Saturday 4 November 2017

Kyai Nurcholis Mustari, Sesepuh Bangil Yang Tak Diindahkan

Tak banyak yang tahu sosok pria kelahiran 3 Agustus 1939 yang kini tepat berusia 78 tahun ini. Kiai Nurcholis adalah mantan Wakil Syuri’ah NU, sekaligus Mantan Wakil Ketua MUI Bangil. Nurcholis memang tergolong ulama yang disegani di daerah itu. Meski sudah udhur, namun semangat dakwahnya tak pernah padam.

Sekitar tahun 2000, Nurcholis mendirikan Aswaja. Pendirian itu dimaksudkan untuk mengawal kemurnian ajaran Islam dari paham sesat.

Pagi tadi, sosok sesepuh ini datang ke Masjid yang sedianya menjadi tempat kajian ustadz Felix Siauw. Dengan tongkat yang menyertainya, beliau berupaya mencoba jalan terbaik. Sedianya beliau pun ingin mendengar kajian ustadz Felix Y. Siauw. Apa daya, usianya yang sudah 78 tahun ini tak kunjung didengar. Ustadz Felix Siauw tetap dihadang. Baik oleh aparat maupun preman baju ijo.


Beliau menenangkan Jamaah yang sudah riuh di dalam masjid Manarul Islam Bangil. Suara beliau begitu santun, dan yang berada di dalam pun tetap tenang dan anggun. Setelah itu beliau pergi ke balik panggung, dan ntah ke mana. Ketika ustadz Felix Y. Siauw melakukan streaming dan memberikan klarifikasi, ternyata setelah itu ternyata Kyai Nurcholis menyempatkan datang ke Pesantren Sidogiri, di mana ustadz Felix Y. Siauw tengah berada di sana dalam negosiasi. Sayangnya, keinginan menjadi penengah terhadap kejadian itu tak diindahkan ormas preman berjubah agama itu.

Apakah kamu terbayang dengan seorang ulama sepuh, dengan tongkat menyertainya sebagai pengiring jalannya, namun sayangnya pendapatnya tak kunjung didengarkan. Dan apakah ini akhlaq bagi seorang pejuang islam atau santri yang hormat pada kyainya?
Biarlah, Allah SWT tunjukkan kebenaran dan kebatilan itu dengan cara-Nya.

Akhukum,
Zain Rahman

1 comment:

Kasamago said...

Baju ijo telah terokoptasi kepentingan politik sesaat. Kelak Allah SWT akan memberi mereka kebenaran..