Sunday, 25 October 2015

Lagi, Seorang Jendral Iran Syahid di Suriah

Indonesian Free Press -- Seorang pimpinan kelompok pemberontak Al Nusra dan seorang jendral Iran  meninggal di medan perang Suriah minggu lalu.

Kantor berita Rusia Sputnik pada hari Sabtu (24 Oktober) melaporkan pemimpin Al Nusra Abu Suleiman al-Masri tewas dalam pertempuran di Aleppo. Menurut laporan itu pemimpin teroris itu tewas dalam pertempuran di desa Tal-al-Karsani di luar Aleppo.

Al Nusra adalah kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan kelompok Al Qaida. Kelompok ini terlibat persaingan dengan kelompok teroris lainnya ISIS dalam kepemimpinan pemberontakan Suriah dan penguasaan wilayah yang direbut dari pemerintah. Namun di tengah serangan gabungan Rusia dan Suriah serta milisi-milisi pendukung pemerintah Suriah terhadap semua kelompok pemberontak, kedua kelompok itu saling melakukan pendekatan untuk bekerjasama.

Kemenhan Rusia minggu lalu menyebutkan bahwa ISIS terlibat pembicaraan intensif dengan kelompok-kelompok pemberontak lainnya untuk menggabungkan kekuatan.

"Pembicaraan radio yang berhasil disadap menunjukkan bahwa para komandan kelompok Al Nusra telah mulai melakukan pembicaraan dengan para pemimpin ISIS tentang penggabungan kekuatan untuk menghadapi pasukan Suriah," kata Jubir Kemenhan Rusia, hari Rabu minggu lalu.


Jendral Iran Kembali Syahid



Sementara itu hari Ahad kemarin (25 Oktober) kantor berita Iran FARS News Agency (FNA) melaporkan bahwa seorang perwira tinggi Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) kembali tewas di medan perang di Suriah.

Dalam laporan itu disebutkan Brigjen Reza Khavari tewas dalam tembak-menembak di Suriah tengah, Kamis malam (22 Oktober), menjadikan jumlah personil IRGC yang tewas di Suriah dalam beberapa hari terakhir menjadi delapan orang.

Reza Khavari adalah komandan senior IRGC yang memimpin Divisi Fatemiyoun. Ia tewas di utara Provinsi Hama, Suriah tengah saat bertugas sebagai penasihat militer membantu pasukan Suriah. Selain Brigjen Khavari sebanyak tujuh personil IRGC members dari Korps Ansar, juga tewas dalam dua hari pertempuran minggu lalu.

Kepala Humas IRGC Jendral Ramezan Sharif mengatakan kepada kantor berita FARS Jumat petang (23 Oktober) bahwa IRGC telah meningkatkan jumlah penasihat militer di Suriah menyusul kemenangan pasukan Suriah di sejumlah front pertempuran.

Ramezan Sharif membenarkan syahidnya ke-8 anggotanya dalam beberapa hari terakhir di Suriah. Ketika ditanya mengapa kebanyakan anggotanya yang tewas memiliki pangkat tinggi, ia mengatakan bahwa hanya mereka-lah yang memiliki kapasitas sebagai penasihat militer di Suriah.

FARS juga melaporkan di antara anggota IRGC yang tewas adalah mantan pengawal Presiden Ahmadinejad Abdollah Baqeri Niyaraki. Ia tewas dalam pertempuran di Aleppo.

Di antara perwira IRGC yang tewas di Suriah beberapa hari terakhir adalah Kolonel Farshad Hasounizadeh, mantan komandan Brigade Khusus Saberin, juga Hamid Mokhtar-band, mantan komanda Brigade Hazrat Hojjat 1.

Semua personil militer Iran yang tewas di medan perang mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat.(ca)

No comments: