Sunday 2 October 2011

SYRIA BERJAYA, TURKI PECUNDANG


Keterangan gambar: ribuan pendukung regim Bashar Al Assad membentangkan bendera Syria berukuran raksasa. Tidak pernah dimuat di media-media massa barat dan variannya di seluruh dunia termasuk Indonesia.


Syria akan selamat dari upaya penghancuran yang dilakukan aliansi Amerika-Israel-Arab, dan sebaliknya Turki akan menjadi pecundang. Demikian komentar politisi senior Lebanon, pimpinan blok Al-Chagila Assembly, Zaher Khatib, dalam wawancara dengan situs almanarcom..lb bulan lalu.

Menurut Khatib Turki telah memainkan agenda tersembunyi dengan tindakannya "berseteru" dengan Israel. Hal itu, menurutnya hanya tipuan untuk meningkatkan image Turki di mata negara-negara muslim di dunia, sekaligus meningkatkan tekanannya kepada Syria. (Catatan blogger: Turki hanya menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Israel setelah Israel menolak meminta ma'af setelah serangan terhadap kapal Turki Mavi Marmara. Sementara terhadap Syria yang tidak pernah merugikannya, Turki memutuskan total hubungan diplomatiknya).

Yang membuat Khatib yakin dengan prediksinya adalah adanya perubahan perimbangan kekuatan baru di kawasan ini di mana kekuatan anti Amerika-Israel telah menjadi pemenang.

Menurutnya Syria menjadi sasaran aliansi zionis-regim-regim Arab oportunis karena perlawanannya terhadap agenda dominasi zionis-Amerika di kawasan itu. Namun Syria, bersama Lebanon telah menjadi satu kekuatan politik yang solid menghadapi Israel dan Amerika sebagaimana mereka bersatu dalam perlawanannya terhadap kolonialisme Perancis.


ASSAD KOOPERATIF, NAMUN ....

Menurut Khatib Presiden Syria Bashar al Assad telah memenuhi tuntutan reformasi, namun kampanye penghancuran Syria terus saja terjadi, mengungkapkan agenda sebenarnya dari kampanye itu, yaitu penggantian regim berkuasa Syria dengan regim baru yang "kooperatif" dengan kepentingan zionis-Amerika.

Di antara program reformasi yang telah dijalankan Assad adalah pencabutan status darurat, penerapan undang-undang pemilihan umum baru, serta penerapan undang-undang pers yang demokratis, beberapa program yang masih menjadi impian di negara-negara Arab oportunis seperti Saudi Wahabiah, Kuwait, Qatar, Bahrain, Yaman dan lain-lainnya. Khalid juga mengingatkan bahwa Assad telah mengadakan dialog nasional dengan kalangan oposisi.


PERIMBANGAN KEKUATAN KAWASAN MENDUKUNG SYRIA

Sembari mengingatkan bahwa jumlah rakyat Syria yang menentang pemerintahan Assad relatif kecil dibandingkan 23 juta rakyat Syria, Syria akan tetap solid menghadapi kampanye penghancuran yang dilakukan aliansi zionis-Arab opportunis. Selain aliansi rakyat Syria dengan rakyat Lebanon dalam perlawanannya terhadap zionis Israel, secara eksternal Syria juga masih mendapat dukungan beberapa kekuatan internasional seperti Iran, Rusia, Cina, India, Brazil, dan Venezuela.


TURKI HANYA "BERSOLEK"

Menurut Khatib perseteruan yang dilancarkan Turki terhadap Israel hanyalah sandiwara belaka untuk meningkatkan image Turki. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa peristiwa serangan Israel atas kapal Mavi Marmara yang menjadi pemicu perseteruan Turki-Israel sudah terjadi setahun lebih, sementara selama itu Turki tidak melakukan tindakan nyata apapun. Keputusan Turki untuk "berpura-pura" berseteru dengan Israel juga bersamaan dengan kesepakatan Turki untuk mengijinkan pembangunan sistem pertahanan rudal NATO di wilayahnya, hal yang membuat image Turki memburuk di mata negara-negara muslim kecuali dipoles dengan sandiwara perseteruan dengan Israel.

Khatib menyatakan bahwa dalam hal ini Turki bermaksud menjalankan agenda barat untuk menjadikan Turki sebagai "pengawas" terhadap negara-negara Arab dan dunia Islam.

"Turki tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kekecewaan," kata Khatib.


Sumber:
"Khatib: Syria Will Not Fall… Turkey Will Lose!", almanar.com.lb; 8 September 2011

No comments: