Indonesian Free Press -- Setidaknya 400 pemberontak teroris tewas dalam pertempuran sengit di Aleppo dalam beberapa hari terakhir. Sekitar 20.000 pemberontak melakukan offensif besar-besaran untuk merebut posisi-posisi strategis di Aleppo, namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya.
Sumber-sumber militer Suriah, sebagaimana dilaporkan kantor berita FARS News Agency, melaporkan hari Senin (9 Mei) bahwa pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya berhasil membalikkan keadaan dari sebelumnya hanya bertahan menjadi offensif. Lebih dari 400 pemberontak tewas dan terluka dalam beberapa hari pertempuran terakhir.
“Yang paling penting adalah bahwa militer Suriah mampu membalikkan keadaan dari posisi bertahan menjadi offensif,” kata seorang perwira Suriah kepada FARS.
“Tentara Suriah berhasil mencegah pasukan Jeish al-Fatah, al-Nusra Front dan Ahrar al-Sham memasuki al-Zarbeh dan kawasan-kawasan pemukiman Rashedeen 4 dan Rashedeen 5 dari wilayah barat hingga Timur-Laut kota Khan Touman,” tambah sumber tersebut.
Menurut sumber itu setidaknya tiga tank dan sejumlah kendaraan tempur milik pemberontak berhasil dihancurkan dan posisi-posisi pemberontak di Kahn Touman, al-Zarbeh, jalan raya Damascus-Aleppo, al-Eis dan Rashedeen 4 telah dihancurkan oleh pesawat-pesawat pembom Suriah dan Rusia.
Sebelumnya kelompok Al-Nusra dan Free Syrian Army (FSA) mengklaim berhasil menguasai kota Khan Touman, Aleppo, namun pasukan pemerintah Suriah menolak klaim itu.
Pasukan Suriah dan milisi National Defense Forces dan Hezbollah berhasil menguasai Khan Touman pada Desember 2015 lalu. Setelah itu pemberontak dan pemerintah saling berebut kekuasaan di kota ini. Menyusul gagalnya pembicaraan gencatan senjata yang digagas Rusia dan Amerika, kelompok Al Nusra dan pemberontak-pemberontak lainnya berhasil memobilisasi lebih dari 20.000 pasukan yang sebagian besar dipasok dari wilayah Turki. Selanjutnya pada akhir pekan lalu, mereka melancarkan offensif besar-besaran untuk merebut Aleppo, kota terbesar dan strategis di Suriah utara. Khan Touman adalah sasaran utama serangan pemberontak.
Pertempuran Aleppo dianggap sebagai penentu akhir dari perang Suriah yang telah berlangsung sejak tahun 2011 dan telah menelan ratusan ribu jiwa. Sejak keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah bulan September 2015 lalu, pasukan pemerintah Suriah yang didukung Iran dan Hizbollah serta milisi-milisi Syiah dari Irak dan beberapa negara lain berhasil merebut sebagian besar wilayah Aleppo. Sementara pemberontak yang mendapat pasokan senjata dan pasukan dari Turki masih menguasai sebagian kecil wilayah Aleppo, terutama wilayah utara dan timur.(ca)
1 comment:
Pemberontak bnar2 musnah dr Aleppo mngkin satu2 ny jln adlh menutup sluruh perbatasan suriah dg turki.. Tp jls ini bkn pkerjaan mudah
Post a Comment