Friday, 22 April 2016

Belajar pada Restorasi Meiji dan Revolusi Islam Iran

Dicopas dari: kasamago.com, 21 April 2016

Tulisan asli silakan klik di sini


Indonesian Free Press -- Kasamago.com -- Krisis Ekonomi yang dilanjut dengan tumbangnya Orde baru dan dimulainya Reformasibesar-besaran di Tubuh Republik memang membawa sederet perubahan luar biasa yang sangat besar Impact nya terhadap segala sendi kehidupan Bangsa dan Negara.

Di mulai dari Reformasi Militer, Kepolisian, Hukum, Birokrasi, Budaya, Pendidikan, Politik, Media dan yang terbesar ber Demokrasi. Reformasi yang melahirkan kebebasan di segala sektor bagaikan semerbak wangi bunga Anggrek di padang ilalang, disisi lain membawa kebaikan, kebahagiaan dan kemajuan tetapi juga disisi lain Reformasi Bangsa Indonesia kian tak menemukan titik terangnya, kian tak menentu dan terombang-ambing dalam koridor neoLiberalisme, Kapitalisme, Fasisme dan Kepentingan Golongan.

Budaya Gotong Royong terus terkikir, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme lebih nekad dan merajalela disbanding zaman Orde Baru, Kewibawaan dan Kehormatan LembagaTinggi Negara baik Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif terus menuai citra negative di dalam masyarakat. Media massa makin mengganas, pemberitaan lebih banyak tidak jelas keseimbangannya, membawa kepentingan penguasa modal, dan lebih mengorek luka ketimbang Prestasi. Di Bidang Hukum dan Politik sama saja dimana Pedang lebih tajam ke bawah ketimbang keatas, sedangkan di Ranah Budaya, Gelombang Globalisasi telah menginjak-nginjak hegemoni budaya nusantara. Kaum muda lebih bangga dengan budaya asing ketimbang budaya sendiri.

Melihat arah Reformasi bangsa yang diharapkan mampu membawa Kemakmuran dan Kemajuan bagi segenap Rakyat Indonesia tak kunjung menemukan jalannya. Wacana untuk menghidupkan kembali Garis–Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan mengembalikan UUD 1945 sebelum Amandemen2 menguat kembali di permukaan. Di masa OrdeBaru, GBHN terlihat cukup sukses menjadi alat bantu navigasi terhada parah perjalanan kapal besar bernama Republik Indonesia. Usaha menghidupkan kembali GBHN dan keorisinalitas UUD 1945 mengingatkan kembali pada dua Jenis Reformasi yang dianggap paling sukses di Dunia, yakni RESTORASI MEIJI Jepang dan REVOLUSI ISLAM Iran.

Dua Revolusi diatas, sukses membuat Jepang dan Iran menjadi Negara yang memiliki arah pembangunan yang jelas, berkarakter dan mandiri. Lihatlah di sektor Budaya, pesatnya perkembangan Teknologi dan Westernisasi di daratan Jepang tak lantas membuat Bangsa Jepang menanggalkan Identitasnya. Rakyat Jepang masih bangga dengan Budaya dan adat-Istiadatnya, Festival-festival Tradisional rutin diadakan, Kimono, Yukata, Katana, Samurai, Ninja, adalah lambing kebanggan Budaya Jepang bahkan Industri Otomotif, Musik, Game , Komik dan Anime nya telah berhasil menguasai dunia.

Iran pun Demikian, setelah berubah dari Kerajaan Iran menjadi Republik Islam Iran pasca Revolusi Islam Iran. Negara Iran menjadi satu-satunya Negara yang menerapkan sistem pemerintahan unik berbasis Agama Islam. Memiliki Presiden yang dipilih melalui Pemilu tetapi juga memiliki pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) yang kedudukannya lebih tinggi dari Presiden Serta Adanya Pasukan Khusus selain Militer Iran yang bertugas menjaga keutuhan Revolusi Islam, yakni Garda Revolusi (IRGC).

Setelah mampu meraih kemenangan melawan Invasi Tentara Irak yang dibantu Barat, Iran terus meroket menjadi Negara yang sangat di perhitungkan di Kawasan Timur Tengah. Berbagai upaya Barat untuk menyabotase, mengembargo dan menekan Iran dengan berbagai cara justru membuat Iran makin semangat berjuang. Hasilnya, Iran sukses mengembangkan Teknologi Nuklir yang hanya dikuasai segelintir Negara maju. Diranah Budaya pun, Rakyat dan Pemerintah Iran tetap tak meninggalkan adatdan budaya sendiri. Semakin faktual bahwa Revolusi Islam Iran berhasil mengubah wajah bangsa Iran yang semula terkungkung dalam keditaktoran Syah Iran yang sangat Pro Barat menjadi Bangsa Iran yang mandiri, bernafaskan Islami, Berbudaya, Maju danterus berjuang menghadapi Hegemoni Barat.

Itulah hasil dari sebuah Revolusi yang seharusnya, mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik dan lebih baik lagi. Semoga saja Reformasi yang telah digulirkan bangsa Indonesia dan terlanjur tak terkendali ini mendapat perhatian serius dari segenap komponen bangsa. Menghidupkan GBHN, Mengembalikan Keorisinalitas UUD 1945 dan perubahan lain yang diperlukan semoga dapat membantu mengembalikan kembali arah Reformasi pada jalan yang benar.

Budaya Indonesia harus menjadi kebanggaan seluruh rakyatnya, Mandiri dan maju di segala bidang serta. Restorasi Meiji dan Revolusi Islam Iran seyogyanya dapat menjadi sumber Inspirasi dan Referensi bagi Bangsa Indonesia tentang bagaimana Reformasi itu seharusnya di jalankan.

Jayalah NKRI.

***

No comments: