kecepatan hingga 10.000 km/jam yang menimbulkan efek 'awan plasma' di sekitar proyektil rudal sehingga tidak bisa ditangkap oleh radar lawan.

Rusia hanya menempati peringkat ke-enam dalam daftar negara dengan anggaran belanja pertahanan terbesar, tertinggal dari AS, China, Saudi Arabia, Inggris, Perancis dan Jepang. Namun dalam keterbatasan itu Rusia bisa memiliki keunggulan karena apa yang disebut Putin sebagai faktor 'otak, intelektualisme, organisasi kerja dan minimnya korupsi'.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Indonesia masih berkutat pada cangkul, sungguh negeri ini membutuhkan kepemimpinan yg cerdas seperti Putin