Sunday 18 October 2015

Iran Pamerkan Rudal Bawah Tanahnya, Amerika 'Kebakaran Jenggot'

Indonesian Free Press -- Beberapa hari lalu media-media massa di dunia beramai-ramai membicarakan tentang kekuatan rudal-rudal jarak jauh Iran yang disimpan di bawah tanah dan siap diluncurkan setiap saat. Media Amerika CNN misalnya menulis: 'Iran broadcasts rare images of underground missile bases'. Sedangkan media Inggris The Guardian menulis: 'Iran shows off underground missile base'. Sementara media Israel Jerusalem Post pun menulis laporannya berjudul: 'Iranian underground missile bases enable ‘surprise launches’'.

Tentu bukan sesuatu yang tidak serius jika media-media mapan di seluruh dunia memberitakan hal ini. Pertama harus diakui pemerintah Iran berhasil melakukan propaganda yang efektif untuk menunjukkan kekuatan militer Iran kepada lawan-lawannya, terutama Amerika dan Israel, sehingga harus berfikir berkali-kali lipat untuk menyerang Iran sebagaimana sering dikumandangkan oleh para pejabat kedua negara itu.

Gambar yang ditunjukkan Iran dari fasilitas peluncuran rudal bawah tanahnya memang menimbulkan kesan yang 'wow' perihal kekuatan rudal-rudal Iran. Namun yang tidak kalah penting adalah makna nyata dari rudal-rudal bawah tanah itu.

Rudal ballistik jarak jauh, berhulu ledak konvensional apalagi nuklir, merupakan senjata penghancur yang ditakuti. Meluncur hampir tegak lurus dari luar angkasa dengan kecepatan beberapa kali kecepatan suara sehingga nyaris tidak bisa disergap oleh sistem pertahanan udara manapaun, kekuatan ledakan rudal ini diperkuat dengan energi kinetik karena kecepatannya, menimbulkan daya rusak yang jauh lebih hebat dari rudal-rudal jelajah dan peluru kendali pada umumnya. Apalagi jika rudal ballistik itu dilengkapi dengan alat pengendali yang mampu menuntun rudal itu ke sasaran dengan tingkat keakurasian tinggi. Maka sempurnalah rudal ballistik sebagai senjata penghancur yang ditakuti.

Sekedar gambaran daya hancur rudal jenis ini bisa dilihat dari hancurnya pangkalan militer koalisi Saudi Arabia di Marib, Yaman oleh rudal ballistik sederhana buatan Rusia, Tochka, yang ditembakkan pasukan Yaman, bulan September lalu, yang menewaskan 65 orang tentara koalisi pimpinan Saudi (sumber independen mengatakan jumlah korban mencapai 300 orang). Kemudian pada tahun 2008 serangan militer besar-besaran pasukan Georgia di Ossetia Utara dihentikan oleh tembakan beberapa rudal ballistik Iskander Rusia.

Karena kelebihan-kelebihan itu tidak banyak negara yang mampu membuat rudal semacam itu. Dan Iran adalah salah satu dari sedikit negara itu. Tidak berlebihan jika Iran cukup bangga dengan hal itu dan tidak heran jika Iran sangat bangga saat memamerkan rudal-rudal ballistiknya yang tersimpan 500 meter di bawah tanah, aman dari serangan musuh dan siap ditembakkan setiap saat.

"Rudal-rudal Iran terdiri dari berbagai jenis dan daya jangkau, yang siap diluncurkan dari pangkalan-pangkalan di bawah tanah setelah Panglima Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memberikan perintah," kata komandan pasukan elit Pengawal Revolusi (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) yang membawahi unit pasukan rudal jarak jauh Brigjen Amir Ali Hajizadeh kepada wartawan minggu lalu saat merilis video dan gambar rudal-rudal bawah tanah Iran.

Brigjen Amir Ali mengatakan bahwa Iran telah membangun sejumlah pangkalan rudal bawah tanah di berbagai tempat di Iran pada kedalaman rata-rata 500 meter di bawah tanah.

“Kami tidak khawatir dengan satelit-satelit dan peralatan-peralatan pengamat musuh yang terbaru sekalipun. Dan ini hanyalah salah satu dari pangkalan rudal bawah tanah Iran," katanya.

Ia menambahkan bahwa Iran juga akan segera mengganti rudal-rudalnya yang sudah ketinggalan jaman dengan rudal-rudal jenis baru yang lebih ampuh, yang digerakkan dengan bahan bakar cair maupun padat.

"Kemampuan militer Iran yang diketahui musuh hanyalah pucuk dari gunung es," kata Brigjen Amir Ali, merujuk pada senjata-senjata rahasia Iran yang belum diketahui publik.


Amerika Kebakaran Jenggot

Hampir bersamaan dengan 'pameran' rudal-rudal bawah tanah itu Iran juga mempublikasikan uji coba rudal ballistik jarak jauh 'Emad' yang diklaim Iran mampu menjangkau Israel dan seluruh pangkalan militer Amerika di kawasan Timur Tengah.

Tindakan Iran itu dan kontan membuat Amerika 'kebakaran jenggot'. Anggota parlemen Ed Royce yang mengetuai komisi hubungan luar negeri parlemen Amerika, langsung mendesak kepada Presiden Barack Obama untuk melakukan tindakan keras kepada Iran yang dianggapnya membahayakan kepentingan Amerika.

"Tindakan (Iran) ini harus ditanggapi dengan tindakan cepat, baik secara unilateral maupun melalui payung Dewan Keamanan PBB, untuk memastikan bahwa Iran tidak boleh mengembangkan teknologi yang berbahaya dan menentang janji pemerintahan Anda (Obama) di hadapan Congress untuk mengkonter program rudal ballistik Iran," kata Ed Royce.

Dalam surat terpisah 8 anggota Komisi Luar Negeri Senat AS juga mendesak Barack Obama untuk bertindak cepat atas tindakan Iran melakukan ujicoba rudal ballistiknya itu dan menjamin Iran tidak mengulanginya lagi di masa mendatang.

Rudal ballistik “Emad” diperkirakan memiliki daya jangkau hingga 2000 km, cukup untuk menjangkau seluruh sudut negara Israel.

Amerika dan Iran sendiri berbeda pendapat tentang apakah pengembangan rudal-rudal ballistik itu bertentangan dengan perjanjian nuklir yang ditandatangani Iran bersama 6 negara maju bulan Juli lalu. Iran menganggap perjanjian nuklir itu tidak mencakup pengembangan rudal-rudal ballistiknya, namun Amerika berpendapat berbeda.

“Kami menganggap peluncuran rudal (Iran) itu sangat serius dan akan mempelajari apakah hal itu bertentangan dengan resolusi PBB. Kami mencurigai hal itu bertentangan," kata Jubir Gedung Putih Josh Earnest, Rabu (14 Oktober).(ca)

3 comments:

gogo said...

Bukanlah Amerika yg kelabakan, ttp sekutu2 nya di Timteng..

-kasamago.com

Yufan said...

Berarti rudal itu belum bisa menjangkau daratan amerika?

abu bakar said...

iran amalkan doktrin pertahanan defensif-- kemampuan tentera udaranya sangat diragui barat