Indonesian Free Press -- Iran mengumumkan keberhasilan ujicoba rudal ballistik jarak jauh yang diklaim sebagai rudal tercanggih di dunia.
Berbicara kepada wartawan hari Minggu ini (11 Oktober) Menteri Pertahanan Iran Brigjen Hossein Dehqan mengatakan rudal yang diberi nama 'Emad' itu didisain dan dibuat oleh ahli-ahli Iran sendiri dari Iran's Aerospace Industries Organization yang bekerjasama dengan Kementrian Pertahanan Iran.
'Emad' adalah rudal jarak jauh pertama Iran dengan sistem pengendalian canggih sehingga memiliki tingkat akurasi tinggi.
"Kami tidak perlu meminta ijin dari siapapun untuk meningkatkan kekuatan pertahanan kami dan kemampuan rudal-rudal kami dan dengan gigih menjalankan rencana-rencana pertahanan kami, khususnya di bidang peluru kendali," kata Dehqan seraya menambahkan bahwa rudal ini akan segera diproduksi secara massal dan dikirimkan ke unit-unit pertahanan Iran.
Sebelumnya pada tanggal 16 September lalu Tentara Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengklaim bahwa Iran akan segera memiliki rudal ballistik paling canggih di dunia. Meski tidak disebutkan nama maupun jenisnya, kuat dugaan rudal itu adalah 'Emad'.
Menurut Wakil Panglima Tentara Pengawal Revolusi Brigjen Hossein Salami rudal baru Iran ini hanya dimiliki oleh Amerika dan Rusia dan tidak ada sistem pertahanan yang bisa menghalangi rudal ini.
"Kami memiliki rudal ballistik yang unik, yang mungkin hanya dimiliki oleh Amerika dan Rusia. Untuk menghalangi rudal ini hampir dipastikan tidak mungkin," kata Hossein kala itu.
Rudal ballistik adalah rudal yang ditembakkan hingga ke titik terluar atmosfir dan jatuh dengan gaya gravitasi bumi dengan kecepatan hingga beberapa kali kecepatan suara sehingga sulit untuk disergap rudal-rudal pertahanan lawan. Sebagai perbandingan, rudal-rudal jelajah seperti Tomahawk milik Amerika hanya terbang dengan kecepatan kurang dari 1.000 km per-jam. Selain itu rudal ballistik juga memiliki daya jangkau yang lebih jauh. Sejumlah pengamat militer menyebut rudal-rudal ballistik Iran sanggup mencapai seluruh kawasan Timur Tengah hingga Eropa Timur.
Hossein juga mengklaim bahwa IRGC telah memiliki drone-drone jarak jauh dengan daya jelajah hingga 3.000 kilometer dengan kemampuan tempur maupun mata-mata.
"Setiap pangkalan udara Amerika yang pesawat-pesawatnya bisa mencapai udara Iran, demikian juga kapal-kapal induk Amerika berada dalam jarak jangkau rudal-rudal dan drone-drone Iran," kata Hossein Salami.
Pada awal Oktober ini media-media massa Iran juga melaporkan bahwa Iran telah memiliki senjata torpedo yang mampu bergerak dengan kecepatan 360 km per-jam di bawah air. Ini merupakan torpedo paling cepat di dunia, demikian klaim Iran.
Menurut laporan Fars News Agency tanggal 4 Oktober lalu, torpedo yang diberi nama ‘Hout’ ini selain mampu menembak sasaran di bawah air, juga sasaran di luar air.
Menurut laporan itu torpedo ini awalnya dikembangkan oleh Rusia dan Iran berhasil meningkatkan kemampuannya secara signifikan. Amerika disebut-sebut telah menghabiskan $20 miliar untuk mengembangkan senjata sejenis, namun mengalami kegagalan.(ca)
No comments:
Post a Comment