Wednesday, 21 February 2018

Rusia Akui Puluhan Warganya Tewas di Suriah

Indonesian Free Press -- Rusia akhirnya mengakui kalau puluhan warganya tewas dalam pertempuran di Suriah. 

Seperti dilaporkan the Guardian, 20 Februari, setelah sempat membantah kabar tersebut, Kemenlu Rusia akhirnya mengakui bahwa 'puluhan' warga Rusia tewas dalam pertempuran baru-baru ini di Suriah. Pernyataan itu mengkonfirmasi kabar yang beredar luas di media internasional yang menyebutkan bahwa 'sejumlah besar' tentara bayaran (mercenaries) Rusia yang bertempur bersama pasukan Suriah tewas akibat serangan koalisi pimpinan Amerika di Deir ez-Zor pada 7 Februari lalu. Saat itu Rusia membantahnya dan menyebutnya sebagai “classic disinformation”.


Kemenlu Rusia dalam pernyataan terakhir pada hari Selasa (20 Februari) menyebut warganya yang tewas itu bukanlah 'tentara Rusia', melainkan relawan. Rusia juga mengklaim tidak ada senjata Rusia yang terlibat dalam pertempuran yang menewaskan warganya itu. Namun Rusia mengakui tetap memberikan pelayanan medis kepada mereka dan membantu kepulangan mereka ke Rusia.

"Mereka pergi ke Suriah atas kemauan sendiri dengan berbagai alasan," kata Kemenlu Rusia dalam pernyataannya.

Rusia merahasiakan identitas warganya yang tewas tersebut.

“INi bukan tempatnya bagi Kemenlu Rusia untuk menilai legalitas  dan legitimasi atas keputusan-keputusan mereka,” tambah pernyataan itu.

Insiden ini merupakan pertama kalinya dimana warga Rusia tewas di tangan Amerika sejak Rusia melakukan intervensi ke Suriah tahun 2015 lalu.

Kantor berita Inggris Reuters melaporkan pekan lalu bahwa sebanyak 300 orang yang bekerja untuk perusahaan keamanan swasta Rusia penyedia tentara bayaran, Wagner Group, tewas atau terluka dalam pertempuran dengan koalisi Amerika. Rusia dituduh sengaja mengirimkan tentara bayaran untuk membersihkan diri dari keterlibatan langsung sekaligus menghindari kehilangan personil militernya. Sementara hukum Rusia melarang praktik seperti ini.

Pengakuan Rusia ini menyusul desakan keluarga korban insiden tersebut kepada pemerintah untuk mengakui kematian mereka.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Perang terbuka Rusia vs AS sudah semakin mengganas..