Tuesday, 27 October 2015

Pangeran Saudi Ditangkap di Lebanon karena Selundupkan Obat-Obatan

Indonesian Free Press -- Kerajaan Saudi berusaha keras untuk membebaskan seorang pangerannya yang tertangkap saat berusaha menyelundupkan obat-obatan terlarang di Bandara Internasional Beirut. Tidak kurang mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri diturunkan langsung untuk melakukan hal itu.

Kantor berita Iran Press TV, Selasa (27 Oktober) melaporkan bahwa Hariri, sekutu kuat kerajaan Saudi Arabia, berusaha untuk mengeluarkan passport diplomat bagi pangeran Abdel Mohsen Bin Walid Bin Abdulaziz Al Saud yang ditangkap setelah membawa 2 ton amphetamines di Bandara Beirut pada hari Senin (26 Oktober).

Hariri, pemimpin Partai Al-Mustaqbal dikabarkan berjuang bersama mantan Perdana Menteri lainnya, Fuad Siniora, serta Menteri Dalam Negeri bermaksud untuk mengeluarkan passpor diplomat kepada pangeran itu sehingga mendapatkan kekebalan diplomatik. Untuk menutupi keterlibatan sang pangeran, seorang pembantu pangeran akan dikorbankan sebagi tersangka. Demikian laporan itu mengutip laporan media Lebanon Addiyar hari Senin.

Pangeran Saudi tersebut ditangkap bersama empat orang temannya di Rafik Hariri International Airport, hari Senin, setelah para petugas menemukan dua ton pil bermerek 'Captagon' ke dalam pesawat pribadinya. Pil-pil itu dibungkus ke dalam 40 bungkusan, sementara pesawat jet pribadi itu hendak berangkat ke Riyadh, Saudi Arabia.

Para pejabat Lebanon mengklaim bahwa kasus tersebut merupakan kasus penyelundupan obat-obatan terlarang terbesar sepanjang sejarah Lebanon. Press TV menyebut obat-obatan itu diduga sebagai obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh anggota kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah.(ca)

5 comments:

abu bakar said...

bukan rahsia kaum takfiris mengambil captagon-sejenis narkoba untuk menhilangkan rasa takut
dilaporkan pejuang kurdis setelah memenangi kobane mendapat bukti bukti ini--juga mungkin punca mereka bertindak memutilasi mayat, bermain dengan kapala mayat

dipercayai captagon adalah stimulant drug yang di keluarkan oleh makmal NATO di bulgaria pada 2011 berkebetulan awal perlawanan kaum takfiris melawan assad mungkin bersamaan dengan perencanaan besar zionis us dibawah mc cain dan robert ford merencanakan kemusnahan syria sejak 2006 dengan menubuhkan skuad pembunuh ala nicaragua

abu bakar said...

jika hezbollah terlibat dalam peristiwa ini dengan membuat tawaran pertukaran politik
ulama shiah saudi, sheikh Nimr yang ditahan dipenjara dan dijatuhkan hukuman bunuh boleh menjadi tawaran bagus---saya fikir kumpulan saad hariri proksi saudi dilubnah akan berusaha habis habisan membebaskan--putera ini

Unknown said...

Tentara saudi bermental gombal sehingga membutuhkan obat anti depresi sebagai doping untuk perang.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Hebaat..
Untuk libanon saya ucapkan selamat.