Sunday, 4 October 2015

Pesawat-Pesawat Tempur Rusia Nyaris Tembak Jet-Jet Israel

Indonesian Free Press -- Meski Perdana Menteri Isreal Benjamin Netanyahu telah menemui Presiden Rusia Vladimir Putin bebeberapa hari yang lalu untuk menghindarkan mis-komunikasi kedua negara terkait dengan keberadaan mesin-mesin perang Rusia di Suriah, sebuah insiden nyaris membuat pesawat-pesawat tempur Rusia terlibat perang udara dengan pesawat-pesawat tempur Israel.

Seperti dilansir situs Strategika 51 yang mengutip informasi dari Liveleak.com hari Sabtu (4 Oktober) enam pesawat tempur Rusia tipe Sukhoi SU–30 SM telah menyergap dan nyaris menembak empat pesawat tempur F-15 Israel yang mencoba menyusup wilayah Suriah.

Selama ini pesawat-pesawat tersebut leluasa melakukan patroli di wilayah Suriah, khususnya di wilayah sekitar Latakia yang saat ini berada di bawah pengawasan Rusia. Dalam laporan itu disebutkan pada hari Kamis (1 Oktober) enam pesawat SU-30 Rusia meninggalkan landasan udara Hmimim menuju arah Cyprus, sebelum berbelok arah untuk mencegah empat pesawat F-15 Israel yang terbang dalam formasi perang menuju wilayah Suriah dari lepas pantai Latakia.

Terkejut dengan kedatangan 6 pesawat tempur canggih Rusia itu dan tidak siap untuk bertempur, ke-4 pesawat Israel itupun dengan cepat berbelok arah menuju Lebanon dengan kecepatan tinggi. Kedatangan pesawat tempur Israel ini dikonfirmasi oleh militer Lebanon, yang menyebut 'pesawat musuh' telah melintasi wilayah Lebanon.

Meski selama ini tidak pernah terjadi peristiwa pertempuran udara antara kedua jenis pesawat tempur tersebut, para ahli militer Israel percaya bahwa SU-30 Rusia lebih unggul dibandingkan pesawat-pesawat tempur mereka.

Israel dikabarkan telah mengajukan protes ke Rusia atas insiden ini, namun Rusia balik menuntut penjelasan Israel tentang kehadiran pesawat-pesawat tempur Israel itu dalam formasi perang. Namun, lebih dari itu, insiden ini menunjukkan bahwa Rusia tidak bermain-main di Suriah.

Belum ada keterangan resmi dari otoritas Israel, Rusia maupun Suriah terkait dengan insiden ini. Demikian juga media-media barat tidak memberitakan insiden ini.(ca)

No comments: