Friday, 23 December 2016

Turki Alami Kerugian Besar dalam Pertempuran di Al Bab Suriah

Indonesian Free Press -- Turki mengalami kerugian besar dalam upayanya merebut kota al Bab di Suriah utara. Demikian klaim kelompok ISIS yang menguasai kota itu, seperti dilansir South Front kemarin (22 Desember).

Sebanyak 50 prajurit Turki dan milisi dukungannya tewas dalam pertempuran di kota itu pada hari itu. Selain itu sebuah tank dan kendaraan militer juga dihancurkan, demikian klaim tersebut menyebutkan.

Pada 21 Desember pagi, Turki memulai offensif untuk merebut Al Bab, dalam upayanya mencegah kota itu jatuh ke tangan milisi Kurdi yang bisa memperkuat posisi kelompok itu membentuk kekuatan besar di wilayah perbatasan Turki-Suriah dan pada akhirnya dapat membentuk negara sendiri.

Tentara Turki bersama milisi dukungannya terutama kelompok Free Syrian Army (FSA) dengan dukungan pesawat-pesawat pembom Turki, menyerang rumah sakit dan Pegunungan Aqeel serta merebut jalan raya Aleppo - al Bab. Tiga prajurit Turki tewas dan 11 lainnya tewas dalam pertempuran tersebut, demikian seperti diakui militer Turki.

Perebutan rumah sakit al Bab yang berada di puncak bukit yang strategis di sebelah barat al Bab, memungkinkan Turki melancarkan serangan artileri yang efektif terhadap 30 % wilayah kota tersebut. Namun, sehari kemudian kelompok ISIS melancarkan serangan balik untuk merebut kembali rumah sakit tersebut. Serangan diawali dengan dua serangan bom bunuh mobil yang memporak-porandakan kedudukan pasukan Suriah dan koalisinya.

Kelompok ISIS mengklaim berhasil menewaskan 50 tentara Turki dan milisi dukungannya selain menghancurkan 1 tank dan 4 kendaraan militer. Paska serangan ini, ISIS berhasil menguasai kembali rumah sakit. Selanjutnya pertempuran beralih ke sebelah barat al Bab dimana Turki berusaha merebut kembali momentum yang lepas dari mereka.

Pada 24 November lalu Turki menghentikan upayanya merebut al Bab setelah sebuah serangan udara yang tidak diketahui pelakunya, menewaskan empat prajuritnya. Turki menuduh Suriah sebagai pelakunya, namun juga curiga Rusialah sebagai pelaku serangan tersebut. Iran dan Hizbollah yang mengoperasikan drone tempur di Suriah, juga dicurigai sebagai pelaku serangan. Namun hingga kini masih belum diketahui pasti siapa pelaku serangan tersebut.

Baik Suriah, Rusia dan Iran menyetujui langkah Turki menyerang ISIS di Suriah, namun mereka juga khawatir Turki akan terus menancapkan kukunya di Suriah dan menentang rencana Turki merebut al Bab.

Sementara itu pada 21 Desember lalu pasukan Suriah melancarkan serangan terhadap pemberontak di kota Daraa setelah para pemberontak melancarkan serangan artileri ke wilayah pemukiman kota itu. Militer Suriah mengklaim berhasil menewaskan 10 pemberontak dan menghancurkan satu meriam artileri. Para pemberontak juga mengklaim berhasil menimbulkan kerugian besar terhadap pasukan pemerintah, namun tidak menyebutkan angkanya. Demikian seperti dilaporkan South Front.

Pertempuran sengit juga terhadi di Hama, dimana pemberontak melancarkan serangan artileri terhadap pasukan Suriah di dekat Souran dan Maardas. Di tempat lain di Provinsi Homs, sebanyak 30 teroris ISIS oleh serangan udara pasukan Rusia. Sedangkan di dekat Palmyra, pasukan Suriah dan koalisinya memperkuat posisi di sekitar pangkalan udara Tyas Airbase untuk mencegahnya kembali direbut oleh ISIS.(ca)

1 comment:

kasamago said...

Pilihan sulit, Turki memegang peran penting akn msa dpn Suriah