Indonesian Free Press -- Empat hari sudah pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan serangan udara terhadap kedudukan pemberontak Suriah. Kini giliran kapal-kapal perang Rusia yang berada Laut Mediterania yang bakal beraksi melakukan serangan rudal-rudal jelajah. Demikian kantor berita Iran Fars News melaporkan, hari Sabtu (3 Oktober).
Mengutip sumber-sumber militer Rusia, laporan itu menyebutkan bahwa Rusia telah menempatkan setidaknya 3 kapal perang di lepas pantai Latakia, Suriah untuk mempersiapkan serangan rudal jelajah dalam beberapa hari ini.
Sumber itu menyebutkan bahwa Angkatan Laut Rusia akan memainkan peran imperatif melawan kelompok-kelompok militan di Suriah dengan melancarkan pemboman terhadap sejumlah posisi pemberontak di wilayah barat Suriah.
Menurut keterangan militer Suriah dan sejumlah sumber lain, kapal-kapal perang Rusia itu telah dilihat dari pelabuhan Latakia.
Rudal jelajah menjadi terkenal ketika Amerika melancarkan serangan militer terhadap Irak tahun 1991 maupun tahun 2003. Kala itu kapal-kapal perang Amerika melucurkan rudal-rudal jelajah Tomahawk terhadap posisi-posisi militer Irak sebelum melancarkan serangan darat.
PASUKAN IRAN BERGABUNG DI SURIAH
Sementara itu sejumlah media mapan internasional, termasuk Reuters melaporkan bahwa ratusan pasukan Iran telah mendarat di Suriah untuk persiapan melancarkan serangan darat bersama Hizbollah dan milisi-milisi dari Irak serta pasukan reguler Suriah.
"Dua sumber dari Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa ratusan tentara Iran telah mendarat di Suriah dalam 10 hari terakhir dengan persenjataannya untuk melancarkan serangan darat besar-besaran. Mereka juga didukung oleh Hezbollah dan milisi-milisi pejuang dari Irak, sementara Rusia memberikan perlindungan udara," demikian laporan itu menyebutkan.
“Mereka bukan penasihat militer, maksud kami mereka berjumlah ratusan dengan senjata dan peralatan militer. Mereka akan diikuti dengan pasukan-pasukan lain," tulis laporan itu mengutip keterangan sumber militer yang dipercaya.
Laporan ini seolah mengkonfirmasi laporan IFP bulan Juni lalu tentang rencana offensif besar-besaran pasukan Iran dan sekutu-sekutunya untuk mengusir pemberontak dari bumi Suriah.
"Dunia akan terkejut dengan apa yang kami dan pemerintah Suriah persiapkan dalam beberapa hari ke depan," kata Jendral Qassem Soleimani usai melakukan inspeksi di wilayah pertempuran di Idlib, Suriah, sebagaimana dilaporkan IFP Juni lalu.
Namun kini faktanya justru lebih serius lagi dengan keterlibatan pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perang Rusia. Tidak hanya itu, Cina dan Republik Chechnya dikabarkan juga telah mempersiapkan pasukan untuk membantu koalisi anti-teroris Suriah.(ca)
No comments:
Post a Comment