Indonesian Free Press -- Apa yang ditulis oleh redaksi media berpengaruh Israel ini tentu tidak terbayangkan bisa dilakukan di negara lain. Namun, hal ini justru menegaskan kembali bahwa bangsa Israel hanyalah kanker bagi kemanusiaan.
Seperti dilaporkan Times of Israel, 13 Januari, media berpengaruh Israel National News pada hari Selasa (9 Januari) merilis opini editorial yang berisi seruan untuk melancarkan serangan nuklir terhadap Iran dan Jerman.
Dalam editorial tersebut disebutkan bahwa hanya dengan menghancurkan Iran dan Jerman, masing-masing dengan 20 sampai 30 bom nuklir, Israel bisa mencegah kehancuran negara Israel.
“Jika Israel tidak berjalan sesuai dengan jalan Tuhan seperti dalam Bible, maka Israel akan mendapatkan hukuman berat hingga nyaris hancur total dan hanya sedikit orang yang selamat,” demikian tulis editorial tersebut seperti dilaporkan Times of Israel.
"Salah satu misi yang diemban Israel adalah mengingat kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Amalek, sebuah suku bangsa jahat yang diperintahkan Tuhan untuk dihancurkan. Di antara keturunannya, tulis editorial itu, adalah para pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Iran sekarang Hassan Rouhani," tulis Times of Israel.
“Mereka tidak akan berhenti untuk mendiskusikan perlunya menghancurkan Israel,” tambah editorial National News.
Menurut editorial itu, untuk mengatasi ancaman kehancuran Israel itu, Israel harus menjawabnya dengan tindakan nyata. "Kita harus menyampaikan pesan yang jelas kepada Iran bahwa Israel akan menghancurkan program nuklir mereka, termasuk juga menghancurkan Teheran dan Isfahan.”
“Jika musuh bangkit untuk menghancurkan kita maka kita harus lebih dahulu bangkit untuk menghancurkan musuh: dua puluh, tiga puluh bom nuklir akan meyakinkan pekerjaan itu tuntas,” tambah editorial itu.
Tidak hanya itu, editorial itu juga menyerukan penghancuran Jerman. "Saat Messiah datang, Israel akan membalikkan 'Final Solution'. “Dua puluh, tiga puluh bom atom di Berlin, Munich, Hamburg, Nuremberg, Cologne, Frankfurt, Stuttgart, Dresden, Dortmund dan lain-lain akan meyakinkan tugas itu selesai. Dan negara itu (Jerman) akan tenang selama seribu tahun lagi,” tulis editorial itu lagi.
Dua hari sebelumnya, Minggu (7 Januari), National News membuat kegaduhan setelah memuat opini yang berisi serangan kepada Michal Kastan Kedar, warga Israel yang suaminya tewas dalam operasi militer di Gaza, tahun lalu dan yang aktif menghadiri aksi-aksi demonstrasi mengecam pemerintah Israel. Dalam tulisannya tentang wanita itu, media yang dikenal dengan dengan kalangan garis keras Israel itu menulis judul:
"Membunuh suaminya dan kemudian menangis karena menjadi janda."
Tulisan ini mendapat reaksi negatif yang luas di Israel sehingga media ini pun mendapat banyak kecaman dan tuntutan untuk meminta maaf.(ca)
No comments:
Post a Comment